Adaptasi Platform Komunikasi Suatu Generasi: BBM dan Generasi Y

Adaptasi Platform Komunikasi Generasi

Teknologi yang berkembang pesat membuat sebagian kehidupan manusia melakukan kehidupan yang serba instan. Apakah hal yang instan ini salah? Tidak. Tidak ada yang salah dalam perkembangan dunia TI. Bahkan, kita atau saya, sebagai generasi Z ini dituntut untuk mengimbangi perkembangan IT. Apalagi generasi Z, yang lahir di saat semua sudah serba digital.

Mampu mengoperasikan berbagai aplikasi sosial media seakan sudah menjadi tuntutan. Namun, semua itu harus diimbangi dengan pemakaian yang bijaksana dan bermanfaat. Hal itulah yang membuat generasi ini lebih mahir berinteraksi di dunia maya tanpa ada yang mengajari.

Berbicara tentang jejaring sosial dan kehidupan instan manusia saat ini, segala hal dapat dilakukan dengan mudah, seperti dengan menggunakan jaringan sosial bisa saling berkomunikasi dengan yang berjauhan tentu saja fenomena tersebut tidak terlepas dari perkembangan TI saat ini. Adapun pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Komunikasi yang Baik dalam Kehidupan Berorganisasi

Tentang jaringan sosial, salah satu media sosial ini nyaris dilupakan. Semua memang ada masanya, apalagi ditambah dengan perkembangan teknologi saat ini yang berkembang pesat dan selalu memberi dan menciptakan inovasi di setiap sektor kehidupan. Begitu pun dengan BBM. Seiring kemunculan gadget baru dengan layar sentuh OS (operasi sistem) android dan messenger berupa WhatsApp (WA), kini aplikasi pengiriman pesan yang disediakan untuk para pengguna perangkat BlackBerry itu mulai dicampakkan.

Satu persatu pengguna BBM mulai meninggalkan perangkat itu. Perlu digaris bawahi hanya perangkatnya saja tidak dengan BBMnya (BlackBerry Messenger) atau softwerenya. Jika menilik kedatangan BBM dalam kehidupan kita sekitar enam belas tahun yang lalu, ‘’makhluk’’ yang hidupnya bergantung dengan paket kuota ini seakan menjadi primadona bagi setiap warga sosial media (sosmed).

Platfrom media sosial karya Jan Koum ini juga bisa mengirim foto, video, hingga file. Jika enam belas tahun yang lalu adalah primadona media sosial, berbeda lagi dengan saat ini yang dikuasai generasi Y, yang di mana lebih paham mengenai konten kreator bahkan sebagian dari mereka sama sekali tidak mengetahui platform media sosial yang satu ini.

Baca Juga: Manajemen Komunikasi Keluarga: Pentingnya Membangun Komunikasi yang Efektif pada Keluarga dengan Anak Usia Dini

Platform BBM sendiri sebenarnya kurang lebihnya sama seperti WA. Jika dianalisis menggunakan teori difusi inovasi, masyarakat yang sedang berkembang maupun yang telah maju senantiasa akan berkaitan dengan proses adopsi inovasi. Hal ini disebabkan oleh masih terdapatnya kebutuhan yang terus-menerus dalam perubahan sosial dan teknologi, untuk mengganti cara-cara lama dengan teknik-teknik baru. Itulah kenapa difusi inovasi disebut sebagai suatu gejala kemasyarakatan yang berlangsung bersamaan dengan perubahan sosial dan teknologi yang terjadi.

Difusi Inovasi adalah teori yang berusaha menjelaskan bagaimana, mengapa, dan berapa tarif baru. Dalam BBM sendiri difusi inovasi yang terjadi yaitu seperti yang sudah dijelaskan di atas hanya perangkatnya saja yang perlahan-lahan hilang dari peradaban, tetapi softwerenya (BlackBerry Messenger) masih bisa digunakan di IOS dan android, meskipun terbilang lebih boros kuota internet.

Selain itu, produk yang menjadi andalan Blackberry yaitu layanan Pushe-mailnya karena semua e-mail baru, daftar kontak dan informasi kalender “didorong” secara otomatis masuk kedalam Blakberry dan dengan Push e-mail milik Blackberry pengiriman dan penerimaan e-mail dengan Blackberry dapat dengan mudah dilakukan dan tentunya e-mail yang dikirim dan diterima sudah mengalami proses kompresi dan scan di server Blackberry sehingga aman dari virus.

Baca Juga: Dampak WFH (Work From Home) pada Manajemen Komunikasi Keluarga saat Pandemi COVID-19

Blackberry juga dapat menampung puluhan bahkan ratusan e-mail yang masuk tanpa khawatir smartphone Blackberry Anda akan mengalami hang asalkan memori Blackberry yang kita cadangkan cukup besar untuk menampungnya. Selain itu fitur lain yang dimiliki Blackberry yaitu tersedianya beberapa fasilitas chatting Blackberry Messenger yaitu fasilitas chatting dengan memasukkan PIN Blackberry untuk menambah teman, seperti Yahoo Messenger jika untuk menambah teman Anda harus memasukkan e-mail teman Anda, maka Blackberry memiliki fitur PIN Blackberry sebagai identitas.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa masuknya inovasi ke suatu sistem sosial jelas terjadi karena adanya komunikasi antara anggota suatu masyarakat ataupun antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Dengan demikian, komunikasi merupakan faktor yang penting dalam perubahan sosial.

Begitu pun generasi Y, yang ingin mengetahui dan beradaptasi dengan BBM harus memiliki aplikasi BBM dan saling berkomunikasi melalui jaringan sosial BBM maka bisa dikatakan bahwa BlackBerry Messenger sudah melakukan inovasi dan perubahan sosial dimasyarakat karena sudah memenuhi unsur-unsur difusi inovasi.

Sumber:

Yana Ekarina Tali
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI