Pendahuluan
Pemilihan Presiden tahun 2024 menjadi salah satu moment penting dalam perjalanan politik Indonesia. Pasangan Prabowo dan Gibran membawa visi dan janji baru yang mencuri perhatian masvarakat. Kombinasi Prabowo, seorang tokoh militer dengan pengalaman panjang, dan Gibran, sosok muda dari generasi milenial menghadirkan dinamika yang sangat menarik.
Pemerintahan Prabowo dan Gibran membuka babak baru bagi indonesia dengan berbagal program ambisius yang berfokus pada pembangunan sosial, ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan. Visi ini menekankan keberlanjutan kebijakan dari era sebelumnya, seperti hilirisasi sumberdava, sekaligus membawa pembaruan dalam sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastuktur.
Latar Belakang
Prabowo Subianto dikenal sebagai tokoh militer dengan karier panjang dan pemikiran strategis yang kuat. Setelah beralih ke dunia politik, ia membangun reputasi sebagai sosok yang fokus pada kemandirian ekonomi, ketahanan pangan, dan penguatan infrastruktur.
Salah satu visi utama Prabowo adalah menciptakan kedaulatan di sektor ekonomi dan pertanian. Ia sering menekankan pentingnya Indonesia untuk tidak bergantung pada impor dan lebih mengutamakan produksi dalam negeri.
Visi ini mencerminkan tekadnya untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan sektor-sektor produktif seperti pertanian dan perikanan. Prabowo juga telah menunjukkan minat pada pembangunan infrastruktur yang mempercepat konektivitas antarwilayah, dengan tujuan pemerataan ekonomi.
Ketika menjabat sebagai Menteri Pertahanan, ia memperluas gagasan tentang keamanan tidak hanya dalam konteks militer, tetapi juga ketahanan ekonomi dan sumber daya. Ini menunjukkan bahwa baginya, pembangunan ekonomi yang kuat adalah fondasi untuk kesejahteraan dan stabilitas nasional.
Gibran Rakabuming Raka memulai karier politiknya dengan menjadi Walikota Solo, dan dalam waktu singkat ia berhasil menunjukkan komitmen terhadap pembangunan kota dan kesejahteraan warganya.
Salah satu fokus utama Gibran adalah memperbaiki infrastruktur perkotaan, seperti transportasi dan fasilitas publik, agar lebih ramah dan efisien bagi warga. Ia juga memprioritaskan revitalisasi ruang publik, mendorong sektor pariwisata, dan memfasilitasi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sejalan dengan perkembangan ekonomi kreatif.
Sebagai pemimpin muda, Gibran membawa gaya kepemimpinan yang terbuka, responsif, dan inovatif. Ia memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik dan keterlibatan warga, seperti melalui aplikasi yang mempermudah akses warga terhadap layanan pemerintah.
Gibran juga dikenal aktif menghubungkan Solo dengan jaringan investasi yang lebih luas, membuka peluang kerja baru bagi warganya. Kepekaannya terhadap isu-isu sosial dan ekonomi lokal menunjukkan perhatian besar pada kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi antara Prabowo dan Gibran menciptakan kombinasi antara pengalaman dan inovasi. Prabowo, dengan wawasan strategis nasional, mampu merumuskan kebijakan makro seperti ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur skala besar.
Di sisi lain, Gibran membawa perspektif lokal yang lebih segar, berfokus pada pemberdayaan UMKM dan adopsi teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik.
Pemerataan pembangunan akan menjadi salah satu tantangan utama yang mereka hadapi. Dengan pengalaman Gibran di Solo, fokusnya pada ekonomi kreatif dan inovasi bisa berperan besar dalam menggerakkan sektor ekonomi daerah yang sering terpinggirkan.
Sementara itu, visi Prabowo tentang ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur akan memperkuat fondasi ekonomi nasional secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, latar belakang keduanya menghadirkan harapan akan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Prabowo-Gibran diharapkan mampu memadukan pembangunan nasional yang kuat dengan solusi berbasis lokal yang inovatif, sehingga kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan secara merata di seluruh wilayah.
Hilirasi dan Kemandirian Ekonomi
Hilirisasi, yaitu pengolahan sumber daya alam di dalam negeri, menjadi pilar utama kebijakan ekonomi Prabowo dan Gibran. Mereka melanjutkan program ini sebagai solusi mengatasi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan memperkuat industri dalam negeri.
Gibran menegaskan pentingnya hilirisasi nikel, yang meskipun menghadapi tantangan seperti harga pasar yang fluktuatif, tetap berhasil meningkatkan pendapatan negara.
Program ini juga diharapkan mampu membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle-income trap). Selain itu, Prabowo dan Gibran menekankan kedaulatan pangan dengan memperkuat sektor pertanian dan menciptakan lumbung pangan di setiap daerah.
Kebijakan Sosial: Pendidikan dan Kesehatan
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial, pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen menjalankan program makan siang gratis di sekolah. Program ini diharapkan dapat mengurangi stunting dan kekurangan gizi, yang menjadi masalah serius di Indonesia. Selain itu, kebijakan ini juga mendukung ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dalam penyediaan makanan untuk anak-anak sekolah.
Tidak hanya di sektor pendidikan, pemerintahan ini juga berfokus pada pemeriksaan kesehatan gratis dan pembangunan rumah sakit berkualitas di setiap kabupaten.
Prabowo menegaskan pentingnya meningkatkan gizi ibu hamil untuk memutus mata rantai stunting dari generasi muda, demi menciptakan sumber daya manusia yang kompetitif di masa yang akan datang.
Infrastuktur dan Pemberdayaan Masyarakat
Melanjutkan warisan Jokowi, pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas. Namun, Prabowo-Gibran menambahkan fokus pada pembangunan sekolah unggulan di daerah-daerah dan renovasi sekolah yang rusak. Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan berkualitas dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.
Selain itu, pemerintahan ini berkomitmen menaikkan gaji pegawai negeri, guru, tenaga kesehatan, dan aparat keamanan, demi meningkatkan daya beli masyarakat. Dukungan terhadap sektor informal dan mikro juga diperkuat melalui pemberian kartu usaha untuk UMKM dan program bantuan langsung tunai (BLT).
Politik Luar Negeri yang Lebih Aktif
Dalam visi Prabowo-Gibran, Indonesia juga diharapkan untuk lebih aktif di kancah internasional. Prabowo menargetkan agar Indonesia memainkan peran yang lebih besar dalam organisasi global, termasuk potensi untuk bergabung dengan BRICS. Meski demikian, pendekatan politik luar negeri ini tetap mengutamakan kepentingan nasional dan swasembada dalam bidang pangan dan energi
Kesejahteraan Sosial dan Penanggulanan Stunting
Salah satu program unggulan mereka adalah menyediakan makan siang dan susu gratis bagi siswa sekolah serta bantuan gizi bagi ibu hamil untuk mengatasi stunting dan kemiskinan.
Program ini tidak hanya bertujuan memperbaiki gizi masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal melalui keterlibatan UMKM dalam penyediaan makanan. Selain itu, pemerintahan Prabowo-Gibran berencana meningkatkan gaji aparatur negara, termasuk guru dan tenaga kesehatan, untuk memperkuat sektor pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Kedaulatan Pangan
Salah satu prioritas utama Prabowo-Gibran adalah memperdalam hilirisasi industri, terutama di sektor tambang dan mineral. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan pendapatan negara, sebagaimana keberhasilan hilirisasi nikel yang telah menaikkan penerimaan nasional di era sebelumnya.
Prabowo menekankan pentingnya ketahanan dan kedaulatan pangan untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan menjaga stabilitas ekonomi.
Tantangan dan Harapan
Meskipun visi ini menjanjikan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus diatasi, terutama dalam hal pendanaan. Program makan gratis dan kesehatan gratis diperkirakan membutuhkan anggaran besar, yang menuntut peningkatan rasio penerimaan pajak terhadap PDB. Pemerintahan ini harus mampu mengoptimalkan sumber daya negara dan memastikan kebijakan berjalan efisien dan tepat sasaran.
Selain itu, Indonesia juga menghadapi tantangan di ranah internasional, termasuk persaingan global dalam sektor industri dan diplomasi yang lebih aktif. Prabowo diperkirakan akan mengambil peran langsung dalam diplomasi internasional untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah dunia.
Kesimpulan
Era Prabowo-Gibran membawa harapan baru bagi Indonesia, terutama dalam menjaga stabilitas politik, mempercepat pembangunan ekonomi, dan memperbaiki sektor sosial.
Kombinasi antara pengalaman dan energi muda diharapkan dapat menciptakan pemerintahan yang inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat di era sekarang. Namun, berbagai tantangan seperti menjaga harmoni politik, pemerataan pembangunan, dan pembenahan pendidikan serta layanan kesehatan tidak boleh diabaikan.
Keberhasilan pemerintahan Prabowo-Gibran akan sangat bergantung pada kemampuan mereka mendengarkan suara rakyat dan menghadirkan solusi nyata untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Penulis: Laurent Aprillian Putri Hendarsyah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News