Kolaborasi Mahasiswa Fisika UPN “ Veteran” Jawa Timur dan Fisikawan Medis: Peran Penting dalam Perencanaan Radioterapi Kanker di RS Fatmawati

Kolaborasi Mahasiswa Fisika UPN “ Veteran” Jawa Timur dan Fisikawan Medis: Peran Penting dalam Perencanaan Radioterapi Kanker di RS Fatmawati
Kolaborasi Mahasiswa Fisika UPN “ Veteran” Jawa Timur dan Fisikawan Medis: Peran Penting dalam Perencanaan Radioterapi Kanker di RS Fatmawati

Jakarta, 18 Februari 2025 – Perkenalkan nama peneliti adalah Widya Rachma Wulan, mahasiswa Jurusan Fisika UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah melakukan magang  di salah satu Rumah Sakit Umum di Jakarta yaitu Rumah Sakit Fatmawati di unit Cancer Center yaitu Radioterapi selama tiga bulan, dilaksanakan mulai Januari hingga maret 2025.

Dengan dosen pembimbing yaitu Ibu Arum Sinda Santika, S.Si., M.Si dan pembimbing lapangan 1 yaitu Mas Sayid Mubarok M.Si dan pembimbing lapangan 2 yaitu Mas Ghifari Muhammad S.Si Seorang fisika medis senior.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi di bidang fisika medis, menjalani program magang di Radioterapi Rumah Sakit Fatmawati.

Tujuan dari magang ini adalah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam penerapan fisika medis, terutama dalam perencanaan terapi radiasi untuk pasien kanker.

Bacaan Lainnya

Dengan jumlah pasien kanker yang meningkat di Indonesia, peran fisika medis menjadi semakin penting untuk membantu Dokter atau tenaga medis lainnya untuk membuat strategi pengobatan yang paling efektif dan berbasis teknologi.

Baca juga: 10 Inovasi Pengobatan Kanker Terbaru yang Harus Diketahui Mahasiswa Kedokteran

Selama magang peneliti belajar tentang berbagai aspek radioterapi termasuk perencanaan dosis radiasi. peneliti juga dilatih menggunakan perangkat lunak khusus untuk membuat rencana terapi terbaik.

Salah satu komponen penting dalam radioterapi adalah perhitungan dosis radiasi karena kesalahan dalam menentukan dosis dapat merusak atau menyebabkan efek samping pada Organ At Risk  yang tidak diinginkan atau bahkan ketidakefektifan terapi.

Oleh karena itu diberikan arahan untuk memastikan bahwa dosis radiasi yang diberikan tepat sasaran untuk melindungi jaringan sehat atau Organ At Risk yang berada di sekitar tumor.

Selama magang, mereka dapat berinteraksi secara langsung dengan tim medis yang terdiri dari radioterapis teknologis (RTT), dokter onkologi, fisikawan medis dan perawat.

Pengalaman ini membantu peneliti memahami kesulitan yang ada di dunia kerja dan meningkatkan keterampilan mereka.

Selama magang kami juga mengikuti Quality Assurance (QA) harian dan bulanan yang mencakup pengecekan alat radioterapi guna memastikan bahwa mesin LINAC bekerja secara optimal dan menghasilkan dosis radiasi yang sesuai dengan standar medis.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan dan Menerapkan Pola Hidup Sehat

Selain memberikan keuntungan bagi mahasiswa, program magang ini juga terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin 3—Kesehatan dan Kesejahteraan yang baik.

Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan mereka sebagai mahasiswa tentang radioterapi dapat membantu meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas tinggi dan membantu mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular seperti kanker.

Untuk meningkatkan efektivitas pengobatan dan mempercepat pemulihan pasien, penguasaan teknologi radioterapi juga penting.

Diharapkan program magang ini akan terus berjalan dan semakin berkembang. Dengan lebih banyak mahasiswa yang melakukan magang di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, diharapkan akan ada lebih banyak tenaga kerja fisika medis yang mahir dan siap menghadapi tantangan di tempat kerja.

Selain itu, kolaborasi antara universitas dan rumah sakit dalam pengembangan teknologi radioterapi juga diharapkan dapat terus diperkuat, sehingga layanan kesehatan di Indonesia dapat semakin maju dan berkualitas.

Mahasiswa yang telah menyelesaikan program magang ini diharapkan dapat menjadi tenaga ahli yang mampu mengembangkan metode radioterapi yang lebih canggih dan efisien.

Dengan terus berinovasi dan mengadaptasi teknologi terbaru, mereka dapat turut serta dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Selain itu, program ini juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan profesional mereka dan memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai perkembangan fisika medis di tingkat global.

Baca juga: Panduan Ilmiah dan Praktis Cara Mencegah Kanker dengan Gaya Hidup Sehat

Melalui pengalaman ini, mahasiswa tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis mereka, tetapi juga membangun karakter sebagai tenaga profesional yang memiliki etika kerja tinggi, kemampuan berkomunikasi yang baik, serta semangat kolaborasi dalam tim medis.

Semua hal ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka untuk memasuki dunia kerja dan berkontribusi dalam meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia dan di tingkat internasional.

Penulis: Widya Rachma Wulan

Mahasiswa Fisika UPN “Veteran” Jawa Timur

Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses