Selama terjadinya pandemi Covid-19 ini, banyak sekali pembatasan untuk bepergian. Yaitu PSBB (Pembatasan Sosial Beskala Besar) dan WFH (Work from Home) yang diterapkan oleh pemerintah. Inovasi-inovasi baru berkembang seiring berjalannya waktu dan seiring berkembangnya teknologi di Indonesia. Karena pembatasan untuk pergi terjadi dimana-mana, masyarakat menjadi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
E-Commerce, menjadi salah satu alternatif terbaik saat awal terjadinya pandemi Covid-19. Segala yang dibutuhkan mulai dari kebutuhan pokok, pangan, hingga barang-barang yang lainnya tersedia di E-Commerce. Tanpa perlu keluar rumah, barang yang dibutuhkan bisa datang dengan selamat. E-Commerce adalah cara pembelian dan menawarkan atau memperdagangkan suatu barang, melakukan administrasi, serta proses data secara online melalui internet (Desmukh, 2019; Khan, 2016).
Saat ini, berbelanja dari online tidak lagi sulit dilakukan. Karena metode pembayaran yang disediakan beragam, hal itu dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses serta membeli barang dari E-Commerce. Indeks penggunaan E-Commerce di Indonesia selalu naik dari tahun ke tahun. Bahkan, menurut Menko Perekonomian, ekonomi digital diprediksi mampu meningkat pada tahun 2021 hingga USD 70 miliar atau tumbuh sekitar 49% dari tahun yang sebelumnya sebesar USD 47 miliar.
Baca Juga: Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Sistem Informasi Manajemen
Tak hanya E-Commerce, beberapa aplikasi ojek online saat ini juga menyuguhkan berbagai macam jasa. Tak hanya mengantarkan orang ke suatu tujuan, namun bisa memesan makanan melalui aplikasi tersebut. Sedang marak di masyarakat, untuk memesan makanan melalui aplikasi ojek online. Tentu ini sangat memudahkan, masyarakat dapat membeli makanan tanpa perlu keluar rumah. Hal ini menjadi lebih menarik lagi karena aplikasi tersebut sering menyediakan berbagai promo.
Sehingga, sukses memikat masyarakat untuk membeli makanan melalui aplikasi tersebut. Tentu, di era kemajuan teknologi seperti saat ini menjadi sangat efisien untuk masyarakat. Menurut Schwab (2016), penulis The Fourth Industrial Revolution menyebutkan bahwa saat ini, dunia sudah memasuki era revolusi industri 4.0, yang akan mempengaruhi esensi pengalaman hidup manusia. Yang dimana menggunakan teknologi sudah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat.
Di masa pandemi seperti ini pula, banyak orang yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Tidak hanya kesulitan mencari pekerjaan, bahkan beberapanya harus kehilangan pekerjaan mereka. Banyak perusahaan yang bangkrut dan mengharuskan untuk melakukan pemangkasan pekerja. Hal ini tentu tidak baik untuk perekonomian di Indonesia.
Maka dari itu, berkembangnya teknologi seperti E-Commerce, aplikasi ojek online, dan berbagai aplikasi lainnya bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih. Apalagi berbelanja online sedang marak-maraknya di kalangan masyarakat. Maka para perusahaan E-Commerce membutuhkan lebih banyak pekerja. Dari semua dampak positif yang dihasilkan dari perkembangan teknologi digital terhadap perekonomian di Indonesia, namun tetap ada dampak negatif yang dihasilkan.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Teknologi Komunikasi
Dampak negatif dari berkembangnya teknologi terhadap perekonomian di Indonesia yaitu masyarakat menjadi lebih impulsif, atau boros dalam berbelanja. Perilaku seperti ini tentu saja memberikan dampak yang tidak baik. Banyak orang memaksakan diri untuk membeli sesuatu karena “Trend” padahal mereka tahu kalau sebenarnya mereka tidak mampu. Karena itu, banyak orang yang melakukan pinjaman atau berhutang.
Di saat seperti ini, banyak sekali pinjaman online. Yang dimana seseorang dapat meminjam uang tanpa harus bertemu langsung. Lalu, maraknya aksi tipu menipu dalam proses jual dan beli antara penjual dan konsumen. Hal ini wajar terjadi, karena proses jual dan beli tidak secara langsung. Penipuan bisa sangat terjadi Ketika berbelanja online. Hal itu juga menjadi fokus pemerintah saat ini bagaimana cara mengatasi penipuan dalam berbelanja online. Agar masyarakat merasa lebih aman Ketika berbelanja online.
Dampak negatif selanjutnya adalah rentan terjadinya pembobolan rekening. Selain kelebihan belanja online dengan mudahnya melakukan pembayaran, di samping itu juga memiliki dampak negatif. Pembobolan rekening ini sering sekali terjadi dan menimpa orang yang memang sering bertransaksi untuk belanja online.
Hal ini terjadi karena saat ingin berbelanja online, harus menyertakan kartu atm di dalam aplikasi tersebut. Dan tak sedikit pula orang yang menggunakan kartu kredit. Pemakaian kartu kredit inilah yang paling rentan dan sering dibobol oleh pencuri.
Kesimpulannya adalah dari pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia yaitu memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Namun selama pandemi ini terjadi, justru perkembangan teknologi itulah yang banyak sekali berkontribusi untuk memajukan ekonomi di Indonesia.
Perkembangan teknologi ini juga bisa mengedukasi masyarakat untuk lebih kreatif dalam pemakaian teknologi. Dan juga masyarakat jadi lebih mengerti dalam mengikuti perkembangan zaman yang dipenuhi dengan teknologi dan juga digital. Awal masa pandemi, banyak masyarakat awam yang memang masih sangat asing dengan menggunakan teknologi.
Baca Juga: Pentingnya Teknologi Digital sebagai Sarana Pendidikan di Masa Pandemi
Masih banyak orang yang belum mengerti bagaimana caranya menggunakan E-Commerce. Namun, dilihat dari seiring berjalannya waktu serta tuntutan zaman saat ini jadi banyak masyarakat yang sudah mulai mengerti. Ekonomi digital memiliki daya tahan terhadap bisnis dan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sempat, pada awal-awal terjadi pandemi, Indonesia mengalami penurunan belanja nasional. Masyarakat mengalami penurunan konsumsi. Yang dimana tentu itu tidak baik untuk perekonomian di Indonesia. Namun, karena saat ini belanja online sudah menjadi hal yang umum, hal itu dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan juga tentu meningkatkan ekonomi di Indonesia.
Perkembangan teknologi di Indonesia juga sudah menyebar ke beberapa pelosok. Sudah banyak kota-kota kecil yang bisa menggunakan teknologi dengan baik. Akses internet yang disediakan pemerintah sudah berhasil dilakukan oleh masyarakat. Dengan begitu, arus informasi bisa didapatkan dengan cepat.
Pada saat terjadinya pandemi seperti ini, menjadi momentum yang tepat bagi para perusahaan E-Commerce untuk meningkatkan transaksi dan penjualannya. Di tengah kondisi ekonomi yang sedang tertekan ini, para perusahaan tersebut bisa mempertahankan ekonomi digital dan mampu menopang perekonomian untuk Kembali pulih. Dari keseluruhan penjelasan, ekonomi digital serta teknologi yang seiring berjalannya waktu selalu meningkat memberikan dampak yang positif bagi negara itu sendiri dan juga rakyatnya.
Aulia Andhara Fauzi
Mahasiswa S1 Hubungan Internasional
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Editor: Diana Pratiwi