Semarang, 4 Juli 2025 – Inovasi dan budaya menyatu dalam sebuah penelitian menarik dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang. Melalui jurnal ilmiah berjudul “Pemanfaatan Kunyit, Kayu Manis, dan Daun Kelor sebagai Masker Wajah Tradisional: Tinjauan Ilmiah dan Budaya Nusantara”, kelompok mahasiswa ini menyoroti potensi rempah-rempah lokal sebagai perawatan kecantikan alami yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Penelitian ini tak hanya mengangkat manfaat ilmiah dari kandungan bioaktif dalam kunyit, kayu manis, dan daun kelor, tetapi juga menggali nilai budaya yang melekat pada praktik tradisional
tersebut. Masker rempah dianggap bukan hanya sekadar perawatan kulit, melainkan juga bagian dari kearifan lokal yang merepresentasikan identitas perempuan Indonesia masa lampau.
Penelitian ini turut menjadi bagian dari luaran kampanye budaya bertajuk “Cantik Berkultur: masker rempah sebagai tradisi Indonesia” yang dilaksanakan pada 22 Juni 2025 di area Car Free Day Simpang Lima Semarang. Masyarakat diberi edukasi langsung tentang cara membuat masker rempah dan manfaatnya bagi kesehatan kulit.
Baca juga:Â Rempah Herba Nusantara: Mahasiswa IVET Semarang Bangkitkan Kesehatan dan Budaya lewat Jamu Tradisional
Kegiatan ini mendapat respons positif dari pengunjung yang antusias mengikuti workshop, mencium aroma rempah khas Indonesia, serta berpartisipasi dalam kuis budaya. Menurut salah satu penulis, Intan Nur Haliza (G.331.23.0059), penelitian ini menyatukan pendekatan ilmiah dan budaya:
“Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, menyadari bahwa tradisi kita memiliki dasar ilmiah yang kuat. Masker rempah bukan hanya bermanfaat untuk kulit, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan identitas bangsa.”
Artikel ini menggabungkan kajian farmakologi (antioksidan dan antibakteri alami dari bahan- bahan tersebut) dengan pendekatan komunikasi budaya dan antropologi lokal, menjadikannya relevan untuk publikasi ilmiah lintas disiplin.
Dosen pengampu mata kuliah Komunikasi antar Budaya, Arif Hidayat, S.I.Kom., M.I.Kom., menyatakan bahwa penelitian ini menunjukkan potensi mahasiswa dalam menghidupkan kembali budaya melalui pendekatan akademik.
Artikel ilmiah ini akan didaftarkan pada jurnal terakreditasi SINTA 4 sebagai kontribusi nyata Universitas Semarang dalam mendukung program “Bangga Buatan Indonesia” dan pelestarian budaya lokal berbasis ilmiah.
Informasi Lebih Lanjut: Humas Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
Instagram: @Ikomunikasi_usm
Penulis:
- Naeli Afitta Sari (G.331.23.0030)
- Deva Bintang Candrawijaya (G.331.23.0043)
- Intan Nur Haliza (G.331.23.0059)
Mahasiswa Universitas Semarang
Dosen Pengampu KAB:
- Arif Hidayat
- Ayang Fitriani
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News