Pengaruh Musim Pancaroba terhadap Kesehatan Manusia

Musim Pancaroba Kesehatan Manusia

Musim Pancaroba sangat mempengaruhi kesehatan manusia. Musim pancaroba adalah musim peralihan dari satu musim ke musim yang lain. Musim di Indonesia ada dua yaitu, musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan Maret. Sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai dengan bulan September.

Namun, pergantian musim ini bisa maju atau mundur sesuai dengan beberapa faktor yang mempengaruhi. Musim pancaroba terjadi dua kali. Musim pancaroba pertama terjadi sekitar bulan September ke bulan Oktober atau pada peralihan dari musim panas ke musim hujan. Musim pancaroba kedua terjadi saat peralihan musim hujan ke musim panas sekitar bulan April.

Musim pancaroba ditandai dengan angin kencang, hujan yang datang secara tiba-tiba dalam waktu singkat, puting beliung, udara yang terasa panas, serta arah angin yang tidak teratur. Musim pancaroba juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, Influenza, demam berdarah, tifus,  asma, dan sakit kepala.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental selama Pandemi Covid-19

Bacaan Lainnya
  1. Infeksi saluran pernapasan

Perubahan musim berkaitan dengan perubahan cuaca. Perubahan cuaca ini akan memicu perubahan suhu dan kelembaban udara yang berefek pada saluran pernapasan. Gejala infeksi saluran pernapasan adalah batuk berdahak, hidung tersumbat, flu dan bersin, pusing, serta nyeri otot. Terkadang infeksi ini juga disertai demam. Cara menjaga imunitas tubuh adalah dengan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, hindari stres, dan rajin mencuci tangan

2. Influenza

Anak-anak paling sering terkena penyakit influenza saat musim pancaroba. Gejala yang dialami biasanya hidung tersumbat, batuk kering, dan mudah lelah.

3. Penyakit demam berdarah

Penyakit demam berdarah atau DBD disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang menggigit orang yang sakit akan membawa virus, lalu menularkannya ke orang lain saat menggigit orang yang sehat.

Untuk mencegah DBD, pemerintah telah mengeluarkan Program 3M Plus. Program yang pertama adalah menguras bak mandi, tempayan, dan ember. Kedua, mendaur ulang barang-barang bekas. Ketiga, memantau wadah yang mungkin terjadi genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang-biaknya nyamuk.

Baca Juga: Dampak Pencemaran Tanah bagi Kesehatan, Ekonomi dan Ekosistem

4. Tipes

Tipes atau demam typhoid merupakan salah satu penyakit musim pancaroba. Penyakit ini menyerang saluran pencernaan yang disebabkan bakteri Salmonella thyphosa. Bakteri ini berkembang biak dengan cepat pada air yang kotor, karena pada musim pancaroba sering terjadi hujan. Serangan tipes bisa menyebabkan seseorang mengalami diare, demam, dan kehilangan nafsu makan. Orang yang terkena tipes harus memakan makanan yang lunak selama sakit.

5. Asma

Serangan asma terjadi karena saluran udara yang mengalami peradangan. Ketika suhu sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadi peradangan.

6. Sakit kepala

Saat musim pancaroba, turunnya tekanan udara, kenaikan tajam kelembapan udara, atau turunnya suhu udara yang tiba-tiba dapat memicu terjadinya sakit kepala terutama migrain.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan dan Menerapkan Pola Hidup Sehat

Tips sehat selama musim pancaroba:

  1. Bawalah jaket atau jas hujan
  2. Menjaga asupan makan sehari-hari
  3. Mengonsumsi vitamin
  4. Hindarkan minuman yang dingin, seperti es, dll.
  5. Selalu menjaga Kesehatan dimana pun kita berada

Della Oktavia
Mahasiswa Universitas Binawan

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait