Pengaruh Banyaknya Pikiran Menyebabkan Orang Mengalami Gangguan Jiwa

Jiwa
Gambar dibuat dengan teknologi AI.

Gangguan jiwa merupakan kondisi yang mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku atau suasana hati seseorang, yang menyebabkan penderitaan atau gangguan dalam fungsi sehari-hari.

Gangguan jiwa sering disebut juga dengan gangguan mental, merujuk pada kondisi yang memengaruhi cara berpikir, perasaan, perilaku dan fungsi seseorang.

Gangguan jiwa dapat berupa kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan makan, faktor penyebab nya bisa meliputi kombinasi faktor genetik, lingkungan, sosial, dan psikologis.

Gangguan jiwa bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi secara umum, penyebabnya dibagi menjadi 3 yaitu, faktor biologis yang mencakup keturunan atau riwayat keluarga yang memiliki gangguan jiwa, ketidak seimbangan kimia otak atau kelaianan struktural di otak, gangguan hormon  atau penyakit fisik tertentu juga dapat berperan.

Bacaan Lainnya

Adapun faktor psikologis yaitu mencakup trauma masa kecil, kekerasan, stress berat, kehilangan orang terdekat, pengalaman traumatis seperti pelecehan fisik atau emosional dapat meningkatkan risiko gangguan jiwa. Selain itu, ada juga faktor sosial seperti kesulitan ekonomi, perasaan kesepian, atau tekanan sosial dapat juga menjadi pemicu.

Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, penggunaan obat-obatan terlarang, serta kurangnya dukungan sosial juga dapat memperburuk kondisi mental seseorang. Semua fakta ini, baik tunggal maupun kombinasi dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan jiwa pada individu.

Orang yang mengalami gangguan jiwa dapat memberikan pengaruh pada diri sendiri atau orang sekitar. Ada beberapa pengaruh yang dapat terjadi seperti, produktivitas orang yang mengalami gangguan jiwa kemungkinan tidak bisa bekerja, sekolah atau kuliah.

Baca Juga: Mendamaikan Pikiran: Terapi Islami untuk Gangguan Mental Ringan

Hubungan keluarga karena ada konflik, faktor dukungan atau dari keluarga. Fungsi sosial, orang dalam gangguan jiwa kemungkinan juga susah untuk berinteraksi dengan orang lain. Orang dalam gangguan jiwa biasanya memiliki keinginan untuk melukai dirinya atau pun sampai dia kepikiran untuk bunuh diri.

Kesehatan mental orang yang mengalami gangguan jiwa dapat mengganggu kesejahteraan psikologis seseorang yang menyebabkan perasaan seseorang cemas, depresi, atau kesulitan dalam mengelola emosi dan stress.

Gangguan jiwa dapat muncul dalam berbagai bentuk dan intensitas. Ciri-ciri orang yang mengalami gangguan jiwa antara lain : Perubahan suasana hati , mengalami emosional yang ekstrim, seperti depresi, kecemasan,atau kemarahan yang tidak terkendali. Kehilangan minat atau aktivitas yang pernah disukai.

Perubahan nafsu makan, kehilangan nafsu makan ataupun makan berlebihan dapat menyebabkan perubahan berat badan pada tubuh yang signifikan. Tidak berkonsentrasi, sulit untuk fokus atau sulit membuat Keputusan. Perubahan pola tidur seperti susah tidur (insomnia) atau tidur berlebihan.

Perubahan persepsi diri dan realitas seperti perasaan takut atau cemas yang tidak rasional. Pikiran atau percakapan yang tidak jelas contohnya kebingungan dalam berbicara atau berbicara yang tidak jelas.

Perubahan dalam pola berpikir seperti pemikiran negatif yang berulang, halusinasi. Gangguan neurokognitif misalnya demensia, dan alzheimer. 

Menghindari gangguan jiwa merupakan hal yang penting untuk menjaga Kesehatan mental dan emosional. Dibawah ini ada beberapa cara yang dapat menghindari gangguan jiwa.

Baca Juga: Lobotomy dan Gangguan Jiwa

Menjaga kesehatan fisik juga merupakan cara untuk menghindari gangguan jiwa seperti, olahraga teratur atau aktivitas fisik lainya dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana sakit hati. Nutrisi seimbang, makan-makanan yang bergizi kaya akan vitamin dan mineral dapat berkontribusi dalam kesehatan mental.

Tidur yang cukup setiap malam dapat menjaga keseimbangan emosional. Kelola stress seperti, meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan. Bergabung dengan komunitas atau kelompok hobi dapat memberikan rasa dukungan.

Jaga keseimbangan kehidupan seperti manajemen waktu, atur waktu dengan bijaksana antara pekerjaan, istirahat, belajar, dan kegiatan sosial. Tentukan batasan, belajar untuk mengatakan ‘’tidak’’ pada hal-hal yang dapat menyebabkan kelebihan beban. 

Pentingnya pendekatan kemanusiaan dalam penanganan orang dalam gangguan jiwa menjadi sangat krusial di tengah terbangunnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Karena gangguan jiwa bukan hanya masalah medis, tetapi juga masalah sosial yang membutuhkan empati dan dukungan dari semua pihak.

Membangun empati dan pengertian, pendekatan kemanusiaan dalam empati ini dapat mendorong masyarakat untuk memahami kompleksitas gangguan jiwa dengan membangun empati orang dapat melihat bahwa individu dengan gangguan jiwa.

Meningkatkan kualitas hidup, pendekatan ini tidak hanya fokus pada pengurangan gejala, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Ini termasuk peningkatan hubungan interpersonal, keterampilan, partisipasi dalam aktivitas sosial.

Meningkatkan keterlibatan pasien dalam proses pengobatan, pendekatan ini mendorong dialog yang terbuka antara pasien dengan tenaga medis. Pasien diberikan untuk mengambil keputusan terkait pengobatan yang akan mereka jalani.

Pengaruh banyaknya pikiran terhadap gangguan jiwa menjadi pikiran yang berlebihan yang dapat menyebabkan stress, kecemasan, dan depresi. Penting bagi seseorang untuk mengelola pikiran mereka, agar dapat mencegah terjadinya gangguan jiwa.

Baca Juga: Perjalanan Hidup dan Gangguan Bipolar

Dukungan sosial dan lingkungan yang positif juga berperan penting dalam menjaga Kesehatan mental, pendekatan kemanusiaan dalam penanganan gangguan jiwa sangat penting untuk menciptakan sistem yang lebih responsif. Salah satu dampak utama dari banyaknya pikiran yang tidak terkendali adalah timbulnya kecemasan dan depresi.

Ketika seseorang terjebak dalam pola pikir atau berlebihan tentang masa depan, masa lalu, atau perasaan diri sendiri, hal ini dapat menyebabkan peningkatan yang tidak rasional dan perasaan tertekan yang mendalam.

Pikiran yang berlebihan ini dapat menyebabkan ketegangan mental, emosional, dan fisik yang mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Banyaknya pikiran yang berkecamuk dalam pikiran seseorang dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional mereka.

Penulis: Alya Dian Triagustina
Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses