Pengaruh Bahasa Gaul Indonesia bagi Anak Muda di Malaysia

Bahasa
Bahasa Gaul Indonesia.

Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat serta informasi. Bahasa sebagai alat untuk berinteraksi antar manusia dalam masyarakat yang memiliki sifat sosial yaitu pemakaian bahasa digunakan oleh setiap lapisan masyarakat.

Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini memperjelas bahwasanya selain menjadi media komunikasi, bahasa juga menjadi penghubung agar masyarakat dapat mengekspresikan dirinya dengan orang lain.

Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa terus berkembang, beradaptasi dengan lingkungan masyarakat dan mendorong perkembangan bahasa. Dalam pergaulan generasi muda biasanya mereka menggunakan bahasa khusus yang hanya dipahami oleh kalangan mereka sendiri.

Theodora (2013:2) mengatakan bahwa salah satu yang paling menonjol yang mencirikannya dengan kelompok lain adalah bahasa yang digunakannya. Sebagian orang bahkan tidak memahami kosakata atau kalimat yang diucapkannya, bahasa mereka itu dikenal dengan bahasa gaul atau slang.

Bacaan Lainnya

Bahasa gaul adalah ragam bahasa casual yang sering digunakan dalam interaksi sosial di kalangan remaja dan anak muda. Ciri khasnya adalah penggunaan kata-kata atau frasa yang mungkin tidak ditemukan dalam kamus resmi (Diantami et all., 2023). Bahasa gaul dapat dikatakan bagian dari kata singkatan, terjemahan, maupun plesetan. Menurut Mulyana (2008), Bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Saat ini bahasa gaul Indonesia bukan hanya digunakan dikalangan anak muda Indonesia saja, tetapi juga sampai ke negara jiran Malaysia. Menurut kami, hal ini menimbulkan pro dan kontra, banyak masyarakat indonesia yang menganggap fenomena ini merupakan hal yang membanggakan, karena bahasa indonesia sudah mulai digunakan oleh beberapa negara. Kontra dari kejadian ini berasal dari masyarakat Malaysia terutama dikalangan orang tua yang khawatir jika anaknya lebih menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Melayu. Fakta menariknya adalah, kini lebih banyak anak muda di Malaysia yang menggunakan bahasa Indonesia daripada pemuda Indonesia pakai bahasa Melayu (versi Malaysia),” tulisnya seperti dikutip Beritahits.id, Kamis (30/03/2022).

Baca Juga: Pengaruh Bahasa Gaul di antara Mahasiswa Kota Malang: Menggeser Bahasa Walikan

Bahasa gaul (slang) Indonesia ini dianggap memiliki arti yang kurang sopan, dan khawatir jika anak yang masih dibawah umur mengikuti kata-kata tersebut. Fenomena ini didukung karena banyak warga Malaysia yang memiliki ART/Tenaga Kerja wanita (TKW). TKW adalah istilah untuk tenaga kerja dalam negeri yang berkerja di luar negeri. Di Indonesia semakin banyak jumlah tenaga kerja, sedangkan lapangan pekerjaanya masih kurang hal tersebutlah yang menyebabkan pengangguran.yang berkewarganegaraan Indonesia, “Kebanyakan anak-anak terdorong berbicara atau memahami bahasa tersebut karena kebanyakan rumah di Malaysia memiliki asisten rumah tangga dari Indonesia,” ujar Azlinawati (warga asli Malaysia). Selain itu hal ini juga lebih banyak didukung dari adanya media sosial seperti tiktok, twitter, instagram, youtube, dll. Bahasa gaul yang sering digunakan yaitu gue, bocil, buset, anjir, lo, bjir, sokin, mantul, botol (botak tolol), sabi, gaje, dan kata umpatan lainnya. Alasan kenapa banyak anak muda Malaysia yang menggunakan kata umpatan karena lebih terasa feel mengumpatnya.

Berdasarkan beberapa kutipan dari seseorang yang memiliki kewarganegaraan malaysia, beliau menjelaskan beberapa kalimat yang sering diucapkan oleh anak muda disana seperti “Anjir Lo”, “Buset bocil”, “Bjir, macam benar orang bercakap tu”, “Ayoyo sokin”. “Takpe lah anjiir”, “Oy sedapnyee mantul” dan masih banyak lagi. Penggunaan bahasa gaul ini tentu tidak dapat di elakkan seiring majunya perkembangan teknologi dan informasi. Untuk menghindari penggunaan bahasa gaul atau slang ini para anak muda harus bisa menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air dalam diri mereka masing-masing, hal ini merupakan salah satu upaya agar bahasa indonesia dapat dipakai sesuai dengan aturan atau penggunaannya.

Baca Juga: Interferensi Bahasa dalam Bahasa Gaul di Kalangan Remaja

Dengan adanya bahasa gaul ini menimbulkan beberapa dampak seperti dampak positif, dan dampak negatif. Dampak positif adanya bahasa gaul ini menunjukkan bahwa remaja semakin kreatif karena memunculkan inovasi dari bahasa. Dampak negatif dari bahasa gaul ini mempersulit pembelajaran di sekolah karena siswa lebih sering menggunakan bahasa gaul, selain itu masih banyak orang yang tidak tahu situasi untuk menggunakan bahasa gaul sehingga misalnya saat sedang presentasi, dan tidak semua orang mengerti bahasa gaul. Semakin maraknya penggunaan bahasa gaul saat ini membuat bahasa nasional semakin punah karena jarang digunakan.

Penulis:
1.
Aminatul Mualifah
2. Anggita Dhea Kartika
3. Allbizar Kevin Ramadhan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses