Amazing! Pasar Jajan Tradisional Kampung Budaya Polowijen 2 Jam Ludes Diserbu Wisatawan

Kota Malang sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Timur kerap disambangi wisatawan. Iya, para pelancong pastinya akan menyantap aneka kuliner di Kota Malang selain menikmati destinasi wisata lainnya. Pasalnya, Kota Bumi Arema ini memang kesohor dengan wisata kuliner.

Demikian juga dengan salah satu kampung tematik budaya di Kota Malang, yaitu Kampung Budaya Polowijen (KBP). Kampung yang dikenal sebagai tanah kelahiran sang maestro topeng Malang (almarhum) Mbah Reni ini pada Minggu (06/01/2019) me-launching Pasar Minggu Legi atau Pasar Jajan Tradisional.

Penggagas KBP Isa Wahyudi yang akrab disapa Ki Demang mengatakan, Pasar Minggu Legi menjajakan aneka jajanan dan kudapan tradisional, bazaar pakaian adat, mainan tradisional, souvenir serba tradisional, dan masih banyak lagi.

“Warga KPB mempersembahkan bagi para pengunjung yang ingin berburu aneka jajanan tradisional. Kami menjajakan antara lain, cenil, lupis, jenang, kucur, sewot, jemblem, klepon, ketan bubuk, jamu cendol, dawet, kopi, dan sebagainya,” terang Ki Demang di Polowijen.

Bacaan Lainnya

Launching Pasar Minggu Legi Pasar Jajan Tradisional itu sendiri dibuka secara resmi oleh anggota DPRD Kota Malang Edi Wijanarko yang secara simbolis memukul kendang. Dalam sambutannya, Edi merasa senang dan bangga karena segala potensi di kelurahan Polowijen mampu dieksplorasi dengan kreatif dan kemasan menarik oleh KBP.

Edi menuturkan, kala itu, sebulan lalu ia mengusulkan pada Ki Demang bagaimana caranya warga KBP bisa meningkatkan ekonominya dengan berjualan.

“Luar biasa! Ide saya langsung direspon cepat oleh Ki Demang dan diwujudkan dalam Pasar Minggu Legi ini,” tutur Edi yang disambut tepuk tangan warga KBP.

Tampak ratusan wisatawan dari pelbagai daerah memadati KBP. Mereka datang dengan diantar jasa travel perjalanan, maupun pribadi. Desi beserta rombongan dari Surabaya menuturkan, dirinya sejak jam 7 pagi sudah menunggu launching Pasar Minggu Legi. Desi mengetahui informasinya dari sosmed yang ramai menjadi perbincangan (baca: viral).

“Saya dan rombongan sebelum ke Batu, mampir ke KBP dulu,” katanya.

Desi menambahkan, ketika usai launching, dia dan rombongan pun langsung menyerbu aneka jajanan tradisional dan kudapan.

“Iya, kami serbu nasi jagung, gatot dan jajan lainnya seperti lupis, cenil, dawet,” ujarnya.

Lain lagi cerita Novi. Mahasiswa akhir pada sebuah perguruan tinggi di Malang ini datang dari Pandaan ke KBP selain menikmati aneka jajanan tradisional juga ingin melihat ragam kegiatan yang disuguhkan panitia pelaksana. Novi mengaku kagum dengan KBP yang berlokasi di pinggiran sawah, dan banyak gazebo berjajar, namun cukup dikenal sebagai kampung budaya.

“Kami menikmati suguhan ragam tarian, orang bikin topeng, orang membatik, dan masih banyak lagi. KBP layak menjadi referensi bagi siapapun yang ingin menggali lebih dalam tentang budaya lokal di Kota Malang,” ungkapnya.

Sementara itu, pengelola pasar tradisional KBP Kiki Yartini mengatakan, Pasar Minggu Legi di KBP ini memang secara khusus penjualnya adalah semua warga KBP. Mereka menyajikan jualannya di depan rumah masing-masing.

“Kami melihatnya ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan tradisi seni budaya,” katanya.

Kiki menceritakan, sejak Pasar Minggu Legi dibuka jam 7, selama 2 jam aneka jajanan dan kudapan tradisional ludes dibeli oleh para pengunjung. Bahkan, para wisatawan yang datang agak siang sudah tak kebagian jajanan tradisional. Kiki mewakili panitia pelaksana pun tak lupa meminta maaf pada pengunjung yang tak kebagian. Dan, ia pun berjanji untuk terus berbenah diri untuk memberikan layanan prima.

“Alhamdulillah, selama dua jam semua jajan tradisional laris-manis sehingga pengunjung yang datang kesiangan banyak yang kecele,” tuturnya.

kampung budaya polowijen

Diketahui, Pasar Minggu Legi Pasar Jajan Tradisional juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan rutin KBP. Seperti, pameran topeng, tari topeng, permainan tradisional, tembang mocopat, membatik, dan membuat topeng, dan masih banyak lagi./akm

Baca juga:
Catat! Pasar Jajan Tradisional Hadir di Kampung Budaya Polowijen
Catat Ker! Tahun Baru, Belasan Penari Kampung Budaya Polowijen Menari di 3 Kampung Tematik
Penggagas Kampung Budaya Polowijen Beberkan Manfaat Permainan Tradisional

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses