Tempat budidaya tanaman kumis kucing di indonesia banyak ditemui di pulau Jawa. Selain itu, tanaman ini juga dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, dengan ketinggian daerah penanaman yaitu berkisar 500-1.200 dpl.
Tanaman ini mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian dengan sistem pengairan yang baik, gembur dan kaya akan humus, terpapar sinar matahari langsung dengan suhu lingkungan pada kisaran panas hingga sedang.
Bagian dari tanaman kumis kucing yang dipanen adalah bagian daun. Pemanenan pertama tanaman kumis kucing dilakukan setelah 1-2 bulan masa tanam, sedangkan proses pemanenan berikutnya dilakukan setiap 0,5-1 bulan sekali. Masa panen yang tepat ditandai pada saat tanaman mulai tumbuh bunga tetapi bunga belum tumbuh sempurna.
Sebelum dilakukan pemanenan, bunga dapat dipangkas terlebih dahulu supaya daun kumis kucing pada panen berikutnya dapat meningkat. Perlu diingat bahwa tempat tumbuh, iklim, dan kondusi panen dari tanaman kumis kucing mempengaruhi kandungan senyawa berkhasiat dari tanaman ini.
Baca Juga:Â Uji Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L) sebagai Antipiretik
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua, hipertensi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi apabila tekanan darahnya lebih dari 130/80 pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan nonfarmakologi dengan terapi herbal menggunakan daun kumis kucing.
Cara memanfaatkan daun kumis kucing ini untuk menurunkan tekanan darah dengan cara dikonsumsi langsung maupun diseduh dalam bentuk teh herbal celup. Adapun cara mengonsumsi daun kumis kucing:
- Siapkan 4-5 lembar daun kumis kucing yang sudah dicuci bersih;
- Kemudian, rebus daun kumis kucing dengan segelas air hingga mendidih;
- Lalu teh daun kumis kucing siap dikonsumsi;
- Jika ingin menambahkan sedikit rasa manis, anda bisa menambahkan madu.
Penulis:
Nasrida Ramadani
Mahasiswa Jurusan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News