Terkikisnya Identitas Fundamental Bangsa Indonesia

Identitas Fundamental Bangsa Indonesia
Ilustrasi Anak Indonesia (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Abstrak

Identitas nasional merupakan sebuah ikatan yang menyatukan bangsa Indonesia, yang dibentuk oleh nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita bersama. Di antara elemen-elemen identitas nasional, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa memegang peran fundamental. Namun, di era globalisasi saat ini, identitas fundamental bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan dan potensi pengikisan.

Globalisasi membawa arus budaya dan informasi yang deras, membuka peluang bagi masuknya nilai-nilai dan budaya asing. Hal ini berpotensi menggerus nilai-nilai Pancasila dan menggeser identitas fundamental bangsa. Di sisi lain, individualisme dan materialisme juga menjadi ancaman, melemahkan rasa persatuan dan kesatuan yang menjadi fondasi identitas nasional.

Penting untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan terkikisnya identitas fundamental bangsa Indonesia, dengan menganalisis dampak globalisasi, individualisme, dan materialisme. Upaya-upaya pelestarian dan penguatan identitas fundamental bangsa perlu dilakukan, melalui penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini, pendidikan karakter, dan pemajuan budaya lokal.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis terkikisnya identitas fundamental bangsa Indonesia di era globalisasi. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan strategi pelestarian dan penguatan identitas nasional, demi menjaga keutuhan dan jati diri bangsa Indonesia.

Bacaan Lainnya

Kata kunci: Identitas Nasional, Pancasila, Globalisasi, Individualisme, Materialisme, Pelestarian, Penguatan.

 

Latar Belakang

Identitas nasional merupakan perekat pemersatu bangsa Indonesia, yang dibentuk oleh nilai-nilai luhur Pancasila, sejarah perjuangan bangsa, dan cita-cita bersama. Identitas fundamental ini menjadi pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lain, dan merupakan kekuatan pemersatu dalam menghadapi berbagai tantangan.

Namun, di era globalisasi saat ini, identitas fundamental bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan dan potensi pengikisan. Globalisasi membawa arus budaya dan informasi yang cepat, membuka peluang bagi masuknya nilai-nilai dan budaya asing. Hal ini berpotensi menggerus nilai-nilai Pancasila dan menggeser identitas fundamental bangsa.

 

Beberapa faktor utama yang menyebabkan terkikisnya identitas fundamental bangsa Indonesia:

1. Globalisasi:

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat mempermudah akses terhadap informasi dan budaya dari seluruh dunia. Hal ini dapat membawa pengaruh positif, seperti transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, di sisi lain, globalisasi juga berpotensi membawa pengaruh negatif, seperti masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

2. Individualisme:

Nilai-nilai individualisme yang semakin berkembang di masyarakat dapat melemahkan rasa persatuan dan kesatuan. Individualisme mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama, sehingga dapat mengikis rasa nasionalisme dan patriotisme.

3. Materialisme:

Budaya materialisme yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan materi dapat menggeser nilai-nilai spiritual dan moral bangsa. Materialisme dapat membuat masyarakat menjadi individualistis, egois, dan tidak peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan.

4. Lemahnya pengenalan dan penghayatan nilai-nilai Pancasila:

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. Kurangnya pengenalan dan penghayatan nilai-nilai Pancasila dapat membuat generasi muda mudah terpengaruh oleh nilai-nilai dan budaya asing.

5. Krisis moral dan karakter bangsa:

Krisis moral dan karakter bangsa dapat dilihat dari maraknya berbagai kasus korupsi, kriminalitas, dan penyimpangan lainnya. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa nilai-nilai luhur bangsa Indonesia mulai terkikis.

 

Terkikisnya identitas fundamental bangsa Indonesia dapat membawa berbagai dampak negatif, seperti:

1. Lemahnya rasa persatuan dan kesatuan:

Identitas nasional yang kuat menjadi perekat pemersatu bangsa. Ketika identitas fundamental bangsa terkikis, rasa persatuan dan kesatuan dapat menjadi lemah. Hal ini dapat berakibat pada mudahnya bangsa terpecah belah dan dikuasai oleh pihak lain.

2. Hilangnya jati diri bangsa:

Identitas fundamental bangsa merupakan jati diri bangsa Indonesia. Ketika identitas ini terkikis, bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya dan mudah terombang-ambing oleh pengaruh luar.

3. Mudah terpengaruh oleh nilai-nilai dan budaya asing:

Bangsa yang tidak memiliki identitas fundamental yang kuat akan mudah terpengaruh oleh nilai-nilai dan budaya asing. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya nilai-nilai luhur bangsa dan tergantinya dengan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

 

Oleh karena itu, upaya pelestarian dan penguatan identitas fundamental bangsa Indonesia perlu dilakukan secara berkelanjutan. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan melalui:

1. Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini:

Nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan kepada generasi muda sejak dini melalui pendidikan formal dan informal. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan materi tentang Pancasila dalam kurikulum pendidikan, serta menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme.

2. Pendidikan karakter:

Pendidikan karakter perlu diintensifkan untuk membangun generasi muda yang bermoral, berkarakter, dan memiliki identitas nasional yang kuat. Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai luhur bangsa seperti gotong royong, musyawarah mufakat, toleransi, dan cinta tanah air.

3. Pemajuan budaya lokal:

Budaya lokal merupakan bagian penting dari identitas nasional bangsa Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk memajukan budaya lokal, seperti dengan melestarikan seni dan budaya tradisional, serta mempromosikan budaya lokal ke dunia internasional.

4. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi:

Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan budaya lokal kepada masyarakat luas. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat konten-konten kreatif yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.

5. Penguatan peran keluarga dan masyarakat:

Keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan dan pemberdayaan keluarga dan masyarakat agar mampu berperan aktif dalam pelestarian dan penguatan identitas fundamental bangsa Indonesia.

 

Kesimpulan

Dengan melakukan upaya-upaya pelestarian dan penguatan identitas fundamental bangsa Indonesia, diharapkan bangsa Indonesia dapat tetap bersatu padu dan memiliki jati diri yang kuat, mampu menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi dan menjadi bangsa Indonesia yang maju, mandiri dan bermartabat.

 

Penulis: Sukriyah
Mahasiswa Ilmu Tarbiyah dan keguruan (PAI), IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses