Aktivitas dan Potensi Meniran (Phyllanhtus niruri) sebagai Penghambat Virus Hepatitis B

Virus Hepatitis B
Meniran (Phyllanhtus niruri).

Hepatitis B adalah penyakit infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB). Pengobatan hepatitis B seringkali melibatkan terapi antiviral yang bertujuan untuk menghambat replikasi virus, mengurangi peradangan hati, dan mencegah perkembangan komplikasi seperti sirosis dan kanker hati.

Penyakit ini dapat dicegah dengan menggunakan vaksin. Namun masih banyak masyarakat yang mencari alternatif lain dengan memanfaatkan tanaman sebagai obat herbal. Keyakinan masyarakat mengenai potensi komponen yang ada dalam tanaman obat dan kelayakan dari senyawa tanaman yang bisa sebagai agen farmasi yang aman digunakan.

Phyllanthus niruri atau dikenal sebagai “Meniran” atau “stonebreaker” dalam bahasa inggris adalah tanaman yang telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional di berbagai bagian dunia, termasuk di Asia, Amerika Selatan, dan Afrika.

Bacaan Lainnya
DONASI

Tanaman dengan pengobatan tradisional ini telah dipelajari secara luas karena potensinya dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan, termasuk infeksi virus hepatitis B.

P. niruri Linn dikenal sebagai salah satu ramuan keluarga Euphorbiaceae yang umum digunakan dalam banyak sistem pengobatan tradisional dan pengobatan.

Senyawa ligan pada tanaman Phyllanthus niruri seperti niretralin A dan B, Phyllanthin, niranthin, dan hinokinin memiliki efek hambatan terhadap sel yang terinfeksi HBV.

Senyawa ini mirip dengan nitetralin A dan B yang secara efektif dengan menekan sekresi HBsAg dan HBeAg yang ada dalam sel HepG2.2. 15 dengan cara menurunkan konsentrasi dari HBV dan juga menghambat replikasi HBV.

Selanjutnya uji in vitro yang dilakukan oleh Huang et al (2003) yang menemukan bahwa niranthin memiliki kerja efek penghambatan yang sangat kuat pada sekresi HBsAg, dan hinokinin menghambat HBeAg dalam sel HBV MS-G2.

Temuan ini telah dikonfirmasi melalui dua model pengujian yang berbeda, yaitu pengujian in vitro dan in vivo. Hasil yang sama diperoleh pada kedua jenis pengujian tersebut. Senyawa nirantin yang diteliti menunjukkan efek yang potensial dan signifikan sebagai agen anti-HBV (virus hepatitis B).

Baca Juga: Hepatitis Akut pada Anak: Kejadian Luar Biasa yang Belum Diketahui Penyebabnya

Senyawa ini secara signifikan menurunkan kadar DNA DHBV (duck hepatitis B virus) dalam serum, serta menurunkan kadar HBsAg (antigen permukaan hepatitis B), HBeAg (antigen e hepatitis B), ALT (alanin aminotransferase), dan AST (aspartat aminotransferase).

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa senyawa lignan yang diperoleh dari tanaman Meniran memiliki aktivitas biologis anti-HBV, termasuk efek hepatoprotektif (melindungi hati).

Selain senyawa nirantin, terdapat beberapa senyawa alami lain dari golongan kumarin yang juga dilaporkan berpotensi sebagai inhibitor virus hepatitis B (HBV). Senyawa-senyawa tersebut antara lain etil brevifolinkarboksilat dan asam galat. Selain itu, analog nukleosida berupa tenofovir juga diketahui memiliki aktivitas anti-HBV.

Mekanisme kerja senyawa-senyawa tersebut adalah dengan menghambat sintesis DNA virus serta sekresi HBsAg (antigen permukaan hepatitis B) dan HBcAg (antigen inti hepatitis B).

Selain itu, senyawa-senyawa ini juga dapat menginduksi ekspresi interferon-beta (IFN-ÿ), COX-2 (cyclooxygenase-2), dan IL-6 (interleukin-6) pada level mRNA.

Jadi, selain senyawa nirantin, terdapat beberapa senyawa alami lain dari golongan kumarin dan analog nukleosida yang juga berpotensi sebagai inhibitor virus hepatitis B melalui mekanisme penghambatan sintesis DNA virus serta induksi ekspresi beberapa sitokin dan enzim terkait.

Baca Juga: Penyakit Hepatitis Misterius Menyebar! Waspadai Gejalanya dan Cegah Penyakitnya!

Senyawa-senyawa lain yang telah ditemukan, isolasi senyawa-senyawa flavonoid dari tanaman Meniran juga terbukti memiliki efek penghambatan terhadap HBeAg (antigen e hepatitis B). Senyawa-senyawa flavonoid tersebut antara lain asam ellagic, phyllanthosterol, quercetin, quercitrin, astragalin, catechin, dan (-)-epicatechin.

Untuk menguji efek penghambatan tersebut, digunakan garis sel HepG2 2.2.15 sebagai media uji. Proses pengujian melibatkan destabilisasi sel, yang menghasilkan amplifikasi degradasi protein menjadi polipeptida serta modifikasi aktivitas dan sifat HBeAg.

Dengan terganggunya fungsi normal HBeAg melalui proses tersebut, senyawa-senyawa flavonoid dari Meniran berpotensi menjadi kandidat agen penghambat virus hepatitis B yang berharga dan produktif.

Jadi, selain senyawa-senyawa lain, senyawa flavonoid dari Meniran juga menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap HBeAg, yang dapat mengganggu fungsi normal virus hepatitis B, sehingga berpotensi sebagai agen antivirus yang potensial.

Ekstrak air tanaman P. niruri, ditemukan menghambat DNA polimerase virus hepatitis B dan juga mengikat antigen permukaan.

Dalam penelitian lain, ekstrak kasar P. niruri menunjukkan inaktivasi HBsAg in vitro yang signifikan sebagaimana diuji dengan metode counter immuno-electrophoresis (CEP) dan reverse passive haemagglutination (RPHA) (Nadkarni, 1954).

Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Dewasa dan Kendala Pelaksanaannya di Masyarakat

Aktivitas yang terdapat pada tanaman Phyllanthus niruri dijelaskan Firdayani dkk (2017) menyatakan  senyawa corylaginous murni secara signifikan dapat menghambat sintesis DNA virus hepatitis B, serta menghambat sekresi protein permukaan HBV (HBsAg) dan protein inti HBV (HBcAg).

Senyawa corilagin yang berasal dari Meniran, ketika berinteraksi dengan HBV, dapat menginduksi ekspresi beberapa gen penting seperti IFN-γ, COX-2, dan IL-6, menunjukkan potensinya sebagai agen antivirus.

Tidak hanya itu, senyawa-senyawa golongan fenol lainnya yang terkandung dalam Meniran, seperti aloe-emodin-8-O-β-D-glucopyranoside, etil galat, asam protocatequatic, chebulanin, dan albibrissinoside B, juga dapat dikembangkan sebagai agen penghambat HBV.

Senyawa-senyawa golongan tanin dari Meniran dilaporkan aktif dan kuat dalam menghambat sekresi protein permukaan HBV (HBsAg) dan protein e HBV (HBeAg) pada sel HepG2.2.15. Senyawa-senyawa ini juga menunjukkan aktivitas sebagai agen penghambat karsinoma hepatoseluler.

Potensi isolasi senyawa alami dan bioaktif dari spesies Phyllantus niruri L. (Meniran) dan Phyllantus urinaria L. sangat menjanjikan, terutama dalam pengembangannya sebagai obat-obatan yang diproduksi dan dipasarkan secara modern, terjangkau, dan dapat diakses oleh masyarakat luas.

Beberapa penelitian telah mengidentifikasi berbagai aktivitas farmakologi dari Phyllantus niruri L. (Meniran) yang menunjukkan potensi 23 senyawa bioaktif Meniran sebagai agen penghambat virus hepatitis B (HBV).

Baca Juga: PrEP: Obat Pencegah HIV untuk Kelompok Berisiko

Namun, penggunaan Meniran sebagai agen antiviral HBV masih memerlukan uji klinis lebih lanjut untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitasnya pada manusia. Selanjutnya, proses registrasi resmi juga diperlukan agar penggunaan Meniran dapat direkomendasikan secara medis dan diawasi dengan baik.

Dengan demikian, potensi senyawa-senyawa alami dari Meniran sangat menjanjikan untuk dikembangkan sebagai kandidat obat modern, terutama dalam penanganan infeksi virus hepatitis B. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi target spesifik dan uji klinis yang komprehensif sebelum dapat dimanfaatkan secara luas.

Kesimpulannya, Phyllantus niruri L. merupakan kelompok tanaman herbal musiman yang mengandung senyawa bioaktif dan memiliki aktivitas sebagai inhibitor virus hepatitis B (HBV).

Aktivitas penghambatan sel yang terinfeksi virus hepatitis B oleh Phyllantus niruri L. dan Phyllantus urinaria L. telah dilaporkan melalui analisis in vitro, in vivo, ex vivo, dan in silico.

Lebih lanjut, mekanisme senyawa bioaktif dalam tanaman ini sebagai inhibitor HBV berfokus pada penekanan, pemblokiran, dan penghambatan sintesis, sekresi, serta ekspresi antigen-antigen HBV seperti HBsAg, HBcAg, dan HBeAg pada indikator anti-HBV.

Penulis: Silva Juliandary
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI