Pendahuluan
Stres akademik adalah masalah yang semakin banyak ditemui di kalangan siswa, baik di tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Tekanan untuk mencapai hasil akademik yang tinggi, beban tugas yang menumpuk, serta ekspektasi keluarga dan lingkungan dapat memengaruhi kesehatan mental siswa. Stres akademik tidak hanya berdampak pada kondisi psikologis siswa, tetapi juga dapat memengaruhi prestasi belajar mereka.
Definisi Stres Akademik
Menurut Gusniarti (2002), stres akademik muncul ketika siswa merasa tertekan oleh tugas dan ekspektasi akademik yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Sementara itu, Busari (2012) menambahkan bahwa stres akademik terjadi ketika siswa berusaha memberikan hasil terbaik dalam ujian, namun merasa terbatas oleh waktu dan tekanan lingkungan akademik.
Stres akademik merupakan kondisi di mana mahasiswa mengalami tekanan akademik yang berat melebihi batas kemampuan diri sendiri, sehingga menimbulkan efek negatif pada tubuh maupun psikologis (Corina Iurea, 2018). Sedangkan menurut (Reddy et al., 2018), stres akademik merupakan respon negatif dari tubuh baik dari aspek fisik, emosi, perilaku, dan kognitif seseorang yang mengalami tuntutan akademik yang berat (Sadda, 2018).
Stres akademik merupakan stres yang termasuk pada kategori distress (Rahmawati, W. K. 2017; Adawiyah, R. 2017). Stres akademik adalah keadaan di mana siswa tidak dapat menghadapi tuntutan akademik dan mempersepsi tuntutan -tuntutan akademik yang diterima sebagai gangguan. Stres akademik disebabkan oleh academic stressor (Sayekti, E. (2017).
Academic stressor yaitu stres yang berpangkal dari proses pembelajaran seperti: tekanan untuk naik kelas, lamanya belajar, mencontek, banyak tugas, rendahnyahnya prestasi yang diperoleh, keputusan menentukan jurusan dan karir, serta kecemasan saat menghadapi ujian (Rahmawati, W. K. 2017).
Aspek-aspek Stres Akademik
Menurut Gadzella terdapat empat aspek respon mahasiswa dalam mengukur stress akademik (1994), diantaranya:
1. Reaksi Fisiologis:
Pada aspek fisiologis meliputi respon fisiologis akibat stress yang membuat kurangnya kebugaran tubuh seperti, pusing, terganggunya pola makan dan tidur, gangguan pencernaan, serta berkeringat.
2. Reaksi Emosional atau Afektif:
Meliputi perasaan negatif , gelisah, takut, merasa ragu-ragu, merasa malu, sedih, cemas, tertekan, mudah marah, merasa tidak memiliki kemampuan atau potensi.
3. Reaksi Perilaku:
Pada aspek perilaku berupa perilaku negative, seperti mulai menghindari orang-orang disekitarnya, menangis, bersikap acuh, penundaan tugas, penyangkalan dan mencari kesenangan yang berisiko.
4. Reaksi Penilaian Kognitif:
Meliputi kesulitan individu memusatkan perhatian (lack of attention) selama proses belajar serta munculnya penilaian negatif terhadap diri sendiri. Individu merasa bingung, susah berkonsentrasi, mudah lupa, munculya pikiran yang tidak biasa dan performansi pengumpulan tugas-tugas yang buruk.
Baca juga: Mindfulness sebagai Strategi untuk Mengelola Stres dan Emosi
Faktor Penyebab Stres Akademik
Faktor Internal
- Pola Pikir: Cara seseorang memandang sesuatu dapat memengaruhi tingkat stres. Misalnya, siswa yang menganggap belajar sebagai beban akan lebih rentan terhadap stres.
- Kepribadian: Karakteristik individu yang sensitif terhadap tekanan lingkungan dapat meningkatkan risiko stres akademik.
- Keyakinan Diri: Rendahnya kepercayaan diri dapat membuat siswa merasa tidak mampu memenuhi tuntutan akademik.
Faktor Eksternal
- Tekanan Lingkungan: Ekspektasi tinggi dari keluarga dan lingkungan sekitar.
- Persaingan Akademik: Kompetisi di antara teman-teman sekelas.
- Beban Tugas: Jadwal belajar yang padat dan tugas yang menumpuk.
Dampak Negatif Stres Akademik
- Kesejahteraan Mental: Stres akademik dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur (Grant et al., 2008).
- Kesehatan Fisik: Gangguan pola makan, kurang olahraga, dan insomnia sering dikaitkan dengan stres akademik (Hudmon et al., 2018).
- Prestasi Akademik: Penurunan motivasi dan hasil belajar akibat stres berlebih (Mayhew et al., 2010).
- Motivasi Rendah: Hilangnya semangat belajar karena merasa tertekan (Stolz et al., 2009).
- Gangguan Hubungan Sosial: Siswa menjadi lebih tertutup dan sulit berinteraksi dengan orang lain (Compas et al., 2003).
Strategi Mengelola Stres Akademik
- Perencanaan: Buat jadwal belajar yang teratur dan hindari menunda tugas.
- Istirahat yang Cukup: Berikan waktu untuk tidur dan relaksasi.
- Dukungan Emosional: Bicara dengan keluarga atau teman tentang tekanan yang dirasakan.
- Hindari Perbandingan: Fokus pada perkembangan diri sendiri tanpa membandingkan dengan orang lain.
- Kegiatan Positif: Lakukan aktivitas yang menyenangkan seperti olahraga atau seni.
- Keseimbangan Hidup: Luangkan waktu untuk kegiatan sosial dan ekstrakurikuler.
Perspektif Islam dalam Mengelola Stres
Islam memandang stres sebagai ujian dari Allah SWT. Beberapa strategi Islami dalam menghadapi stres adalah:
- Niat Ikhlas dan Berserah Diri
- Sabar dan Shalat
- Doa dan Dzikir
Konseling Individual sebagai Solusi
Konseling individual adalah pendekatan efektif dalam mengatasi stres akademik. Dalam konseling ini, siswa dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan serta strategi dari konselor untuk mengelola stres dengan lebih baik (Firdaus & Navion, 2021).
Simpulan
Stres akademik merupakan tantangan yang sering dihadapi siswa dan mahasiswa. Penting untuk memahami faktor penyebab, dampak, dan strategi mengelola stres untuk menjaga keseimbangan hidup dan mencapai prestasi akademik yang optimal. Perspektif Islam juga memberikan panduan spiritual untuk menghadapi tekanan hidup dengan sabar dan ikhlas.
Penulis: Cut Cha Ananda Meutia Novi
Mahasiswi Psikologi Islam, IAIN Langsa, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Langsa
Referensi:
Sudarsana, Didik. (2019). “PENGARUH ANTARA STRES AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMPN 2 KEMALANG,” t.t.
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/fipbk/article/viewFile/15912/15396?utm_souce.
Handayani, D. (n.d.). (2018). Hubungan antara Sense of Humor dengan Stres Akademik pada Siswa Full Day School. https://repository.uin suska.ac.id/13795/7/7.%20BAB%20II_2018146PSI.pdf.
Barseli, Mufadhal, Ifdil Ifdil, dan Nikmarijal Nikmarijal. “Konsep Stres Akademik Siswa.” Jurnal Konseling Dan Pendidikan 5, no. 3 (28 Desember 2017): 143–48. https://doi.org/10.29210/119800.
Maulina, Azizah (2022) PENGARUH MANDALA PATTERN COLORING THERAPY TERHADAP STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA. “4. Chapter 2.pdf.” http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/8226/4/4.%20Chapter%202.pdf.
Harjuna, R. T. B., & Magistarina, E. (2021). Tingkat stress akademik mahasiswa selama daring di masa pandemi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 10791-10798. file:///C:/Users/User/Downloads/jptamadmin,+697+rAFIQ+10791-10798.pdf.
Rosanti, Purwanti, & Wicaksono, L. (2022). Studi tentang Stres Akademik pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 18 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Psikologi, 11(9), 1576-1583. https://doi.org/10.26418/jppk.v11i9.58102.
“Bagaimana Dampak Negatif Stres Akademik Mempengaruhi Individu?”, https://nsd.co.id/posts/bagaimana-dampak-negatif-stres-akademik-mempengaruhi-individu.html.
SAMPANG, SMAN 1. “Cara Mengelola Stress dan Tekanan Akademik dengan Baik.” SMAN 1 SAMPANG. https://smansampang1.sch.id/opini-siswa/cara-mengelola-stress-dan-tekanan-akademik-dengan-baik.
Yuwono, Susatyo. “MENGELOLA STRES DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN PSIKOLOGI.” Psycho Idea 8, no. 2 (1 Juli 2010). https://doi.org/10.30595/psychoidea.v8i2.231.
Fuadi, A., Suprapti, F., Pranawukir, I., & Taupiq. (2023). Strategi Konseling Individual Untuk Mengatasi Stres Akademik Pada Mahasiswa. Journal on Education, 06(01), 2987-2995. https://doi.org/10.1234/joedu.v6i1.12345.
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News