Masa baduta atau bayi bawah dua tahun menjadi masa yang kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang anak loh.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh asupan makanan dan berpengaruh pada status gizi anak.
Permasalahan pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebabkan oleh asupan makan yang kurang, penyakit infeksi, meningkatnya kebutuhan metabolik dan pengurangan nafsu makan.
Sering sekali kita temui anak-anak yang susah makan dan menolak untuk makan. Memang saat ini anak-anak sering bosan dan tidak nafsu untuk makan karena masih bergantung pada ASI.
Tahu nggak sih permasalahan anak di negara Indonesia tentang status gizi buruk masih cukup tinggi dilihat dari data riskesdas tahun 2018.
Kebutuhan asupan anak baduta berasal dari ASI eksklusif dan adanya penambahan MPASI mulai pada usia 6 bulan, karena pada usia 6 bulan kandungan zat gizi ASI eksklusif sudah tidak memenuhi kebutuhan anak. Pemberian MPASI sendiri perlu memperhatikan beberapa hal seperti:
- Usia anak,
- Frekuensi,
- Jumlah setiap makanan,
- Tekstur,
- Variasi,
- Pemberian makanan aktif atau responsive dan
- Kebersihan.
Apakah ibu-ibu tahu pemberian MPASI pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan ibu, pendidikan ibu, kesehatan ibu, pekerjaan ibu, iklan tentang MPASI, petugas kesehatan, budaya dan sosial ekonomi.
Pengetahuan ibu merupakan faktor yang menjadi perhatian untuk dibahas lebih lanjut, pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh pendidikan ibu, faktor lingkungan, dan pengalaman ibu.
Ibu dengan pemahaman mengenai kesehatan menjadi hal yang penting untuk menerapkan kebiasaan dan pola makan yang baik untuk anaknya dengan memperhatikan kandungan zat gizi pada makanan yang mengarah pada gizi seimbang.
Penjamaan MPASI yang baik untuk anak berpengaruh pada terpenuhinya kebutuhan gizi anak sehingga anak-akan memiliki status gizi yang baik.
Ibu dengan pengetahuan yang baik akan memilki anak dengan status gizi yang baik juga, sedangkan ibu dengan pengetahuan kurang akan memiliki risiko 4 kali mempunyai anak dengan status gizi kurang.
Status gizi anak sangat dipengaruhi oleh asupan yang diberikan ibu, karena bayi tidak bisa memilih dan memenuhi kebutuahan asupan sehingga pengetahuan ibu sangat penting untuk penyediaan MPASI yang baik dan benar.
Pengetahuan ibu yang baik menunjukan bahwa informasi yang didapat juga banyak dan luas, sehingga ibu memahami betul bagimana perlakuan yang baik dan buruk.
Ibu dengan pengetahuan baik biasanya memilki latar belakang yang baik seperti pendidikan yang tinggi dan akses internet yang memadai.
Kebanyakan ibu milenial sekarang sangat pintar dalam mengakses informasi di internet, sehingga ibu pada zaman sekarang lebih paham dan bijak dalam mengambil informasi tentang MPASI.
Kemungkinan pemberian MPASI yang kurang baik ketika ibu measih mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang lama dari orang tuanya sehingga masih terdapat hal yang akan membuat anak mengalami masalah kesehatan.
Peningkatan pengetahuan seorang ibu dapat dilakukan dengan edukasi melalui posyandu yang rutin dilaksanakan dan pemberian informasi melalui media sosial sehingga semua orang dapat mengakses.
Perlu ibu ibu ketahui kekurangan gizi pada anak akan menyebabkan banyak dampak untuk kesehatan dan pertumbuhan anak, kurangnya asupan zat gizi pada anak yang berlansung lama atau kronis akan menyebabkan anak mengalami stunting.
Apa itu stunting? Stunting sendiri berhubungan dengan status gizi anak yang buruk sehingga pertumbuhan anak mengalami masalah sehingga menjadi masalah yang berkepanjangan untuk kesehatan.
Stunting sendiri tidak hanya disebabkan karena asupan yang kurang tetapi juga disebabkan karena penyakit infeksi.
Permasalahan anak perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, orang tua, dan tenaga kesehatan karena menciptakan generasi masa depan yang baik dan memilki integritas yang baik yaitu dengan memberika perlakuan dan pola asuh yang baik sejak dini.
Penulis: Risdiana Nur Izzah
Mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta