Pangsit Mi Legendaris Kota Malang

sumber: Image.cookpad

Selain surganya wisata dan terkenal dengan kuliner baksonya, Kota Malang juga gudangnya pangsit mi. Mi merupakan salah satu makanan favorit orang indonesia. Bisa dikatakan, hampir semua orang Indonesia terutama mahasiswa suka banget sama semua makanan yang berbau dengan mi.

Olahan mi dengan bumbu sederhana seperti minyak bawang, kaldu gurih, dan sebagainya bisa memikat banyak hati. Cwie mi atau sering dikenal dengan nama pangsit mi atau mi pangsit oleh masyarakat sangat mudah ditemui hampir di setiap sudut kota.

Baik yang didagangkan di warung, depot atau gerobak kaki lima di bawah pohon. Nah, kalau berkunjung ke Kota Malang kurang rasanya jika tidak mencoba mi legendaris yang terdapat di Kota Apel ini. Meskipun, Kota Malang lebih dikenal dengan bakso, tetapi mi pangsit sendiri merupakan salah satu makanan khas Kota Malang.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Mirip Soto dan Rawon, Nasi Grombyang Kuliner Khas Pemalang

Kedai Mi Sutoyo (KMS)

Seperti Kedai Mi Sutoyo, salah satu kedai mi yang sudah eksis di era 1940-an dengan menyajikan cwie mi yang bikin nagih dan ingin kembali makan ke tempat ini. Kedai mi ini selalu ramai diserbu pembeli.

Di balik bangunan yang didesain sangat keren seperti saat ini, dahulu sang pemilik sempat berjualan kelilingan dengan gerobak, dan hanya ada satu titik di saat berdagang dengan cara mangkal di sebuah klenteng.

Soal rasa tidak usah dipertanyakan kembali, resep yang digunakan telah diwariskan turun temurun sejak 1940-an. Ciri khasnya yaitu mi pipih homemade yang empuk dan kenyal serta terdapat perpaduan rasa dengan bumbu racikannya.

Bahkan, semua masakan di sini terlihat pucat karena tidak menggunakan bahan pewarna kimia, apalagi pengawet. Lokasi yang sangat strategis dan tidak jauh dari Alun–Alun Malang. Semangkuk cwie mi legendaris ini ditawarkan seharga Rp23.000.

Baca Juga: Nasi Gandul Cita Rasa Khas Kota Pati

Pangsit Mi Bromo Pojok

Beranjak dari Kedai Mi Sutoyo, pangsit ini tak kalah melengendanya. Depot Pangsit Mi Bromo Pojok adalah kuliner yang sudah melegenda sejak tahun 1984 silam. Nama Bromo digunakan karena lokasi awal berjualan di pojokan perempatan Jalan Bromo.

Namun, mulai tahun 1990, pemilik pindah tempat berjualan dan bertahan hingga kini. Rahasia agar tetap terjaga cita rasa pangsit mi itu sendiri selama bertahun-tahun adalah pemilik usaha sengaja memproduksi sendiri sehingga penggunaan bahan baku mi tidak sembarangan.

Lokasi depot Mi Bromo Pojok sendiri strategis karena dekat dengan Stasiun Kota Malang, meskipun tempatnya tidak instagramable dan hanya berkapasitas kurang lebih 50 orang tetapi banyak menu yang ditawarkan serta cita rasa yang berinovasi membuat kita langsung  jatuh cinta.

Selain mi, tersedia pula es campur artistik, di mana serutan es batu dibentuk seperti bongkahan gunung, lalu disiram sirup sehingga dapat menyegarkan tenggorokan.

Baca Juga: Wisata Kuliner Eksotis (Angkringan) di Pinggir Kali Kampung Jawi Semarang

Mi Kudusan

Pangsit Mi Kudusan aslinya berawal dari sebuah depot pangsit mi sederhana di Jalan Kudusan, Kota Malang. Mi Kudusan sudah terkenal sejak tahun 1970-an, tak heran Mi Kudusan mampu bertahan karena cita rasa yang ditawarkan tidak pernah berubah sejak dahulu.

Setelah lebih dari 9 tahun, berbagai varian menu mulai dikembangkan dan bisa dinikmati. Jika makan Mi Kudusan tidang lengkap tanpa saus pendamping, seperti saus cabe, saus kari, saus lada hitam, dan yang paling best seller adalah saus szechuan akan kurang rasanya tanpa saus ini.

Lebih menarik lagi, Mi Kudusan memproduksi mi dilakukan sendiri tanpa menggunakan bahan pengawet serta dijamin 100% halal.

Depot Hok Lay

Depot Hok Lay berdiri sejak tahun 1946 dan masih bertahan hingga saat ini. Menu spesial, legendaris serta bisa dikatakan generasi pertama yaitu cwie mi. Seporsi cwie mi terdiri dari daging ayam cincang, daun bawang, dan pangsit goreng kriuk.

Tekstur mi yang dihidangkan yaitu lembek namun bumbu yang dibikin membuat lidah tak berhenti bergoyang. Kuah yang disajikan secara terpisah dan dengan perpaduan rasa penyedap menambah kenikmatan cwie mi itu sendiri.

Baca Juga: Kuliner Tradisional Nasi Gegok yang Menggoyang Lidah

Dari awal berdiri hingga saat ini menu yang disajikan tetap sama. Bahkan, resep yang digunakan sudah turun temurun. Selain itu, cwie mi ciri khas depot Holkay adalah lumpia Semarang. Sang pemilik mengakui Hok Lay mempunyai arti rejeki dalam bahasa Tiongkok.

Sehingga, nama tersebut menjadi doa tersendiri bagi pemilik depot. Selain itu, keunikan dari Depot Hok Lay nampak pada arsitektur bangunannya. Kesan klasik yang diberikan membuat pengunjung betah lama–lama dan mengabadikan momen dengan berswafoto di beberapa sudut.

Itulah beberapa deretan kuliner cwie mi khas Malang yang legendaris dan bisa dijelajahi saat berkunjung ke Kota Apel Jawa Timur.

Penulis: Robby Satria Siregar
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Redaktur Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI