Pembuatan Peta Geografis dan Kebencanaan sebagai Upaya Penanggulangan Tanah Longsor di Desa Bandung

KKN
Penyerahan peta administrasi, peta kebencanaan kepada perangkat Desa Bandung.

Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan progam multidisiplin dengan judul “Pemetaan Kondisi Geografis Wilayah Desa Bandung sebagai Salah Satu Upaya Pencegahan dan Mitigasi Bencana Berupa Tanah Longsor yang sering terjadi di sekitaran wilayah Desa Bandung” di Batang (10/02).

Progam ini didasarkan karena belum adanya pemetaan kondisi baik dari segi administrasi desa, pemetaan terkait dengan kebencanaan Desa Bandung.   

Kondisi geografis Desa Bandung bisa dikaterogikan desa rata-rata masih memiliki tingkat kelerengan yang cukup tinggi dan curam, di lain sisi dengan kondisi geografi tersebut daerah resapan air yang berada di sekitaran rumah-rumah penduduk, kawasan hutan tergolong sangat minim.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Beri Penyuluhan Siap Tanggap Hadapi Tanah Longsor di Desa Wisata Ngoro-oro Pathuk

Bacaan Lainnya

Hal ini disebabkan karena rata-rata pepohonan yang ada berjenis pohon sengon dengan umur kehidupan yang relatif singkat, daya resap air yang begitu kurang, dan sistem drainase yang kurang tertata rapi. 

Dengan adanya permasalahan tersebut membuat kami berinisiatif untuk menuangkan ide dan gagasan terkait dengan hal tersebut, peta yang dibuat oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro meliputi peta administrasi desa secara keseluruhan dan peta kontur untuk mengetahui tingkat kerentanan tanah.

Progam ini memiliki sasaran kepada jajaran perangkat desa dan seluruh lapisan masyarakat dengan pengembangan di era digital ini sehingga segala informasi dapat diketahui oleh masyarakat luas.

Kegiatan ini dimulai sejak minggu kedua setelah penerjunan dengan rangkaian kegiatan survei kondisi geografi sesuai data di lapangan dan dilanjutkan pengolahan dan pengumpulan data melalui platfrom INARISK, DEMNAS, dan data persebaran administrasi tingkat kabupaten, data yang didapatkan dikembangkan melalui sotfware bernama ARCGis untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Tidak hanya dengan pembuatan peta geografis dan peta kebencanaan, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro juga melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menanggulangi bencana tanah longsor dengan pengadaan kegiatan reboisasi yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup sebagai dinas yang menyediakan bibit pohon dengan jenis pohon mahoni dengan jumlah kurang lebih 100 bibit pohon yang ditujukan ke daerah-daerah yang masuk ke dalam zona merah tetapi juga akan dilakukan ke titik-titik yang bisa menyebabkan adanya bencana tanah longsor.

Pada hari Jumat (10/02/2023) bertempat di Balai Desa Bandung mahasiswa menyerahkan peta administrasi, peta kebencanaan kepada perangkat Desa Bandung, dengan adanya pemetaan ini akan memberikan kesan yang positif bagi perangkat Desa dan  masyarakat Desa Bandung.

Baca Juga: Awas Longsor! Mahasiswa KKN Undip Ajak Siswa Belajar Tanggap Darurat Bencana Longsor

Hal ini didasarkan dengan respon dari pihak terkait yang antusias dengan progam yang kami jalankan, serta ikut senang dengan adanya progam pemetaan dan reboisasi yang dapat berguna serta membantu masyarakat untuk menanggulangi bencana alam berupa tanah longsor.

Penulis: Mahasiswa KKN TIM 1 Undip
Mahasiswa Universitas Diponegoro

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses