Gen-Z atau generasi Z adalah sebutan bagi mereka yang lahir di tahun 1997 sampai 2012 yang telah membawa begitu banyak perubahan. Seperti yang kita ketahui, kelahiran di tahun tersebut adalah masa dimana Indonesia memasuki revolusi Industri 4.0. Industri 4.0 adalah masa perubahan yang dimana ada kolaborasi antara teknologi digital dengan teknologi otomasi dalam Industri. Oleh karena itu, generasi ini akan tumbuh dan berkembang di era digital yang sangat canggih dan tanpa batas, sehingga mereka terbiasa dan mahir dalam menggunakan teknologi digital.
Penggunaan teknologi digital yang tanpa batas ini memang membuat mereka cenderung lebih nyaman untuk berinteraksi melalui media digital daripada tatap muka, namun dengan adanya teknologi digital mereka mau tak mau harus selalu mengikuti perkembangan dari digitalisasi saat ini. Hal tersebutlah yang menjadikan generasi Z ini memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi.
Baca juga :Â Tantangan Ekonomi bagi Generasi Z: Mencari Pekerjaan di Era Digital
Kreativitas dan inovasi ini, dapat dibuktikan dengan kecenderungan mereka yang sering memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan ide-ide baru dalam mengekspresikan kreativitas di dirinya. Kreativitas ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti konten dimedia sosial, menciptakan sebuah aplikasi hingga merintis sebuah usaha atau meluncurkan produk tertentu.
Peluang Startup di Era Revolusi Industri 4.0
Dalam Era Revolusi Industri 4.0 ini terjadi tren dan perkembangan teknologi yang mampu menciptakan peluang bisnis baru. Oleh karena itu, diharapkan Gen-Z sebagai generasi yang mengerti teknologi untuk selalu memanfaatkan peluang yang ada semaksimal mungkin. Salah satu cara untuk memanfaatkan peluang ini yaitu dengan membangun startup.
Startup adalah suatu usaha yang baru dirintis yang berfokus pada satu produk unggulan dan masih berada dalam fase penggembangan produk yang baru diperkenalkan ke pasar untuk menarik target pasar. Karena Revolusi Industri 4.0 ini berfokus pada teknologi digital dan otomasi, maka startup ini akan berpeluang besar untuk tumbuh pesat. Bahkan suatu produk yang baru launcing akan bisa langsung diperkenalkan hingga ke negara lain dengan cepat karena kemudahan berteknologi ini. Beberapa peluang startup yang dapat muncul di era Revolusi Industri 4.0 ini antara lain:
- E-commerce: Peluang ini merupakan peluang dalam bidang logistik, rantai pasok barang maupun pengiriman. Dalam hal ini, adanya Revolusi Industri 4.0 membuat semua batasan yang ada menjadi hilang karena adanya teknologi yang mempermudah semuanya.
- Kesehatan atau teknologi medis: Revolusi Industri 4.0 membuat peluang bagi startup untuk menggembangkan teknologi dalam bidang kesehatan yang bermanfaat, seperti sistem rekam medis elektronik, telemedicine, aplikasi kesehatan medis dan masih banyak lagi.
- Pendidikan: Dalam bidang ini, dapat diambil contoh saat adanya pandemi covid-19 beberapa tahun lalu yang mana semua perusahaan banyak yang gulung tikar dan melakukan PHK ke pekerjanya. Namun demikian, bagi seorang entrepreneur yang bijak akan mampu menjadikan musibah itu sebagai peluang untuk membuka startup, misalnya penawaran platfrom konten pendidikan dalam pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi.
- Robotik dan Automasi Manufaktur: Startup bidang ini merupakan suatu penggembangan robot industry untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan kerja dan produktivitas yang tinggi.
Baca juga :Â Mengubah Dunia: Dampak dari Revolusi Industri 4.0 dalam Kehidupan
Tantangan Gen-Z dalam Membangun Startup
- Kurangnya modal dan keterbatasan koneksi: Memulai sebuah usaha tentunya membutuhkan modal yang cukup besar. Dalam hal ini, Gen-Z yang baru merintis karir, ini akan menjadi tantangan yang paling besar baginya, yaitu pendanaan untuk memulai startup mereka. Dilain sisi mereka juga memiliki keterbatasan koneksi, sehingga akan kesulitan dalam meyakinkan para investor untuk menanamkan modalnya di usaha yang baru berdiri.
- Persaingan ketat: Perlu diketahui bahwa lingkungan startup itu snagat kompetitf yang dimana startup yang baru didirikan mungkin akan tidak bisa berkembang jika kurang inovasi dalam produknya, sehingga akan kalah saing dengan produk lain. Oleh karena itu, Gen-Z harus mampu bersaing dengan startup lain.
- Kurangnya pengalaman bisnis: Gen-Z umumnya adalah anak muda yang belum berpengalaman, mereka mungkin belum memahami dlam mengelola startup dengan baik.
 Baca juga : Demokrasi Terwujud: Membangun Indonesia Maju, Berdaulat dan Sehat Mental
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Gen-Z yang lahir di era Revolusi Industri 4.0 memiliki peran penting dalam memanfaatkan kreativitas dan inovasi dalam dirinya untuk membangun startup. Walaupun ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi, tipikal Gen-Z yang mudah beradaptasi akan terbiasa menerima, memproses dan merespon perubahan yang ada dengan cepat, sehingga misalnya mereka membuka startup, tentu akan memikirkan dengan baik apa yang perlu dipersiapkan. Kemampuan multitasking dan adaptif juga memungkinkan Gen-Z dalam menghadapi tantangan yang ada dengan baik.
Lilis Iswatun Khasanah
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Airlangga
Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News