Mekanisme Kerja Obat Ibuprofen dan Paracetamol

Ibuprofen

Mekanisme Kerja Obat Ibuprofen

Ibuprofen termasuk golongan obat Non Steroid Anti Inflammation Drug (NSAID) banyak digunakan sebagai analgesik, antiinflamsi dan antipiretik untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang, antara lain pada nyeri haid, sakit gigi, sakit kepala, nyeri pada otot, dan menurunkan demam dengan cara menghambat biosintesis prostaglandin pada tubuh yang menyebabkan inflamasi dan nyeri.

Dosis Obat

Ibuprofen memiliki dosis 100 mg/ 5 ml dan 200 mg/ 5 ml dalam sediaan suspensi, 200 mg dan 400 mg/ tab dalam sediaan tablet, 200-400 mg tiap 4-6 jam disesuaikan dengan kebutuhan

Cara Pemakaian

Obat Ibuprofen diminum sesudah makan, tidak diajurkan untuk diminum oleh ibu hamil dan anak di bawah 1 tahun, kecuali atas anjuran dari dokter.

Baca Juga: Mekanisme Kerja Obat Ampicilin dan Amoxicillin

Bacaan Lainnya

Untuk anak 1-2tahun: 3-4×50 mg/ hari.

Untuk anak 3-7tahun: 3-4×100-125 mg/ hari

Untuk anak ≥ 8tahun: 3-4×200-250 mg/ hari

Dosis maksimal 1.200mg/ hari.

Dosis rekomendasikan untuk demam sehari 20 mg/ KgBB dalam dosis terbagi.

Tidak diperbolehkan untuk anak dengan berat badan kurang dari 7 kg dan lansia.

Bentuk Sediaan

Bentuk sediaan Ibuprofen berupa tablet, kaplet, dan suspense.

Interaksi Obat

Interaksi Ibuprofen dapat terjadi:

  1. Obat Ciclosprorin atau Tacrolimus jika digunakan bersamaan dengan Ibuprofen akan meningkatkan terjadinya risiko hiperkalemia dan kerusakan ginjal.
  2. Obat Aspirin, Warfarin, Heparin, atau obat anti depresan jika digunakan bersamaan dengan Ibuprofen akan meningkatan risiko terjadinya pendarahan pada saluran cerna.
  3. Menyebabkan penurunan efektivitas dari ACE inhibitor atau ARB sebagai obat antihipertensi.
  4. Terjadi peningkatan kadar Ibuprofen yang dapat memicu efek samping jika digunakan lithium.

Efek Samping Obat

Umum terjadi: kantuk, mual, muntah, pusing, sakit kepala, nyeri perut, perdarahan, dan gangguan pencernaan.

Jarang terjadi: ruam kulit, depresi, kebingungan, edema, trombositopenia, dan limfopenia.

Sangat jarang terjadi: penurunan ketajaman penglihatan, gagal hati, dan pankreatitis.

Baca Juga: Mekanisme Amlodipine dan Teofilin

Nama Obat Dagang

Alaxan, Arfen, Arthrifen, Axofen, Brufen, Dolofen F, Ibuprofen, Liflamal, Mofen, Neo Linucid, Novaxifen, Profen, Proris, Repass, Tiafen, dan Zentarin.

Paracetamol

Mekanisme Kerja Paracetamol:

Paracetamol merupakan salah satu obat golongan antipiretik atau pereda demam, demam diakibatkan oleh suhu tubuh yang tidak stabil. Umumnya sushu tubuh manusia dikendalikan oleh Sistem Syaraf Pusat (SSP) lebih tepatnya pada hipotalamus, hipotalamus yang tidak stabil akan berdampak pada suhu tubuh yang pada akhirnya mengakibatkan demam.

Paracetamol bekerja pada hipotalamus supaya suhu tubuh kembali normal, dan keringat dari dalam tubuh dapat keluar. Paracetamol memiliki waktu paruh 1-3 jam.

Dosis:

Paracetamol memiliki dosis 500 mg pada sediaan kaplet, 500 mg pada sediaan tablet, dan 120mg/ 5ml pada sediaan sirup.

Cara Pemakaian:

Paracetamol digunakan sesuai dengan resep dokter, dan dapat diminum sebelum atau sesudah makan.

Untuk dewasa: 1 tab 3-4 kali sehari

Untuk anak 0-1 tahun: ½ sendok teh 4-6 kali sehari (sirup)

Untuk anak 1-5 tahun: 1-2 sendok teh 4-6 kali sehari (sirup)

Untuk anak 6-12 tahun: 2-4 sendok teh 4-6 kali sehari (sirup)

Baca Juga: Swamedikasi atau Pengobatan Sendiri saat Menangani Penyakit Maag

Bentuk Sediaan:

Paracetamol tersedia dalam beberapa sediaan yakni tablet, kaplet, sirup.

Interaksi Obat:

Tidak disarankan untuk mengkonsumsi Paracetamol secara bersamaan dengan obat epilepsi seperti carbamazepine, primidone, dan phenobarbital karena dapat menyebabkan turunnya kadar Paracetamol di dalam darah.

Efek Samping:

Paracetamol memiliki efek samping seperti kerusakan fungsi hati dan dapat terjadi hipersensitifitas.

Nama Dagang:

Bodrexin demam, Alpra, Hufagrip Forte, Inza, Mixagrip, Tempra, Sanmol, Termorex, OBH, Panadol, Oskadon, Paramex, Ultraflu.

Penulis: Mia Wulandari (Paracetamol) dan Michelle Kania (Ibuprofen)
Mahasiswa Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Hermina

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

Ikatan Apoteker Indonesia. ISO Informasi Spesiaplite Obat Indonesia. Volume 50.

Jakarta: PT ISFI Penerbitan; 2016

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses