Campak adalah penyakit yang sangat menular yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di antara anak-anak di seluruh dunia. Campak, juga dikenal sebagai morbili atau campak, adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus.
Virus campak ditularkan melalui batuk dan bersin, kontak dekat atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan tetap aktif dan menular di udara atau di permukaan yang terinfeksi hingga 2 jam.
Tercatat 90% anak yang tidak kebal akan terkena campak. Diasumsikan bahwa manusia adalah satu-satunya reservoir, sementara monyet dapat terinfeksi, tetapi tidak berperan dalam penularan.
Baca Juga: 3 Isu Terbaru Terkait Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2022
Pengertian campak menurut WHO adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 38 derajat celsius atau lebih dan penderita campak awalnya mengalami tanda dan gejala berupa demam, nyeri tenggorokan, hidung meler (coryza), batuk, (cough), bercak koplik, nyeri otot, dan mata merah (conjunctivitis).
Lalu siapa saja orang orang yang rentan terhadap campak?
- Bayi berumur lebih dari 1 tahun;
- Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi;
- Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Lalu bagaimana penyebab campak itu?
Tetesan yang terinfeksi juga dapat mendarat di permukaan, di mana mereka tetap aktif dan menular selama beberapa jam. Anda dapat tertular virus dengan memasukkan jari ke dalam mulut atau hidung, atau dengan menggosok mata setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi.
Faktor risiko apa saja terhadap campak?
- Orang yang belum divaksinasi. Jika belum menerima vaksin campak, kemungkinan besar akan terkena penyakit ini lebih besar;
- Bepergian ke luar negeri. Jika bepergian ke negara berkembang, di mana campak lebih sering terjadi, berisiko lebih tinggi tertular penyakit tersebut;
- Mengalami kekurangan vitamin A. Jika tidak memiliki cukup vitamin A dalam makanan, kemungkinan besar Anda akan mengalami gejala dan komplikasi yang lebih parah.
Apakah ada perawatan untuk campak itu sendiri?
- Jauhkan penderita dari anggota keluarga yang lain agar tidak menularkan penyakit;
- Konsumsi makanan bergizi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh;
- Istirahat cukup;
- Jaga kebersihan tubuh penderita (harus tetap dimandikan);
- Hindari memencet atau memecahkan lepuhan karena dapat menyebabkan infeksi sekunder;
- Cucilah tangan setiap kali sesudah menyentuh penderita;
- Jalani pola hidup yang bersih dan higienis;
- Hindari penularan melalui kotak, ciuman, atau penggunaan alat makan bersama.
Baca Juga: Peran Seorang Ibu bagi Anak
Lalu bagaimana cara mencegah campak itu sendiri? Cara mencegahnya dengan jaga kebersihan dan kesehatan: jaga kebersihan lingkungan, dan makan makanan yang sehat, bersih dan bergizi, hindari kontak dengan penderita campak, ikut imunisasi, cegah komplikasi dengan penanganan penyakit sejak dini.
Penulis: Dinda Fenia Sindhi Rahayu
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Maju
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi