Abstrak
Sunnatullah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tidak serba ada, serba mudah tanpa ada masalah, itulah diperlukan usaha atau ikhtiar manusia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Usaha yang sudah di jalankan dengan mengerahkan segala potensi tidak jarang belum membawa hasil. Bahkan tidak jarang rencana dan ikhtiar tersebut banyak hambatan yang menyebabkan kegagalan inilah yang sering yang disebut dengan resiko.
Bagaimana konsep manajemen risiko dalam Islam, apakah berasuransi tidak bertentangan dengan takdir? Ini permasalahan yang akan menjadi pokok bahasan dan tulisan ini.
Islam sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Hasyr ayat I8:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al- Hasyr: 18)
Asuransi menjadi salah satu cara dalam mengelola resiko, hanya saja hingga saat ini masih ada anggapan bahwa berasuransi bertentangan dengan takdir.
Asuransi syariah sebagai ikhtiar, yang tidak berlawanan dengan konsep tawakal. Dalam mengelola resiko, islam memberikan solusi dengan konsep sharing risk.
Baca Juga: Apa itu Manajemen Risiko dalam Organisasi?
Definisi Manajemen Risiko
Pengertian Manajemen
Dari Perspektif Etimologi
Istilah manajemen berasal dari bahasa Latin, khususnya dari kata “mantis,” yang berarti tangan, dan “agree,” yang berarti melakukan.
Gabungan dari kata-kata tersebut menghasilkan kata kerja “managere,” yang berarti menangani.
Dalam bahasa Inggris, “managere” diterjemahkan menjadi “to manage,” dengan istilah “management” untuk menggambarkan kegiatan tersebut, dan “manager” sebagai sebutan untuk orang yang menjalankan fungsi manajemen.
Di Indonesia, istilah management diterjemahkan menjadi manajemen atau pengelolaan.
Asal kata manajemen juga dapat ditelusuri dari bahasa Perancis kuno “ménagement,” yang berarti “seni dalam melaksanakan dan mengatur.”
Sampai saat ini, manajemen belum memiliki satu definisi yang mapan dan diakui secara universal. Misalnya, Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan tugas melalui orang lain.
Para ahli juga menganggap manajemen sebagai gabungan dari gaya, seni, dan proses yang dinamis dalam konteks organisasi, dengan tujuan untuk mencapai sasaran dan menemukan cara yang efektif serta efisien untuk mencapainya.
Baca Juga: Tahapan Manajemen Risiko Pembiayaan pada Produk Pembiayaan Murabahah
Ricky W. Griffin mengartikan manajemen sebagai suatu proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya demi mencapai tujuan dengan cara yang efektif dan efisien.
Di sini, efektif berarti bahwa sasaran dapat dicapai sesuai dengan rencana, sedangkan efisien menunjukkan bahwa tugas yang ada dilaksanakan dengan benar, teratur, dan tepat waktu.
Sementara itu, Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu yang berupaya secara sistematis untuk memahami alasan dan cara manusia bekerja sama dalam mencapai tujuan, serta meningkatkan sistem kerja sama agar lebih bermanfaat bagi umat manusia.
Definisi Risiko
Dari segi etimologi, kata “risiko” berasal dari bahasa Inggris “risk,” yang berarti kemungkinan mengalami kerugian.
Dalam bahasa Arab, istilah risiko dikenal sebagai al khathru atau al khasarah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, risiko merujuk pada sesuatu yang tidak menyenangkan yang muncul sebagai akibat dari suatu tindakan.
Baca Juga: Manajemen Berkelanjutan: Menciptakan Nilai Jangka Panjang untuk Perusahaan
Pengertian yang lebih komprehensif dapat dilihat dari pandangan para ahli, antara lain:
Ade Arthesa dan Edia Handiman dalam buku mereka, Bank dan Lembaga Keuangan Bank, mendefinisikan risiko sebagai potensi terjadinya peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian pada sektor perbankan.
Ferry N. Idroes dalam bukunya Manajemen Risiko Perbankan, menyatakan bahwa risiko merupakan ancaman atau kemungkinan dari suatu tindakan atau kejadian yang dapat menghasilkan dampak yang bertentangan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Muhammad Ma’sum Billah juga mengartikan risiko sebagai peristiwa yang tidak terduga, di mana kerugian tersebut ditanggung oleh pihak asuransi.
Abbas Salim dalam bukunya, Asuransi dan Manajemen Risiko, menyebutkan bahwa risiko adalah ketidakpastian atau uncertainty yang mungkin menyebabkan kerugian. Unsur ketidakpastian ini berpotensi menimbulkan kerugian dalam konteks asuransi.
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko dapat dipahami sebagai segala sesuatu risiko yang terjadi di dalam masyarakat (kerugian harta, jiwa, keuangan, usaha dan lain-lain) baik itu dilihat dari sisi Individu dalam komunitas masyarakat maupun suatu perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, manajemen risiko sangat terkait dengan berbagai fungsi yang ada dalam perusahaan (seperti fungsi keuangan, akuntansi, pemasaran, produksi, sumber daya manusia, serta fungsi teknik dan pemeliharaan) karena setiap fungsi tersebut mengandung berbagai risiko dalam pengelolaan perusahaan.
Baca Juga: Tantangan yang Sering Dihadapi di Dalam Manajemen Perkantoran
Manajemen risiko dapat didefinisikan sebagai pendekatan yang logis dan sistematik dalam mengidentifikasi, mengukur, menentukan respons, mencari solusi, serta memantau dan melaporkan risiko yang muncul dalam setiap aktivitas atau proses.
Berdasarkan definisi-definisi manajemen dan risiko yang telah dijelaskan, penulis menyimpulkan bahwa manajemen dalam perspektif Islam adalah usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola risiko.
Hal ini mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai efektivitas dan efisiensi yang sejalan dengan ajaran Islam.
Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari serangkaian aktivitas yang dilaksanakan dalam manajemen sesuai dengan masing-masing fungsinya dan mengikuti satu kesatuan.
Resiko dalam Pandangan Islam
Secara umum, dalam Islam, risiko dipandang sebagai tantangan yang tidak diharapkan yang terkait dengan keberadaannya.
Risiko hanya dianggap positif ketika manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang ditimbulkan oleh penderitaan tersebut.
Dalam hal ini, penderitaan hanya diinginkan jika bisa memberikan manfaat yang lebih signifikan daripada biaya yang ditanggung.
Baca Juga: Soft Skills yang Wajib Dimiliki untuk Manajemen yang Efektif
Di dalam Islam, terdapat hubungan antara risiko dan keberuntungan. Ketika rejeki dikaitkan dengan pencarian nafkah, terdapat sepuluh kunci untuk membuka rejeki yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang perlu diikuti.
Dipercaya bahwa untuk mendapatkan rezeki, seseorang harus memastikan bahwa rezeki tersebut halal dan baik.
Baik risiko maupun keberuntungan saling terkait dengan cara memperoleh rezeki, sebagaimana dinyatakan dalam firman Tuhan tentang berkat.
Risiko dapat dikelola dengan menerapkan prosedur manajemen risiko, sementara dalam konteks ini, Islam dapat dibagi menjadi dua kategori: (1) risiko akhirat, dan (2) risiko dunia.
Kesimpulan
Dari kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko dalam sebuah organisasi sangatlah krusial untuk mengawasi, mengelola, dan mengambil keputusan dalam rangka menghindari risiko besar yang dapat merugikan organisasi dalam mencapai visi dan misinya.
Oleh karena itu, organisasi maupun bank syariah yang menerapkan manajemen risiko akan mendapatkan berbagai manfaat, antara lain:
- Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan terlindungi bagi seluruh pegawai dan masyarakat,
- Meningkatkan stabilitas dalam pekerjaan,
- Melindungi organisasi atau institusi dari risiko yang merugikan, dan
- Memberikan perlindungan kepada semua pihak, baik pegawai maupun masyarakat.
Selain itu, transparansi informasi dalam pelayanan publik merupakan keharusan berdasarkan peraturan yang berlaku dan harus dilaksanakan dalam organisasi. Dengan pelayanan yang baik, organisasi akan mendapatkan citra positif.
Penulis: M. Taufik Albohari
Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News