Indonesia, salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam yang ada di Indonesia meliputi emas, batu bara, nikel, dan tembaga.
Tidak hanya sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga merupakan negara dengan iklim tropis yang membuat tanaman bahan pangan maupun rempah dapat tumbuh subur.
Hal ini jelas menjadikan Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara maju yang dapat berdiri sendiri dengan memaksimalkan potensi dari sumber daya alam yang melimpah.
namun sayangnya sampai sekarang Indonesia masuk dalam kategori negara berkembang. Salah satu factor yang menjadikan Indonesia tidak bisa berubah menjadi negara maju yakni kemiskinan.
Meskipun kemiskinan tidak hanya terjadi kepada negara berkembang tapi juga pada negara maju, tentunya tingkat kemiskinan pada keduanya menunjukkan perbedaan yang besar.
Pada negara maju, tingkat kesenjangan pendapatan dan angka kemiskinan yang lebih kecil dari pada negara berkembang.
Dalam penanganan pastinya negara maju lebih memiliki persiapan dibandingkan negara berkembang mengingat GPD dan GNP mereka yang relative tinggi.
Hal ini juga berpengaruh dalam pencapaian realisasi “SDGS poin 1 – Tanpa Kemiskinan di Indonesia. Kepanjangan SDGs sendiri adalah Sustainable Development Goals.
SDGs merupakan seperangkat tujuan, target, dan indicator yang disepakati dunia dimana diharapkan dapat digunakan secara universal oleh negara-negara yang tergabung dalam PBB.
SDGs sendiri diharapkan dapat digunakan negara-negara tersebut untuk membingkai agenda dan kebijakan politik mereka dalam 15 tahun kedepan. SDGs memiliki 17 poin yang dijadikan sebagai fokus negara-negara untuk mewujudkan kesejahteraan.
Kemiskinan merupakan sebuah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, pakaian, tempat berlindung, dan Kesehatan.
Seperti yang kita ketahui sampai sekarang bahwa kemiskinan masih menjadi isu utama bagi Indonesia.
Baca juga: Pemerataan Pembangunan Infrastruktur di Indonesia: Apakah Sudah Terwujud?
Berdasarkan data BPS pada Maret 2023, tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 9,36%. Padahal, target angka kemiskinan dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah (RPJMN) 2020-2024 yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 6,5-7,5 persen.
Dalam kasus kemiskinan yang ada di Indonesia Sebagian besar dikarenakan oleh pengangguran yang tidak mendapat pekerjaan maupun pekerjaan yang kurang layak.
Persyaratan yang rumit dan lapangan pekerjaan terbatas adaklah salah satu faktor penyebab banyaknya pengangguran.
Tidak hanya itu, korupsi juga menjadi sumber utama kemiskinan di Indonesia. Banyaknya Tindakan korupsi yang terjadi ini mengakibatkan kerugian bagi negara yang mana akan berakibat pada kas negara yang berdampak pada anggaran negara.
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia juga disebabkan karena pembangunan yang tidak merata antara kota dan pedesaan, serta antar-pulau yang berakibat akses yang terbatas terhadap infrastruktur, layanan publik, dan peluang ekonomi, wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Nusa Tenggara, masih mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi.
Baca juga: Dua Tantangan Indonesia: “Kemiskinan dan Pengangguran”
Isu kemiskinan ini tentunya menjadi halangan bagi Indonesia dalam mencapai SDGs poin 1 Tanpa Kemiskinan.
Namun sudah menjadi kewajiban pemerintah maupun warga negara untuk memberantas kemiskinan.
Dalam penanganan kemiskinan yang ada pastinya tidak hanya menjadi tanggung jawab yang dibebankan kepada satu pihak dan tidak terdapat kontribusi dari pihak lain.
Dalam hal ini, partisipasi masyarakat dalam pemberantasan kemiskinan yakni dengan mendukung program pemerintah maupun swasta dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Sedangkan Untuk memulai Langkah menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang independen tentunya tidak mudah ditambah dengan isu kemiskinan yang ada.
Langkah pertama yang harus diambil pemerintah dalam memberantas kemiskinan tentunya pemberantasan tindak korupsi dalam pemerintahan, setelah korupsi dapat diatasi maka langkah selanjutnya yang dapat diambil oleh pemerintah yakni pemerataan pembangunan infrastruktur disetiap wilayah di Indonesia.
Agar seluruh penduduk bisa mendapatkan akses layanan public serta peluang ekonomi yang lebih besar dimana hal ini dapat membuka peluang bisnis dari berbagai sektor dan membuka lapangan pekerjaan yang baru sehingga hal ini dapat meminimalisir angka pengangguran yang ada di Indonesia.
Baca juga: Kemiskinan Masih Terjadi di Masyarakat, Bagaimana Peran Akuntan dalam Mengatasi Masalah Tersebut?
Dengan begitu upaya pemerintah dan warga negara dalam mencapai SDGs poin 1 bisa terwujud, secara keseluruhan, menghapus kemiskinan adalah tantangan yang sulit, tetapi dapat diatasi dengan solusi yang tepat.
Dengan potensinya yang besar dan komitmennya untuk mencapai SDGs, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengubah perjalanan kehidupan jutaan orang dan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.
Jika solusi strategis yang disebutkan di atas diterapkan dengan hati-hati dan terencana, Indonesia dapat mencapai kemajuan besar dalam mengakhiri kemiskinan dan mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan untuk semua orang.
Jika SDG Poin 1 diterapkan dengan benar, itu tidak hanya akan mengurangi tingkat kemiskinan, tetapi juga akan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Kita dapat mencapai visi ini untuk Indonesia yang lebih baik dengan kerja keras dan kerja sama semua pihak.
Penulis: Muhammad Nabil Aunussalam
Mahasiswa Jurusan Sosiologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News