Kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia sejatinya tidak dapat terlepas dari peran aktif masyarakat dalam menjaga dan memantau jalannya proses pemilihan umum yang dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Berbagai macam potensi pelanggaran pemilu yang dapat terjadi pada saat pencoblosan berlangsung, menjadi sebuah urgensi terhadap pentingnya peran pemantau partisipatif yang independen dalam mengawal jalannya proses demokrasi di Indonesia.
Sebagai wujud kontribusi mahasiswa/i Universitas Internasional Batam dalam mengupayakan keadilan dan transparansi pada pelaksanaan Pemilu serentak 2024 di Batam, sekelompok mahasiswa/i yang tergabung dalam kelompok Galang Island 1 mengikuti kegiatan sukarelawan sebagai pemantau partisipatif yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Batam dan Universitas Internasional Batam.
Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud implementasi dari program pengabdian kepada masyarakat yang telah direncanakan oleh kelompok pelaksana.
Adapun tujuan yang diharapkan melalui kegiatan ini, yaitu untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap kualitas Pemilu di Indonesia, serta mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat sebagai pemantau partisipatif pada pelaksanaan pemilihan umum serentak 2024 ini.
Kegiatan pemantauan Pemilu yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa ini dilaksanakan pada 14 Februari 2024, dengan mengambil empat titik lokasi pemantauan yang berbeda, yakni di TPS 036, Kelurahan Tiban Baru, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, TPS 046, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, TPS 010, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, dan TPS 104, Kelurahan Baloi Permai, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam.
Adapun pelaksanaan kegiatan pemantauan ini dimulai pada pukul 07.20 WIB, dengan agenda pemantauan yakni mencatat kelengkapan logistik Pemilu yang digunakan pada hari pencoblosan, seperti kelengkapan jumlah surat suara untuk pemilihan calon DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta surat suara untuk pemilihan calon presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: Optimalisasi Peran Pengawas Pemilu melalui Media Sosial
Selain itu, tim pelaksana juga mencatat status kelengkapan logistik lainnya, seperti jumlah anggota KPPS, PPS, Pengawas Bawaslu, Aparat penjaga keamanan, dan lain sebagainya.
Setelah keseluruhan logistik Pemilu dinyatakan lengkap, kemudian tim pelaksana melanjutkan agenda kedua yakni implementasi pemantauan untuk mengawasi jalannya proses pencoblosan yang dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Selama proses pemantauan berlangsung, tim pelaksana juga tidak lupa melakukan beberapa dokumentasi yang memperlihatkan situasi pencoblosan di lokasi pemantauan masing-masing.
Berdasarkan pernyataan dari tim pemantau, pada pelaksanaan Pemilu serentak 2024 ini, banyak masyarakat yang antusias dalam mengikuti pencoblosan di TPS-nya masing-masing.
Selanjutnya, pada agenda ketiga, tim pelaksana melanjutkan tugas pemantauan yakni memantau proses penghitungan surat suara di TPS. Kegiatan ini merupakan hal yang paling krusial dalam proses pemantauan yang tim pelaksana lakukan.
Sebelum panitia Pemilu memulai menghitung jumlah surat suara, terlebih dahulu mereka melakukan pencocokan data kehadiran pemilih dengan jumlah surat suara yang terpakai dan yang terakhir tidak terpakai, hal ini dilakukan guna memastikan bahwa seluruh surat suara yang digunakan telah sesuai dengan jumlah peserta Pemilu yang hadir untuk mencoblos di TPS.
Baca Juga: Menakar Efektivitas Sistem Pemilu Indonesia Dibandingkan India
Setelah keseluruhan data kehadiran peserta Pemilu dengan total keseluruhan surat suara yang terpakai dinyatakan cocok, kemudian panitia Pemilu melanjutkan prosesi penghitungan suara yang dimulai dari surat suara Presiden dan Wakil Presiden, dilanjut dengan surat suara DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Pada saat proses pemantauan berlangsung, tim pelaksana turut mencatat beberapa data penting terkait jumlah pemilih yang hadir, jumlah surat suara terpakai, jumlah surat suara rusak, serta data perolehan suara untuk calon presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kabupaten/Kota, yang selanjutnya ditulis melalui Google Form untuk kemudian dilaporkan kepada Bawaslu Kota Batam.
Secara keseluruhan, kegiatan pemantauan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa ini disambut baik oleh seluruh panitia Pemilu, pengawas dari Bawaslu, dan masyarakat yang ada di lokasi pemantauan.
Selain itu, menurut hasil wawancara singkat yang dilakukan oleh tim pelaksana kepada beberapa warga yang turut mengikuti kegiatan kawal suara di TPS, juga menyatakan apresiasi dan perasaan bangga mereka terhadap kegiatan pemantauan Pemilu yang diinisiasi oleh kelompok mahasiswa Universitas Internasional Batam ini.
Hal ini karena, peran mahasiswa sebagai pemantau sangat penting dalam meminimalisir berbagai potensi pelanggaran Pemilu yang dapat terjadi sewaktu-waktu pada saat pencoblosan berlangsung. Oleh karena itu, tim pelaksana berharap agar pada kesempatan Pemilu selanjutnya dapat dilakukan kegiatan serupa oleh masyarakat, dan kelompok mahasiswa lainnya.
Penulis:
1. Muhammad Farhan – 2351100 – Program Studi Ilmu Hukum
2. Muhammad Ariq Anandra – 2341294 – Program Studi Management
3. Avelyn Chandra – 2342109 – Program Studi Akuntansi
4. Nurul Hosna – 2341304 – Program Studi Management
5. Jeremy Ye De Min – 2331164 – Program Studi Sistem Informasi
6. Sabel Natania Simanjuntak – 2351106 – Program Studi Ilmu Hukum
7. Tria Selvia Sugianto – 2351105 – Program Studi Ilmu Hukum
8. William Ganda Fang – 2341306 – Program Studi Management
9. Styven – 2331165 – Program Studi Sistem Informasi
10. Chandra – 2331168 – Program Studi Sistem Informasi
11. Newton – 2341299 – Program Studi Management
12. Excel Stivansyah – 2331163 – Program Studi Sistem Informasi
13. Farrin Carolan – 2331169 – Program Studi Sistem Informasi
14. Erica Lutvianingrum – 2331167 – Program Studi Sistem Informasi
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News
