Masalah kesehatan masyarakat saat ini tak hanya penyakit menular saja, penyakit tidak menular (PTM) juga mengancam kualitas hidup ibu hamil. Penyakit tidak menular (PTM) berbahaya yang sering ditemui pada masa kehamilan salah satunya yakni hipertensi pada masa kehamilan.
Indonesia menduduki peringkat kedua dunia tertinggi penyebab kematian dengan hipertensi pada ibu hamil setelah pendarahan. Kemenkes RI (2017) menjelaskan pre-eklampsia berat merupakan penyebab terbesar dalam kelompok hipertensi dalam kehamilan yang menimbulkan komplikasi hingga menyebabkan kematian ibu.
Riset Kesehatan Dasar (2018), peningkatan jumlah kasus hipertensi di Indonesia pada umur ≥18 tahun pada tahun 2013 sampai 2018 yang awalnya 25,8% meningkat menjadi 34,1%. Kasus tertinggi hipertensi terjadi di Kalimantan Selatan dengan 44,1% dan yang terendah ada di Papua 22,2%.
Tingginya kasus hipertensi di Indonesia semakin bertambah pesat setiap tahunnya dan menjadi masalah yang belum teratasi dikarenakan oleh pola hidup, terutama pola makan yang banyak mengandung tinggi lemak, tinggi garam dan sedikit protein merupakan salah satu faktor resiko tingginya kejadian hipertensi di Indonesia.
Menurut Nurfatimah (2020) kejadian hipertensi umum dialami oleh ibu hamil dan menjadi penyebab komplikasi pada 2-3% pada kehamilan. Banyak ibu ha mil yang mengalami hipertensi mulai dari ringan sampai berat, ini menunjukan Pemahaman masyarakat tentang pola makan masih kurang baik (Rafsanjani, 2019).
Pola makan harus disesuaikan dengan pemenuhan gizi yang diperlukan ibu selama kehamilan, disarankan banyak mengkonsumsi yang mengandung karbohidrat, sayuran, buah-buahan, protein dan produk susu. Sedangkan pola makan yang dianjurkan saat sebelum kehamilan adalah makanan yang mengandung banyak mengandung asam folat dan yang memiliki kandungan vitamin e.
Pola makan yang berpotensi menjadi faktor penyebab hipertensi pada kehamilan yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Tulisan ini akan membahas pola makan dalam kehamilan dan solusi yang bisa diterapkan, untuk mengurangi berbagai macam bahaya hipertensi pada kehamilan serta mencegah hipertensi pada kehamilan.
Pola Konsumsi
Pengertian pola makan menurut Yeti (2020) adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan memperhatikan komposisi bahan makanan yang dimakan setiap hari meliputi sikap dan kepercayaan.
Pola hidup yang berkembang di perkotaan tak jarang menghasilkan masyarakat yang tergoda untuk mengkonsumsi makanan tidak sehat. Pola makan dikota-kota telah bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan kebarat-baratan dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, dan mengandung sedikit serat, makanan seperti ini terutama terdapat pada makanan siap saji yang akhir-akhir ini sangat digemari seperti pizza, hamburger, kentucky dan lain sebagainya (Leiliana dalam Desi, 2018)
Astin (2019) menjelaskan kebiasaan hidup seseorang biasanya dapat dinilai dari jenis makanan yang dikonsumsi.
Salah satu kebiasaan pola makan sehat adalah makan dengan makanan yang mengandung sumber energi, karbohidrat, protein, makanan yang rendah lemak dan rendah garam yang dapat mencegah terjadinya hipertensi pada ibu hamil sehingga kebiasaan nutrisi yang adekuat dapat menghindarkan ibu dari gangguan hipertensi, sedangkan kebiasaan pola makan yang salah dengan mengonsumsi junk food.
Junk food mengandung tinggi lemak, tinggi garam dan sedikit protein yang merupakan faktor pemicu terjadinya kenaikan tekanan darah yang menyebabkan hipertensi dalam kehamilan.
Penelitian Sari (2022) menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsumsi fast food dengan hipertensi pada ibu hamil terbukti secara statistik. Konsumsi makanan cepat saji yang biasanya sering dikonsumsi saat hamil menjadi pemicu munculnya hipertensi. Keinginan atau mengidam pada ibu hamil seringkali ada rasa atau dorongan untuk menginginkan makanan yang kurang sehat. Makanan cepat saji biasanya tinggi kadar garamnya, hal inilah yang menjadi pemicu hipertensi pada kehamilan. Cara mengalihkan atau mengganti makan fast food menjadi makanan yang lebih sehat contohnya seperti susu, roti gandum, gado-gado, karedok dan lainya yang mengandung gizi yang seimbang.
Kejadian hipertensi pada ibu hamil yang mengalami kelebihan pada gizi, lebih besar berpeluang mengalami hipertensi (Megawati, 2018). Peluang kasus hipertensi pada kehamilan menjadi lebih tinggi ketika ibu hamil mengkonsumsi makanan yang berlebihan dibandingkan dengan ibu hamil yang kurang mengkonsumsi makanan bergizi. Konsumsi makanan yang berlebihan pada saat dan sebelum hamil tidak dianjurkan. Bagi ibu hamil disarankan agar menjaga dan membuat jadwal makan pada masa kehamilan dengan ahli gizi.
Pola makan sangat perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi penambahan berat badan selama kehamilan. Yeti (2020) menjelaskan bahwa penambahan berat badan tidak normal akan berdampak buruk bagi ibu dan bayinya, maka dari itu petugas kesehatan atau ahli gizi perlu memberikan konseling tentang pola makan. Menjaga berat badan ibu hamil dengan makan porsi kecil tapi sering, rutin olahraga, dan bisa mengendalikan nafsu makan saat ngidam.
Konsumsi makanan pada saat hamil disarankan untuk banyak minum dan makan yang mengandung protein dan kalsium untuk mendukung perkembangan janin. Produk seperti susu dan olahan lainnya seperti keju dan yogurt juga baik dikonsumsi karena protein dan kalsium yang tinggi. Asam folat juga nutrisi yang dibutuhkan pada awal kehamilan dan untuk pembentukan sel otak bayi, ini penting untuk kecerdasan bayi.
Makanan seperti sayuran hijau (bayam, brokoli, kubis), buah-buahan (alpukat, pepaya, jeruk), kacang-kacangan, hati sapi, hingga telur mengandung makan tinggi asam folat. Protein punya peranan penting dalam membantu proses pembentukan jaringan tubuh pada ibu dan bayi selama masa kehamilan. Makanan mulai dari daging tanpa lemak, ikan, telur, dan unggas.
Asupan zat besi bisa didapat dari daging sapi dan unggas, telur, makanan laut, tahu, biji-bijian, kacang-kacangan, bayam, hingga telur mengandung zat besi. Makanan yang mengandung kaya serat juga diperlukan oleh ibu hamil contohnya seperti buah segar, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga, sayur-sayuran yang dimasak. Selain itu pemenuhan karbohidrat ibu hamil juga diperhatikan, sumber yang bisa digunakan adalah buah seperti pisang, sayur seperti brokoli dan bayam, serta kacang-kacangan dan oatmeal.
Penutup
Pola makan merupakan faktor penting bagi ibu hamil untuk mencegah hipertensi. Pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan mengecek tekanan darah agar tetap terkontrol dengan baik terutama bagi yang memiliki riwayat hipertensi.
Pencegahan hipertensi pada saat kehamilan dilakukan dengan cara menjaga pola makan dengan gizi yang cukup dan seimbang. Ibu hamil disarankan untuk mencari informasi mengenai kesehatan pada kehamilan pada saat kegiatan posyandu. Ibu hamil diharapkan untuk memperhatikan berat badan agar tetap ideal, dengan cara selalu melakukan aktivitas fisik yang cukup seperti jogging, senam hamil, dan lainnya.
Penulis: Hairunnisa Fahneta
Mahasiswa Terapan Gizi dan Dietetika Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Editor: Rahmat Al Kafi