Sosialisasi Pencegahan Stunting bagi Ibu PKK Desa Pagerjurang

Sosialisasi Pencegahan Stunting
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 17 Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Pagerjurang, Musuk, Boyolali (25/2/2025).

Boyolali – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 17 Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan kegiatan sosialisasi di Desa Pagerjurang, Musuk, Boyolali (25/2/2025).

Acara ini menggandeng Duta Generasi Berencana (GenRe) Boyolali sebagai narasumber, yang memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita.

Pentingnya Sosialisasi Stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif anak, yang berpotensi memengaruhi masa depannya.

Bacaan Lainnya

Kabupaten Boyolali, seperti banyak daerah lain di Indonesia, masih menghadapi tantangan dalam menekan angka stunting.

Oleh karena itu, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai pencegahan stunting sejak dini.

Peran Mahasiswa KKN dan Duta GenRe Boyolali

Mahasiswa KKN UNS berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.

Mereka bekerja sama dengan Duta GenRe Boyolali, yang memiliki pengalaman dalam memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan keluarga berencana kepada masyarakat.

Dalam sosialisasi ini, Duta GenRe Boyolali menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting, seperti kurangnya asupan gizi, pola asuh yang kurang tepat, dan sanitasi yang buruk.

Antusiasme dan Dampak Kegiatan

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terutama ibu-ibu yang memiliki anak balita dan ibu hamil.

Mereka aktif bertanya dan berbagi pengalaman tentang pola asuh serta kendala dalam memberikan gizi yang cukup bagi anak-anak mereka.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Salah satu peserta, Ibu Ning, mengungkapkan bahwa ia kini lebih memahami pentingnya gizi seimbang dan berencana untuk lebih memperhatikan asupan makanan anaknya.

“Dulu saya hanya memberi nasi dan lauk seadanya, tapi sekarang saya tahu pentingnya protein dan sayuran untuk tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Mahasiswa KKN UNS berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi angka stunting di Boyolali.

Mereka juga berencana untuk melanjutkan program ini dengan memberikan pendampingan kepada keluarga-keluarga yang rentan mengalami stunting.

Dengan adanya sinergi antara mahasiswa, Duta GenRe, dan masyarakat, diharapkan upaya pencegahan stunting dapat berjalan lebih efektif, sehingga generasi mendatang bisa tumbuh sehat dan cerdas.

 

Penulis: KKN UNS Kelompok 17
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses