Pendampingan kepada Pelaku UMKM dalam Pembuatan Dompet Rajut untuk Mengembangkan Usaha yang Lebih Kreatif

Pelaku UMKM Dompet Rajut

Abstrak

Kegiatan pengabdian masyarakat atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan di lingkup Rt 02 Rw 05 Desa Wonokerto Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang. Kegiatan  ini bertujuan untuk membantu mengembangkan usaha UMKM yang hanya menghasilkan dompet rajutan saja tanpa adanya label di pengemasannya dan produk lainnya. Yang menyebabkan kurangnya produktif, kreativitas, dan inovasi. Metode pelaksanaan yang akan digunakan terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap pendampingan dan tahap praktik serta tahap pemasaran.

Setelah melalui beberapa tahapan kegiatan tersebut, maka akan adanya peningkatan dan capaian antara lain : (1) Meningkatkan kemampuan atau keterampilan bagi pelaku usaha UMKM. (2) Meningkatnya Produktivitas, lebih kreatif dan inovasi. (3) meningkatnya pengetahuan bagi pelaku usaha pentingnya label dalam produk. (4) meningkatnya pengetahuan akan pemasaran yang tidak hanya melalui pasar offline tetapi juga dapat melalui pasar online. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat terkait pendampingan UMKM ini diharapkan akan meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi usaha UMKM.

Kata kunci : Rajutan, Pendampingan, Usaha Mikro Kecil dan Menegah

Bacaan Lainnya
DONASI

PENDAHULUAN

Industri kecil dalam perekonomian suatu negara sangat memiliki peran yang sangat penting. Karena memiliki nilai strategi dalam memperkokoh perekonomian nasional di tengah pandemi ini maka selayaknya pemerintah memberikan perhatian yang layak untuk memberdayakannya sebagai suatu kelompok unit usaha yang seharusnya terintegritasi dalam dunia usaha secara nasional yang nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan daya saing

Salah satu kesulitan terbesar yang sering dihadapi oleh home industry adalah pemasaran. Bahwa kendala pertumbuhan yang dihadapi oleh banyak pengusaha kecil dan menegah adalah jika tidak melakukan perbaikan pada aspek-aspek yang terkait dengan pemasaran. Maka, akan sulit untuk berpartisipasi dalam perdagangan bebas.

Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) adalah salah satu sektor perekonomian yang potensial dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat golongan menengah kebawah. UMKM mempunyai peran dalam pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dan penyerapan tenaga kerja  untuk mengurangi masalah kemiskinan dan pengangguran.

Baca Juga: Cerita Pelaku UMKM Luthfi Laundry dan Warung Kelontong

Kabupaten Lumajang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Jember. Desa Wonokerto adalah desa terletak di Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang yang memiliki luas 4,70 km² dan jumlah penduduk desa Wonokerto 3.595 jiwa. Desa Wonokerto terbagi menjadi 4 dusun, 5 RW dan 23 RT. Terdapat juga objek wisata yaitu tempat pemancingan Rowosumo yang menjadi favorit beberapa pemancing mania di Kabupaten Lumajang.

Mayoritas pekerjaan yang dimiliki penduduk desa Wonokerto adalah buruh tani, pedangan, dan PNS. Mayoritas penduduk adalah suku jawa dan sebagian kecil merupakan suku Madura yang tersebar dalam satu dusun. Potensi yang dimiliki masing-masing dusun berbeda, dusun Darungan memiliki potensi wisata tempat pemancingan, dusun Panebasan memiliki potensi perkebunan, dusun Wunutbasin memiliki potensi kerajinan suvenir dan dusun Krajan dengan potensi kerajinan merajut tas dan dompet.

Kerajinan tangan ini merupakan home industri yang terletak di desa wonokerto Krajan. Modal yang dimiliki para pengusaha masih kecil, sehingga untuk mengembangkan usaha para pengrajin dompet rajut tali kur ini masih mengalami kesulitan dan dalam hal ini pengelolaan potensi kerjinan tangan desa wonokerto krajan Rt 02 Rw 05 kurang mengembangkan potensinya dalam produksi dan tanpa adanya label. Apabila potensi tersebut dikembangkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa Wonokerto Krajan Rt 02 Rw 05 dikarenakan kurangnya pengetahuan, kreativitas dan inovasi untuk produksi dompet kerajinan tangan tersebut. melihat dari permasalahan yang ada pada home industry kerajinan dompet rajut ini. Maka, diperlukan strategi untuk memasarkan industri kerajinan tersebut agar dengan cara pemasaran industri kecil.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bagian dari sistem pendidikan perguruan tinggi yang menempatkan mahasiswa di tengah-tengah masyarakat untuk membantu masyarakat memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber daya Manusia (SDM). Kegiatan ini juga merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dengan cara beradaptasi dengan masyarakat desa Wonokerto Krajan Rt 02 Rw 05. Kegiatan ini bertujuan sebagai penerapan ilmu yang telah didapatkan semasa kuliah, beriorentasikan dengan tujuan bertukar informasi dan pengalaman yang kemudian disadari bagi kami sebagai mahasiswa pula agar pengembangan dapat terlaksana dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperluas distribusi potensi lokal Desa Wonokerto Krajan Rt 02 Rw 05 yang belum adanya inovasi dan kreativitas dalam produk dompet rajut.

METODE PELAKSANAAN

Dalam sasaran pengabdian ini adalah pelaku UMKM dompet rajut Desa Wonokerto Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang.  Mahasiswa melakukan pendampingan atau kegiatan ini kepada masyarakat dengan beberapa tahapan yang menjadi tiga tahapan, yakni tahap persiapan, pendampingan dan praktik, dan tahap pemasaran. Dengan rincian sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini mahasiswa melakukan observasi pada kegiatan merajut. Observasi yang dilakukan adalah model take note (perhatikan) atau pendampingan pembuatan dompet rajut, dimana para pengabdi mencatat hal-hal apa saja yang diperlukan untuk kegiatan pendampingan ini yang belum dimiliki oleh sasaran mitra. Selanjutnya para mahasiswa menyiapkan untuk memberikan workshop tentang pengetahuan dasar yang belum diketahui mitra.

2. Tahap Pendampingan dan Praktik

Pada tahap pendampingan merupakan tahap pemberian pengetahuan dasar dan praktik awal merajut. Tahap ini dibagi menjadi dua sesi yaitu : 1) pendampingan  sesi ini mahasiswa melakukan pendampingan kepada mitra UMKM yang berlangsung mulai tanggal 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16 dan 18 Desember 2021. 2) wokshop: sesi ini para pengabdi atau mahasiswa memberikan workshop pengetahuan dasar atau edukasi akan pentingnya sebuah label dalam produk dan bagaimana tahapan merajut untuk membuat produk baru dari sisa bahan baku yang bisa menghasilkan produk baru berupa gantungan kunci untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam produk

3. Tahap Pemasaran

Pada tahap pemasaran ini merupakan tahap strategi memasarkan hasil dompet rajutan dan produk baru melalui media sosial. Untuk pendampingan pertama ini, mahasiswa membuatkan akun yang khusus untuk pemasaran hasil rajutan. Akun Instagram / Shopee untuk pemasaran yang dikelola mitra. Akun tersebut akan beberapa hari didampingi dan dibantu pengelolaannya oleh mahasiswa. Maka, diharapkan tersebut sudah dapat dikelola sendiri oleh para pelaku mitra UMKM kerajinan tangan tersebut.

Berikut adalah bagan tahapan pendampingan UMKM dompet rajutan:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pendampingan merajut dompet ini dilakukan oleh mahasiswa. Pada pengabdian ini menjadi dua tahap, yakni  tahap workshop dan tahap praktik. Tahap workshop adalah tahapan untuk memperkenalkan pengetahuan dan teknik dasar merajut. Para mahasiswa dibekali materi terkait merajut dan bagaimana cara merajut yang baik. Salah satu aktivitas dari kegiatan workshop pengetahuan dasar merajut tersaji dalam gambar 1.

Baca Juga: Pengurusan Legalitas Usaha Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) UMKM Desa Pekarungan

                 Gambar 1. Kegiatan workshop pengetahuan dasar merajut

Pada sesi ini mahasiswa diberikan pengetahuan tentang teknik dasar merajut dompet, seperti yang telah tertera pada gambar di atas tersebut berisi materi tentang : 1) pengertian merajut. 2) penjelasan dua teknik merajut. 3) pengenalan macam alat. Pada sesi ini ada sesi tanya jawab atau diskusi dengan pelaku UMKM dompet rajutan untuk mengetahui apa saja kekurangan yang ada selama ini. Seperti di dalam gambar 2.  

Gambar 2. Berdiskusi dengan pelaku UMKM dompet rajut

Kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan pada tahap pendampingan dan praktik. Dalam praktik ini mahasiswa mendampingi masyarakat atau pengrajin tangan  untuk membuat produk baru dari sisa bahan baku yang sudah tidak bisa dipakai kembali menjadi produk baru berupa gantungan kunci dan edukasi akan pentingnya label dalam produk. Sebab, label dalam pengemasan pada produk biasanya hanya dilakukan untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang dompet rajut dan akan memberikan kesan yang baik. Untuk lebih kreativitas, inovasi dan produktif dalam produk. Mahasiswa memberikan contoh teknik pembuatan gantungan kunci dari awal hingga akhir, sehingga kegiatan pendampingan dan praktik ini terlaksana dengan sangat instens karena masyarakat tidak merasa sungkan untuk tanya pada para pengabdi atau mahasiswa. Sehingga suasana menjadi menyenangkan, salah satu aktivitas hasil dari pendampingan dan praktik tersaji dalam gambar 3 & 4 sebagai berikut:

Gambar 3. Pendampingan dan praktik
Gambar 4. Hasil Gantungan kunci

Dilihat dari bagan dan hasil rajutan diatas, kegiatan pendampingan dan praktik ini dapat dikatakan berhasil. Keberhasilannya dapat di ukur dari segi : a) meningkatkan pengetahuan para pelaku maupun pengrajin tangan lain tentang teknik dasar pembuatan gantungan kunci. b) meningkatkan variasi atau inovasi hasil produk. c) dapat memanfaatkan sisa bahan baku menjadi produk baru.

Pada tahapan pemasaran ini terlebih dulu dikelola oleh mahasiswa KKN atau pengabdi yang melibatkan pelaku UMKM dompet rajut. Kemudian diajarkan cara membuka akun media sosial hingga bagaimana melalukan interaksi kepada konsumen. Dalam hal ini pertama tahap pemasaran pembuatan akun dari mahasiswa adalah akun Instagram @srihatshop_ dan akun Shopee SrihatShop. Setelah mengajari dan didampingi cara mengelola akun media sosial mereka pelaku UMKM dompet rajut dapat memanfaatkan media sosial sebagai peluang usaha dan dapat membangkitkan ekonomi mereka di tengah pandemi ini.

KESIMPULAN

Bahwa berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a) pengertian merajut b) penjelasan dua teknik merajut. c) pengenalan macam alat. d) meningkatkan pengetahuan para pelaku maupun pengrajin tangan lain tentang teknik dasar pembuatan gantungan kunci. e) meningkatkan variasi atau inovasi hasil produk. f) dapat memanfaatkan sisa bahan baku menjadi produk baru. g) meningkatkan pengetahuan pelaku UMKM dompet rajut beserta pendampingan akan pemasaran yang tidak hanya melalui pasar offline tetapi juga dapat melalui pasar online. h) dapat memasarkan hasil rajutannya ke Instagram @srihatshop_ dan Shopee @SrihatShop dompet rajut.

Kegiatan ini telah meningkatkan pemikiran para pengrajin tangan yang dulunya hanya bisa membuat dompet rajut namun sekarang mereka bisa dengan senang hati dan antusias dengan adanya peningkatan keterampilan atau kreativitas yang dapat meningkatkan distribusi produk yang lebih produktif. Harapan selanjutnya, dengan adanya peninggalan mahasiswa KKN ini yang telah disebutkan di atas dapat senantiasa berguna dan digunakan oleh para pelaku atau pengrajin tangan yang telah didampingi selama dua minggu.

Baca Juga: Program Membangun Desa Untag Surabaya: Pengembangan UMKM Desa Pekarungan melalui Legalitas Usaha

UCAPAN TERIMAKASIH

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kegiatan KKN MANDIRI dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Oleh karenanya penulis ini sebagai para pengabdi atau mahasiswa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada bapak/ibu Rt/Rw dan ibu Sri Hartutik pemilik UMKM dompet rajut yang senang hati bekerja sama atas terselenggaranya program pendampingan ini dan terima kasih atas masyarakat  yang telah mengikuti program ini selama kurang lebih dua minggu melakukan pendampingan.

DAFTAR PUSTAKA

Qomaruddin, N., Munawaroh, E., Adib, R.B., Nurul, M. N. (2019). Efektivitas Pelatihan Keterampilan Merajut dalam Menambahkan Daya Kreativitas Warga Dusun Temanggung Kelurahan Jetis Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul DIY. Prosidin g K o n f e r e n si P e n g a b dia n Masyarakat , 1 , 129–131.

Budi, A., Mhd, P., & Niza, A. (2018). IbM pengembangan rajutan di kampung Aur Medan. Logista , 2 (1), 21–30.

Sumarsono, A., Nurleha, S., Khasanah, D. U., Wardani, N. N., Wahyuni, W., Sriyani, S., … & Kasmawati, K. (2021). Optimalisasi keterampilan merajut sebagai solusi peningkatan ekonomi warga saat pandemi. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)4(2), 220-230.

Habibullah, M. R. (2021). PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KERAJINAN RAJUT DESA SUMBEREJO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO. Mafaza: Jurnal Pengabdian Masyarakat1(1), 58-68.

Amalijah, Eva, Novi Andari, and Maulidah Narastri. Peningkatan Produktivitas Kearifan Lokal Kerajinan Tangan Tas Rajut Sebagai Bentuk Identitas Bangsa.” PLAKAT (Pelayanan Kepada Masyarakat) 3.2 (2021): 194-207.

#KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

http://www.untag-sby.ac.id/

Arief Setyawan
Mahasiswa Administrasi Negara
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Dida Rahmadanik, S.AP, M.AP

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI