Dalam perekonomian kita, sebagian besar harga barang cenderung mengalami peningkatan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang. Kenaikan pada harga barang tersebut dinamakan dengan Inflasi. Inflasi juga dapat diartikan dengan penurunan nilai mata uang, karena banyaknya uang yang beredar akan menyebabkan harga barang mengalami peningkatan.
Harga barang yang meningkat akan menyebabkan nilai mata uang menjadi lebih rendah, karena setiap nilai mata uang yang dimiliki hanya dapat membeli barang dengan jumlah yang lebih sedikit. Kenaikan harga tersebut akan terjadi secara terus-menerus dan dapat semakin tinggi apabila tidak ditemukan solusi untuk pemecahan faktor penyebab terjadinya inflasi.
Terjadinya inflasi disebabkan karena permintaan pada masyarakat yang meningkat terhadap suatu barang, apabila permintaan naik tetapi barangnya terbatas maka akan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga terhadap suatu barang.
Meningkatnya jumlah uang yang beredar juga dapat menyebabkan adanya inflasi karena, masyarakat akan memiliki daya beli yang tinggi terhadap suatu barang sehingga barang yang tersedia terbatas dan mengalami kenaikan harga. Selain itu, meningkatnya biaya produksi juga akan mempengaruhi adanya inflasi karena apabila bahan baku mengalami kenaikan, maka produsen memilih untuk menaikkan harga barang yang diproduksi.
Inflasi akan memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi apabila tingkat inflasi semakin tinggi, karena akan mengakibatkan rendahnya pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu yang panjang. Hal tersebut terjadi karena, masyarakat dengan penghasilan rendah akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari akibat harga barang yang meningkat.
Maka dari itu, akan mengakibatkan konsumsi rumah tangga menurun. Artinya dengan nilai mata uang yang sama, masyarakat tidak mendapat jumlah barang yang sama pada saat sebelum adanya kenaikan harga barang. Contohnya, dengan nilai uang sebesar Rp30.000 pada awal tahun dapat membeli 2 kg beras, tetapi pada tahun berikutnya dengan nilai uang Rp30.000 hanya dapat membeli 1 kg beras.
Karena harga barang melonjak dengan cepat, masyarakat tidak akan berminat untuk menabung, berinvestasi, dan memproduksi. Para penerima pendapatan tetap juga akan kesulitan untuk menyeimbangkan pendapatannya dengan kenaikan harga barang, sehingga masyarakat akan melemah dari waktu ke waktu. Apabila inflasi sudah dianggap sangat tinggi, keadaan perekonomian akan kacau.
Oleh karena itu, inflasi dengan golongan sangat tinggi akan memengaruhi tingkat kemiskinan suatu negara. Apabila inflasi terus meningkat, tingkat kemiskinan negara tersebut juga akan meningkat. Hal ini dapat terjadi karena inflasi meningkatkan biaya produksi, yang mengakibatkan meningkatknya harga barang. Maka dari itu, peningkatan harga barang mengakibatkan konsumsi rumah tangga menurun dan meningkatkan kemiskinan.
Oleh karena itu, untuk menghindari golongan inflasi yang sangat tinggi, perlu adanya upaya pencegahan inflasi. Empat cara untuk mencegah inflasi, yaitu: (1) Kebijakan Moneter, yang dibuat oleh bank sentral untuk menjaga stabilitas jumlah uang yang beredar di masyarakat; (2) Kebijakan Fiskal, kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah permintaan total sehingga inflasi dapat ditekan; (3) Kebijakan Output, kenaikan output dapat dicapai penurunan bea cukai, sehingga akan mengakibatkan impor barang cenderung mengalami peningkatan dan memperkecil laju inflasi; (4) Kebijakan Penentuan Harga dan Indexing, Kebijakan ini diterapkan dengan menentukan ceilling price dan bergantung pada indeks harga gaji dan upah tertentu. Jika indeks harga mengalami peningkatan, maka gaji dan upah juga akan meningkat.
Penulis:Â Anisa Afriliani
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Tidar
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News