Asian Games 2018: Mengukir Prestasi Membangun Sinergi

Kalau menang berprestasi.
Kalau kalah jangan frustasi.
Kalah menang solidaritas.
Kita galang sportifitas.

Bait-bait lagu tersebut berasal dari lagu berjudul “Meraih Bintang” karangan Pay Siburian. Lagu tersebut merupakan salah satu Official Theme Song atau lagu resmi Asian Games 2018 yang dinyanyikan oleh penyanyi cantik Via Vallen. Melalui Lagu itu, diharapkan bisa menambah semangat sekaligus mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang sejak 18 Agustus sampai 2 September 2018.

Demam Asian Games 2018 kini sedang melanda bangsa Indonesia selaku tuan rumah, apalagi banyak kontingen berhasil meraih prestasi memuaskan yang melampaui target yang dicanangkan. Sampai artikel ini ditulis pada Kamis malam (30/8), Indonesia tetap kokoh berada di urutan ke-4 perolehan medali sementara, di bawah tiga “raksasa” Asia (China, Jepang, dan Korea) dengan perolehan total 89 medali yang terdiri dari 30 medali emas, 22 medali perak, dan 37 medali perunggu.

Bacaan Lainnya
DONASI

Pencapaian tersebut sudah melampaui target pemerintah untuk masuk 10 besar dan 16 medali emas yang dicanangkan. Bahkan, pencapaian tersebut merupakan prestasi terbaik Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaan di Asian Games. Rekor terbaik Indonesia sebelumnya adalah pada Asian Games 1962 saat Indonesia menjadi tuan rumah pertama kalinya dengan meraih 11 medali emas, 12 perak, dan 28 perunggu. Kini, rekor tersebut sudah dipecahkan ketika Indonesia menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya di Asian Games 2018.

Semangat Juara Atlet Indonesia
Dalam pelaksanaan Asian Games 2018, atlet-atlet Indonesia tidak hanya mampu memberikan prestasi terbaik di depan pendukung sendiri, tapi mereka menunjukkan semangat juang pantang menyerah untuk bisa meraih juara. Seperti penampilan pebulutangkis putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting yang tampil luarbiasa pada saat final beregu putra melawan Yuqi Shi pada 22 Agustus lalu.

Ginting terus berjuang sampai akhir meski mengalami kram otot dan dehidrasi. Ia Berusaha keras untuk menyelesaikan pertandingan meski beberapa kali harus jatuh karena menahan rasa sakit. Walaupun akhirnya harus mengaku kalah dan Indonesia pun hanya bisa puas mendapatkan medali perak tapi seluruh rakyat Indonesia sangat bangga dengan perjuangan yang ditunjukan Ginting.

Tidak hanya Ginting, Jonatan Christie (Jojo) pun menunjukan performa yang sama baiknya. Meski harus berhadapan dengan lawan-lawan yang kuat, ia tidak menyerah dan berusaha semaksimal mungkin mempersembahkan medali emas. Kerja keras Jojo pun tidak sia-sia. Emas kesepuluh mereka persembahkan untuk Indonesia. Bahkan, Jojo menjadi salah satu Idola baru masyarakat Indonesia khususnya kaum hawa dalam cabang olahraga Badminton.

Begitu pula dengan semangat juang yang ditunjukan oleh para atlet di cabang olahraga lain seperti panjat tebing, dayung, sepak bola, volly ball, lari, pencak silat, semuanya tetap fokus dan berjuang semaksimal mungkin untuk bisa menyumbangkan medali. Meskipun tidak semuanya berhasil menyumbangkan medali emas, perak dan perunggu, namun perjuangan para atlet Indonesia ini patut untuk kita apresiasi.

Banyak dari mereka yang harus mengorbankan begitu banyak hal untuk bisa meraih prestasi terbaik. Berkorban waktu, pikiran, tenaga bahkan air mata. Tapi pada akhirnya kerja keras memang dan tak akan pernah berbohong. Kerja keras selalu memberikan hasil yang terbaik.

Energi Persatuan
Asian Games tak sekadar milik para atlet, pesta olahraga terbesar di dunia setelah Olimpiade ini mampu menarik perhatian banyak kalangan secara luas. Terlebih, bagi masyarakat Indonesia Asian Games ke-18 ini menjadi magnet tersendiri. Masyarakat sangat antusias mengikuti pertandingan demi pertandingan yang ditayangkan. Baik yang datang langsung ke arena pertandingan maupun yang menonton lewat layar televisi, semua memberikan dukungan untuk atlet Indonesia yang sedang berjuang.

Suasana menjadi semakin bergembira ketika atlet Indonesia berhasil meraih medali. Ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, bendera Merah-Putih dikibarkan di tengah dan paling tinggi, saat itulah sang atlet, seluruh penonton, bahkan masyarakat Indonesia di mana pun yang menyaksikan, selalu terhanyut dalam suanasa haru sekaligus bangga sebagai bangsa Indonesia.

Ada energi persatuan yang menggelora di dada seluruh bangsa Indonesia. Lewat perjuangan dan prestasi yang diraih para atlet, masyarakat dibawa pada atmosfer persatuan, kebersamaan, kekompakan sebagai satu bangsa. Seluruh energi bangsa bersatu dan merasuk dalam diri setiap atlet, sehingga menumbuhkan spirit perjuangan membela bangsa. Setiap gerak atlet adalah gerak yang dirasakan seluruh bangsa. Setiap kesulitan yang dihadapi atlet di lapangan dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Dan setiap keberhasilan yang diraih atlet menjadi kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia.

Diakui atau tidak ketika para atlet kita berjuang mengharumkan nama bangsa, semua masyarakat Indonesia berdo’a dan bersatu untuk kemenangan mereka. Semua setuju bahwa tagar “Indonesia Juara” lebih syahdu dibanding pro kontra tagar “2019 Ganti Presiden”.

Sebagaimana kita saksikan lewat tayangan televisi, seusai menerima medali emas, Yudani (atlet Pencak Silat) dengan membawa bendera merah putih naik ke tribun VVIP. Di sana, Yudani tidak saja bersalaman dengan Jokowi dan Prabowo, tapi juga mengajak kedua tokoh yang akan berlaga dalam Pilpres 2019 itu saling berpelukan. Bahkan video tersebut menjadi viral di media sosial karena berdecak kagum.

Itu artinya, perjuangan seluruh atlet Indonesia ini merupakan perjuangan yang murni buah dari cinta sejati terhadap Negeri. Tidak ada sentimen agama, bahkan politik sedikit pun, mereka berjuang demi Merah Putih, Indonesia Raya dan harga diri ibu pertiwi.

Dengan demikian, momentum Asian Games 2018, telah berhasil menguatkan kembali ikatan kebersamaan bangsa Indonesia yang mulai terkikis karena pertikaian dan perselisihan yang bersumber dari perkara politik. Melaui prestasi semua bisa saling menghargai dan sadar diri untuk saling bersinergi.

Kita berharap, meskipun pelaksanaan Asian Games 2018 akan segera berahir, namun energi persatuan dan persaudaraan bangsa ini tidak ikut bubar. Nilai-nilai yang dijunjung dalam olahraga di Asian Games, seperti kerja keras, sportivitas, hingga solidaritas yang ditunjukkan oleh para atlet, diharapkan mampu menjadi energi yang menjalar ke seluruh masyarakat, sehingga bisa membawa bangsa Indonesia menuju masyarakat yang maju, bersatu, kuat, harmonis, dan berprestasi.

Dadan Rizwan Fauzi
Mahasiswa Pascasarjana UPI

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Komentar ditutup.