Semenjak awal pandemi setiap orang berlomba-lomba untuk menghasilkan uang tanpa harus keluar dari rumah. Banyak dari mereka yang mencoba hal-hal baru salah satunya adalah trading. Trading sendiri secara harfiah berasal dari kata trade yang berarti jual beli.
Hal ini berarti segala kegiatan jual beli, merupakan kegiatan trading. Biasanya kata trading dipakai ketika seseorang melakukan jual beli pada instrumen keuangan. Namun di Indonesia sendiri, kata trading telah memiliki stigma yang buruk.
Masyarakat cenderung menghubungkan kata trading dengan kegiatan perjudian. Masyarakat Indonesia yang notabene mayoritas beragama Islam, pastinya tidak suka dengan kegiatan trading tersebut.
Baca Juga: Mengenal Pasar Modal dan Jenis Instrumen Investasinya
Pola pikir ini muncul karena banyaknya masyarakat baik golongan muda maupun tua yang mencoba-coba melakukan kegiatan trading tanpa adanya persiapan terlebih dahulu. Hal ini berlaku pada segala instrumen keuangan yang dipakai.
Ketika seseorang melakukan trading tanpa analisa lebih lanjut, seseorang akan menjadi spekulan yang berarti juga merupakan perjudian. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu trading dan bagaimana cara melakukannya dengan benar.
Bagi sebagian para ahli trading sendiri merupakan sebutan untuk metode investasi pada instrumen keuangan dalam jangka waktu yang relatif lebih singkat. Ketika seseorang memutuskan untuk membeli saham sebuah emiten, dan menjualnya dalam waktu kurang dari satu bulan, maka kegiatan tersebut termasuk dalam trading.
Singkat atau tidaknya suatu investasi bergantung pada instrumen keuangan yang digunakan. Pada instrumen saham, kegiatan investasi biasanya dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Sedangkan pada instrumen yang memiliki volatilitas tinggi, seperti cryptocurrency, investasi memiliki kurun waktu yang lebih singkat.
Baca Juga: Peran Bank Syariah Mendorong UMKM sebagai Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia
Selain itu para trader juga perlu melakukan analisa lebih lanjut mengenai instrumen keuangan yang digunakan agar tidak terjadi spekulasi. Analisa yang dapat dilakukan dapat berupa analisa teknikal yang merupakan metode analisa sebuah tren pasar dari suatu instrumen keuangan.
Selain itu ada juga analisa fundamental yang mengulik kualitas proyek dan kinerja dari sebuah instrumen keuangan yang ingin kita beli ataupun jual.
Penulis: Danendra Fahar Utama
Mahasiswa D-3 Manajemen Bisnis, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari