Apa itu Penyakit Maag?
Maag adalah peningkatan produksi asam lambung sehingga menjadi iritasi lambung. Salah satu pengobatan yang sering dilakukan untuk mengobati penyakit ini yaitu dengan tindakan pengobatan sendiri (Swamedikasi).
Maag (gastritis) adalah inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Inflamasi ini kadang – kadang terjadi di permukaan mukosa lambung . Maag ini dapat disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. maag biasanya diawali oleh pola makan yang tidak teratur.
Baca juga: Hubungan Antara Gaya Hidup dan Pola Makan bagi Penderita Maag serta Cara Mengatasinya
Bagaimana Gejala Maag?
Nyeri serta rasa panas pada ulu hati dan mual kadang disertai muntah dan perut kembung.
Gejala – gejaa umumnya tidak ada atau kurang nyata, kadang kala dapat berupa gangguan pencernaan, nyeri lambung dan muntah – muntah akibat erosi kecil diselaput lendir serta ada kalanya terjadi pendarahan.
Apa Penyebab Maag?
- Makanan atau minuman yang merangsang lambung, seperti makanan pedas atau asam, kopi dan alkohol
- Faktor stress baik stress fisik maupun mental
- Obat – obatan tertentu yang diguanakan dalam jangka waktu lama. (contoh : antiremati, anti inflamasi)
- Jadwal makan yang tidak teratur
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang adapat kambuh apabila penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan atau sebab lainnya maag dapat muncul secara tiba tiba dalam waktu yang singkat (akut) waktu yang lama (kronik).
Solusi Pengobatan Maag
Solusi pengobatan yaitu gastritis yang tidakparah dapat diberikan obat antasida dan istirahat yang cukup. hindari makanan yang asam, pedas dan sejenisnya banyak minum air makan yang teratur, sebelum makan 30 menit dioharapkan minum obat.
Swamedikasi Maag
Obat yang diperbolehkan dalam swamedikasi adalah golongan obat bebas dan obat bebas terbatas. Obat bebas dan obat bebas terbatas relatif aman digunakan untuk pengobatan sendiri.
Pengunaan obat maag golongan antasida dengan kandungan alumunium dan atau magnesium banyak digunakan karena sakit maag pada awalnya diobati secara simptomatik dengan pemberian obat yang menetralisir atau menghambat produksi asam lambung berlebihan yang merupakan mekanisme kerja dari antasida
Omeprazol, inpepsa, dam ranitidine merupakan OWA dimana obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di apotek. Maka obat tersebut dapat digunakan dalam swamedikasi penyakit maag, dengan ketentuan dan batasan dalam penggunaan obat maag tersebut.
Penulis: Annisa Elia Rahmah
Mahasiswa Farmasi Universitas Binawan
Dosen Pengampu: Apriyani Riyanti,S.Pd, M.Pd
Referensi :
Depkes, 2006, Pedoman Penggunaan Obat bebas dan Obat Bebas Terbatas, Direktorat bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesahatan, Jakarta.
Depkes, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Jakarta.
Ganiswara, 1995, Farmakologi dan Terapi. Edisi IV, Jakarata, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Wardani, S., 2011, Hubungan Tingkat Pengetahuan dan tindakan Swamedikasi Penykit Maag pada Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta