Tema Milad Ke-60 IMM
Milad ke-60 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengusung tema “Seutuhnya Indonesia”. Seutuhnya Indonesia merupakan titik pangkal sekaligus titik akhir dari setiap usaha dan kerja yang sedang diusahakan dan dikerjakan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, yang melahirkan sebuah kondisi dimana Indonesia berada dalam kondisi ideal dan sempurna.
Tema Milad kali ini merupakan respon terhadap kondisi Indonesia, kita sedang berusaha merajut kembali keutuhan persaudaraan pasca Pemilu dengan berbagai dinamikanya. Melalui peringatan Milad ke-60 ini, IMM sebagai elemen generasi muda memiliki tugas untuk menyiapkan SDM unggul, sebagai bentuk ikhtiar menuju Indonesia Emas 2045
Kegiatan di Desa Binaan
Ketua Umum PK IMM Aisyiyah IMMawan Nur Sahid mengatakan “Kegiatan penyuluhan kesehatan, cek kesehatan, dan bakti sosial berbagi 50 bingkisan Ramadhan yang dilakukan di desa binaan Kepuh, Karangturi, merupakan upaya yang dilakukan Organisasi IMM berkolaborasi dengan LazisMu Aiska dalam rangka menyebar kebermanfaatan dibidang sosial. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan secara gratis, dan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan”.
Dalam kegiatan penyuluhan kesehatan, para peserta mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai asam urat. Materi-materi ini disampaikan secara interaktif dan mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan cek kesehatan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memeriksakan kondisi kesehatan mereka secara gratis. Tim medis dari anggota organisasi IMM yang mayoritas merupakan mahasiswa kesehatan memberikan pelayanan seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan konsultasi kesehatan umum. Hal ini sangat membantu dalam mendeteksi dini adanya masalah kesehatan dan memberikan penanganan yang tepat.
Bakti sosial berupa pembagian 50 bingkisan Ramadhan kepada keluarga yang kurang mampu di desa tersebut juga menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Bingkisan Ramadhan berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula, tepung, mie kering, teh, kerupuk udang, kaldu jamur, dan susu kental manis.
Dengan kolaborasi antara organisasi IMM dengan LazisMu Aiska kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Kepuh, Karangturi. Kesadaran akan pentingnya kesehatan meningkat, akses terhadap pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah, dan bantuan sosial memberikan kebahagiaan tersendiri bagi keluarga yang menerima. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
Kegiatan Lomba Nasional Poster dan Fotografi
Lomba poster dan fotografi yang diselenggarakan secara online tingkat nasional mengungkapkan antusiasme peserta yang luar biasa dalam menampilkan kreativitas mereka. Dari jumlah pendaftar 38 orang yang mengikuti kategori lomba poster dan berhasil lolos seleksi syarat dan mendapat penilaian sebanyak 33 orang. Sedangkan jumlah pendaftar kategori lomba fotografi sebanyak 20 orang dan yang lolos seleksi syarat dan mendapat penilaian menjadi sebanyak 18 orang partisipan berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dari tema yang diangkat yaitu kearifan lokal.
Juara dalam kategori lomba fotografi juara 1 Iswahyura Putra, Juara 2 Chandra, juara 3 Kadek Gopaloa Sai dan Juara favorit Syamsul Rivai. Kualitas karya yang disampaikan juga sangat mengesankan, dengan penggunaan teknik fotografi dan desain yang inovatif. Melalui kompetisi ini, para peserta tidak hanya berlomba untuk meraih prestasi, tetapi juga untuk menyampaikan pesan-pesan penting yang relevan dengan zaman.
Juara dalam kategori lomba poster juara 1 Nisrin Alifah, Juara 2 Hafidz Naufal, juara 3 Raudah Pattria dan Juara favorit Algion Faras Dalam kategori poster, peserta berhasil menggambarkan kearifan lokal melalui berbagai simbol, motif, dan cerita visual yang mengangkat keunikan budaya daerah masing-masing. Poster-poster tersebut tidak hanya menghiasi dengan estetika yang menarik, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal sebagai bagian yang tak ternilai dari identitas bangsa.
Di sisi lain, kategori fotografi memberikan ruang bagi para peserta untuk mengeksplorasi keindahan dan makna di balik kearifan lokal. Melalui kamera mereka, peserta berhasil menangkap momen-momen yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, tradisi adat, dan keunikan budaya dari berbagai sudut pandang yang menarik. Setiap foto menjadi sebuah kisah yang menggugah dan menginspirasi.
Proses penjurian dilakukan dengan cermat oleh para juri yang ahli di bidang seni dan budaya lokal. Kriteria penilaian mencakup kesesuaian karya dengan tema, keunikan dan orisinilitas karya, kreativitas dalam penyampaian, serta gagasan dan makna yang tersirat dalam karya-karya tersebut.
Para pemenang lomba diumumkan secara online melalui grup WhatsApp dan Instagram, memberikan apresiasi yang layak atas dedikasi dan bakat mereka dalam mengangkat tema kearifan lokal melalui seni visual. Kegiatan lomba ini tidak hanya memberikan penghargaan kepada para pemenang, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan kearifan lokal kepada masyarakat luas. Diharapkan, melalui karya-karya yang dihasilkan, kesadaran akan pentingnya melestarikan dan menghargai kearifan lokal semakin terbuka dan terjaga di kalangan generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia.
Kegiatan Tabligh Akbar
Kegiatan tabligh akbar dan buka puasa bersama dengan tema “The Amazing of the Holy Qur’an to Heal My Soul” berlangsung dengan sukses dan mendalamkan makna spiritual bagi para peserta. Acara ini diadakan sebagai bentuk refleksi dan peningkatan keimanan serta kecintaan terhadap Al-Qur’an sebagai sumber pedoman dan pencerahan bagi umat Islam.
Dalam menyebarkan informasi diadakannya kajian ini melalui penyebaran pamphlet di berbagai media sosial dan mengirimkan surat untuk tamu undangan dengan akses link pendaftaran. Jumlah pendaftar keseluruhan yang didapat yaitu 178 peserta dan jumlah peserta hadir yaitu sebanyak 162 peserta.
Dalam tabligh akbar, Ustadz Taufan Wahyu Illahi sebagai penyampai materi kajian mengangkat berbagai ayat suci Al-Qur’an yang mengandung pesan-pesan penyembuhan dan ketenangan jiwa. Mereka menjelaskan secara mendalam tentang bagaimana Al-Qur’an tidak hanya sebagai kitab suci, tetapi juga sebagai obat untuk menyembuhkan luka-luka batin, meredakan kegelisahan, dan menenangkan hati yang resah.
Tausiyah yang disampaikan memberikan wawasan baru tentang pentingnya memahami Al-Qur’an dengan hati yang bersih dan terbuka. Peserta diajak untuk merenungkan ayat-ayat yang berbicara tentang kesabaran, keikhlasan, dan kepercayaan kepada Allah SWT sebagai sumber kekuatan dan penawar segala masalah. Beberapa peserta aktif bertanya tentang permasalahan yang relevan pada saat dibuka sesi tanya jawab.
Setelah kajian dilanjutkan dengan kegiatan buka puasa bersama yang menjadi momen kebersamaan untuk memperkuat silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah di antara peserta. Suasana kegembiraan dan kehangatan menjalin hubungan sesama muslim sangat terasa, mengingatkan akan pentingnya berbagi rezeki dan kebahagiaan dalam menjalani ibadah Ramadhan.
Dengan tema yang dipilih, kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Al-Qur’an sebagai sumber penyembuhan rohani, tetapi juga menguatkan solidaritas umat Islam dalam menjalani ibadah dan menghadapi cobaan hidup. Diharapkan, semangat dan nilai-nilai yang diperoleh dari acara ini dapat terus menginspirasi dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh peserta dan komunitas muslim di sekitarnya.
Penulis:
Nur Sahid
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Aisyiyah Surakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News
