Kebumen, Jateng – Ibu Inayah, Kepala Sekolah SMP Bhakti Praja Kebumen, berbagi kisah perjuangannya dalam mengembangkan sekolah yang berfokus pada anak-anak kurang mampu di daerah pegunungan.
Ibu Inayah mengungkapkan, “Saya sebagai kepala sekolah dengan segenap hati berjuang betul-betul dalam mengembangkan dan memajukan SMP Bhakti Praja dengan modal yang sangat sedikit. Yayasan kami hanya yayasan kecil, namun kami terinspirasi dari anak-anak di daerah pegunungan yang ekonominya lemah namun semangat untuk sekolah.”
Ibu Inayah juga menjelaskan bahwa ia terinspirasi untuk mengembangkan sekolah berbasis pondok atau Boarding School dengan biaya yang cukup ringan atau bahkan gratis.
“Mereka anak-anak tersebut semangat untuk sekolah tetapi terkendala dengan biaya. Oleh karena itu, kami memfasilitasi sekolah ini agar mereka bisa bersekolah tanpa terbebani biaya.”
Dalam mengembangkan SMP Bhakti Praja, Ibu Inayah mendapat dukungan dari pemerintah melalui bantuan operasional sekolah, serta donatur-donatur yang ikhlas membantu kegiatan di sekolah tersebut.
Pada tahun pertama, sekolah ini berhasil menarik 39 siswa, dan hingga saat ini jumlah siswanya sudah mencapai 150 orang. Guru dan karyawan juga telah terpenuhi, dengan total lebih dari 20 orang.
Ibu Inayah berpesan kepada anak-anak di luar sana, “Tidak usah takut, tidak usah ragu. Banyak sekolah yang sekarang dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang gratis karena memang sekarang banyak sekali bantuan mungkin dari pemerintah juga ada dan juga keikhlasan para orang orang dermawan yang bisa membantu untuk sekolah-sekolah kalian semua. Jadi tetap semangat untuk sekolah agar bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan, berkualitas dan berakhlak mulia.”
Baca Juga: Implementasi Pendidikan Pancasila dalam Membangun Karakter Bangsa
Dengan perjuangan Ibu Inayah dan dukungan yang diterima, SMP Bhakti Praja Kebumen terus berkembang menjadi solusi bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak, berkualitas dan berakhlak mulia.
Penulis: Aidha Hany
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News
