Siapa yang tidak kenal dengan angkringan? Tempat makan yang bukan hanya sekadar menyajikan makanan, tetapi juga menjadi ruang sosial yang hangat. Nah, di Yogyakarta, ada satu angkringan yang menjadi favorit mahasiswa perantauan: Angkringan Nampatdua. Mari kita eksplorasi bersama bagaimana mahasiswa melihat cita rasa di tempat ini!
Apa yang Membuat Angkringan Nampatdua Begitu Istimewa?
Dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa, ada lima aspek penting yang mereka sebutkan: penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu. Jadi, apa sih yang mereka katakan tentang setiap aspek ini?
1. Penampakan: Makanan yang Menggoda
Pertama-tama, penampakan makanan menjadi daya tarik utama. Salah satu mahasiswa berkomentar, “Penyajiannya rapi dan menarik, bikin pengen segera nyicip!” Jadi, seberapa pentingkah penampilan ini bagi kita? Ternyata, tampilan yang menarik bisa langsung membangkitkan selera!
2. Bau: Aroma yang Menggugah Selera
Selanjutnya, bau. Aromanya bisa jadi senjata rahasia angkringan ini. “Bau sate yang dibakar langsung bikin lapar,” ungkap salah satu mahasiswa. Lalu, apakah kita sering kali terpengaruh oleh aroma makanan saat memilih apa yang akan dimakan? Tentu saja! Aroma yang menggoda bisa membuat kita penasaran dan ingin mencicipi.
3. Rasa: Keseimbangan yang Pas
Ketika berbicara tentang rasa, mahasiswa menginginkan yang seimbang. Rasa nasi kucing yang asin dan pedas menjadi favorit. “Rasa yang pas bikin pengalaman makan jadi lebih menyenangkan,” ungkap seorang mahasiswa dengan antusias. Apakah kita juga setuju bahwa keseimbangan rasa penting untuk pengalaman kuliner yang memuaskan?
4. Tekstur: Sensasi Menggigit
Tekstur juga tak kalah pentingnya. Dari komentar mahasiswa, gorengan di Angkringan Nampatdua memiliki tekstur renyah di luar, lembut di dalam. “Itu memberikan sensasi yang menyenangkan saat mengunyah,” kata mereka. Siapa yang tidak suka makanan dengan tekstur yang pas?
5. Suhu: Hangat yang Menggugah
Terakhir, suhu makanan. Mahasiswa lebih suka makanan yang disajikan hangat. “Makanan yang hangat, terutama nasi kucing, rasanya jadi lebih nikmat,” kata mereka. Jadi, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga lebih menyukai makanan hangat?
Baca juga: Tenang Ruang, Teman Baru dan Orang-Orang Spesial, Tsae Angkringan
Mengapa Angkringan Menjadi Pilihan Utama?
Salah satu alasan mengapa angkringan begitu populer di kalangan mahasiswa adalah harganya yang terjangkau. Dengan budget yang minim, mereka bisa menikmati berbagai sajian lezat. Siapa sih yang tidak suka dengan harga yang ramah di kantong? Ini memungkinkan mahasiswa untuk sering berkumpul tanpa khawatir menguras dompet.
1. Rasa yang Terkenang
Setiap hidangan di Angkringan Nampatdua memiliki cerita di baliknya. Misalnya, nasi kucing yang terkenal sederhana namun nikmat. Banyak mahasiswa mengaku bahwa rasanya mengingatkan mereka pada masakan rumah. “Setiap suapan membawa saya kembali ke kampung halaman,” kata salah satu mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa makanan tidak hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga menyentuh emosi dan kenangan.
2. Menyikapi Perbedaan Rasa
Setiap mahasiswa berasal dari latar belakang yang berbeda, dan ini mempengaruhi preferensi rasa mereka. Beberapa mahasiswa mungkin terbiasa dengan makanan yang lebih berempah, sementara yang lain lebih menyukai rasa yang sederhana. “Makanan di angkringan bisa dibilang universal, cocok untuk banyak lidah,” kata salah satu mahasiswa. Ini adalah contoh bagaimana makanan dapat menyatukan orang dari berbagai latar belakang.
Baca juga: Jogja dan Seribu Angkringannya
Dampak Positif terhadap Kesehatan Mental
Makan bersama di angkringan juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Di tengah rutinitas kuliah yang padat, berkumpul dengan teman sambil menikmati makanan sederhana bisa menjadi pelarian yang menyegarkan. “Makan di angkringan adalah cara saya mengurangi stres,” kata mahasiswa lain. Ini menunjukkan bahwa makanan dan interaksi sosial memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental.
1. Menjaga Tradisi Kuliner
Angkringan Nampatdua juga berkontribusi dalam menjaga tradisi kuliner Yogyakarta. Dengan menyajikan makanan khas lokal, angkringan membantu generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya mereka. “Makanan di sini tidak hanya enak, tetapi juga membawa cerita budaya,” ungkap seorang mahasiswa yang berasal dari luar Yogyakarta. Ini adalah cara yang bagus untuk menghormati warisan kuliner sambil menikmati hidangan yang lezat.
2. Kesempatan untuk Berkenalan
Bagi mahasiswa baru, angkringan bisa menjadi tempat yang baik untuk berkenalan dengan teman-teman baru. Banyak yang datang sendirian tetapi pulang dengan banyak cerita dan teman baru. “Saya bertemu teman-teman baru di angkringan, dan kami langsung klik!” kata salah satu mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa angkringan bukan hanya tempat makan, tetapi juga tempat bersosialisasi dan membangun jaringan.
Baca juga: Wisata Kuliner Eksotis (Angkringan) di Pinggir Kali Kampung Jawi Semarang
Simpulan: Cita Rasa yang Memikat
Dari semua wawancara ini, satu hal yang jelas: mahasiswa perantauan memiliki persepsi positif terhadap cita rasa di Angkringan Nampatdua. Kombinasi penampilan yang menarik, aroma menggugah, rasa seimbang, tekstur yang enak, dan suhu yang hangat menciptakan pengalaman kuliner yang tidak terlupakan.
Jadi, dengan semua pembahasan ini, kita bisa melihat bahwa Angkringan Nampatdua lebih dari sekadar tempat makan. Ini adalah tempat di mana mahasiswa perantauan dapat berbagi pengalaman, menciptakan kenangan, dan menikmati cita rasa yang menggugah selera. Dari penampakan hingga suhu, setiap elemen turut berkontribusi pada pengalaman kuliner yang luar biasa.
Bagi kalian yang belum pernah ke Angkringan Nampatdua, tunggu apalagi? Mari nikmati cita rasa yang menggoda sambil menciptakan kenangan bersama teman-teman! Siapa tahu, kalian juga akan menemukan rasa yang membuat kalian kembali lagi.
Penulis:
- Dessy Kartika Putri
- Andina Aulia Putri
- Muhammad Ridho
Mahasiswa Psikologi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Referensi
Maemunah, S. 2019. Pengaruh kualitas pelayanan, persepsi harga, cita rasa terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. IQTISHADequity, Vol 1(No. 2), 57–68.
Sri, M., Rahmad, S. H., Ahmad, S. (2021). Pengaruh Kualitas Layanan, Persepsi Harga dan Cita Rasa Terhadap Kepuasan Konsumen. Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah Vol 4 No 1.
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News