TIM PKM RSH UNJA Buat E-Modul Berbasis Android pada Tradisi Kenduri Sko sebagai Media Pembelajaran Sains

Mahasiswa UNJA
E-Modul Tradisi Kenduri Sko.

Tim PKM Lima Sko Universitas Jambi lolos pendanaan nasional dalam ajang lomba Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Kemendikbud RI. Tim ini diketuai oleh Muhammad Ikhwal, dan memiliki 4 anggota yaitu Minarsih, Sri Dewi Puspita, Nisaul Afifah, dan M. Haikal Alfaidzi. 

Semua anggota dari Tim Limo Sko adalah mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jambi dan dosen pembimbing dari tim ini yaitu Ibu Dian Pertiwi Rasmi, S.Pd., M.Pd.. Dalam ajang bergengsi ini, Tim Limo Sko membuat E-Modul berbasis Android pada tradisi Kenduri Sko sebagai media pembelajaran sains.

E-Modul ini ditujukan kepada siswa Sekolah Menengah Atas sekaligus para remaja untuk mengenalkan tradisi Kenduri Sko. Upacara Kenduri Sko dilaksanakan pada tangggal 27-29 Juli 2022 di Desa Koto Iman, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten kerinci, Provinsi Jambi.

Baca Juga: Tim PKM-PM Melaksanakan Pembuatan Dongeng Kolaboratif Bersama Guru dan Peserta Didik SLB BC Dharma Anak Bangsa

Bacaan Lainnya

Kenduri Sko merupakan sebuah upacara kenduri adat yang telah diwariskan secara turun-temurun serta masih terus dilaksanakan hingga saat ini dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Kerinci. Tradisi Kenduri Sko berlangsung selama tiga hari.

Selama pelaksanaan tradisi tersebut, tim Limo Sko melakukan observasi dan wawancara  untuk mendapatkan data dan mengetahui langsung setiap prosesi yang dilakukan. Setelah melakukan riset panjang selama dua bulan, akhirnya Tim Limo Sko berhasil membuat E-Modul dengan materi-materi yang berhubungan langsung pada kegiatan-kegiatan di Kenduri Sko.

Di antaranya yaitu: Suhu dan kalor yang terjadi saat proses pemanggangan lemang, konsep Gelombang Bunyi pada saat gong dipukul, konsep Bidang Miring pada proses penurunan benda pusaka, konsep Bangun Datar pada karamentang atau bendera adat yang berbentuk segitiga, dan konsep Bangun Ruang pada lemang bambu yang memiliki bentuk tabung.

Baca Juga: PPKM Level Lowered: How Is The Current Situation in Tomohon City?

Menurut Bapak Hengki, yang merupakan salah satu tokoh masyarakat di desa tersebut mengatakan bahwa, “Kenduri Sko sudah dilakukan semenjak kurang lebih 500 tahun yang lalu dan terus dilakukan karena sudah menjadi tradisi, namun sekarang banyak anak muda yang acuh tak acuh dengan tradisi ini. Dikhawatirkan tradisi ini akan menghilang setiap prosesi pentingnya. Saya harap dengan adanya program PKM ini dapat mengedukasi anak muda tentang Kenduri Sko sehingga bisa tetap lestari.”

Tim Limo Sko berharap, E-modul yang telah dikembangkan ini dapat menjadi sumbangan untuk salah satu media pembelajaran sains. Kemudian, tim ini juga berharap agar E-model Interaktif berbasis Android pada tradisi Kenduri Sko dapat digunakan secara berkelanjutan.

Semoga dengan dibuatnya E-modul sains yang berkaitan dengan tradisi Kenduri Sko dapat mengenalkan sekaligus melestarikan tradisi Kenduri Sko.

Penulis: Nisaul Afifah
Mahasiswa Jurusan/Prodi MIPA/Pendidikan Fisika Universitas Jambi

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses