Tindakan Kriminal di Masa Pandemi Covid-19

Tindakan kriminal
Tindakan kriminal

Tindakan mempunyai makna tersendiri yaitu perilaku seseorang yang memiliki arti subjektif bagi orang tersebut, namun tidak semua tindakan seseorang dapat dinilai oleh orang lain sebagai tindakan yang baik. Tindakan kriminal merupakan tindakan negatif yang sudah melanggar norma-norma hukum yang sudah berlaku di dalam Negara, bahkan dapat merugikan banyak pihak dan tindakan orang tersebut bisa terkenal dengan sebutan “Orang Kriminal”. Gambaran dari perilaku menyimpang dapat didefinisikan secara umum yaitu tindakan kejahatan (crime) seperti mencuri, perampokan, dan melukai orang lain.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan kriminal adalah perilaku manusia yang berupa kenyataan sosial, yang terjadi karena sebab-musabab yang kurang dipahami. Hal tersebut dikarenakan tidak melihat sebab kejadian yang sebenarnya secara dimensional. Perkembangan dan penurunan tindakan kriminal ini biasanya terjadi di daerah perdesaan & perkotaan secara relatif maupun interaktif.

Perkembangan di luar maupun di dalam manusia juga dapat mempengaruhi kecenderungan dan kemampuannya untuk melakukan tindakan secara kriminal. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 seperti ini. Banyak orang-orang yang mengalami kesulitan ekonomi mencari jalan keluar untuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak dibenarkan oleh agama maupun negara, seperti mencuri, merampok dan membegal.

Bacaan Lainnya
DONASI

Faktor Terjadinya Tindakan Kriminal

Biasanya faktor yang mempengaruhi terjadinya tindakan kriminal dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dirinya sendiri ataupun dari sifat khususnya, daya emosional, daya mental, pola pikir, sex (jenis kelamin), dan umur. Perkembangan anak bisa dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan (Rahman, 2002). Faktor bawaan merupakan faktor yang sudah dibawa sejak lahir. Lingkungan sendiri merupakan faktor tempat berkumpul atau tempat orang berinteraksi satu sama lainnya, lingkungan juga dapat mengacu perilaku orang.

Sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan luaran maupun sifat khusus, yang pertama faktor pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan suatu tuntunan di dalam hidup tubuh anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Maka dari itu, banyak narapidana yang mengakui bahwa mereka kurang atau bahkan tidak mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup. Karena pendidikan yang kurang mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

Akhirnya mereka memilih untuk melakukan tindakan kriminal, yang kedua faktor gengsi yang besar. Terjadinya perkembangan teknologi begitu cepat sehingga kita sulit untuk mengikuti tren secara cepat. Namun, banyak orang yang berlomba-lomba terus demi mengikuti tren. Walaupun mereka tidak sanggup untuk mengikuti tren, tetapi mereka paksakan demi mengikuti tren yang terbaru. Bahkan mereka sampai nekat untuk mencuri atau merampok demi gengsi dan mengikutin tren yang terbaru.

Faktor Akibat Urbanisasi

Ketiga faktor banyaknya populasi akibat urbanisasi. Maksud dari kebanyakan populasi urbanisasi yaitu banyak orang yang berbondong-bondong utnuk ke kota karena pekerjaan di kota penghasilannya lebih banyak dari pada di desa, padahal pengganguran di kota cukup banyak. Ditambah orang-orang yang baru datang dari desa, pekerjaan sulit untuk didapatkan. Akhirnya banyak orang yang melakukan tindakan kriminal.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan faktor-faktor terjadinya tindakan kriminal, diantaranya adalah factor internal yang berasal dari diri sendiri atau sifat khususnya, biasanya terjadi karena faktor bawaan dari orang tua atau keluarganya. Sedangkan factor eksternal berasal dari lingkungan luar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan orang untuk melakukan tindakan kriminal. Maka dari itu, di masa pandemi seperti ini, kita seharusnya dapat membetengi diri dari hal-hal yang negatif. Misalnya, selalu mendekatkan diri kepada Allah dan mengisi waktu luang untuk melakukan kegiatan yang positif.

Tsaniya Rufaidah
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor: Diana Intan Pratiwi

Baca Juga:
Pengangguran dan Kemiskinan di Indonesia Melonjak Akibat Covid-19, Berikut Solusinya
Sosial Media dapat Menjebak Kita dalam Kriminalitas
Refleksi Pemuda Merdeka di Tengah Pandemi Covid-19

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI