Gojek adalah aplikasi layanan penyedia jasa yang berfokus pada jasa transportasi, dengan bisnis utamanya adalah ojek. Ojek online tidak hanya sekadar mengantar penumpang, tapi juga mengantar pesanan atau paket (Go-Send), jasa pembelian makanan (Go-Food), termasuk jasa membeli barang yang dibutuhkan konsumen (Go-Shop), dan lain-lain (Markey, 2019).
Gojek berasal dari perusahaan teknologi yaitu PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa. Seperti yang diketahui, Gojek pertama kali didirikan oleh seorang pemuda asli Indonesia yang bernama Nadiem Makarim pada tahun 2010 di Jakarta.
Tidak hanya memperluas perusahaan ini di berbagai kota seperti Bandung, Medan, dan Surabaya, namun Gojek sudah bekerja sama dengan beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam.
Baca Juga: Dapatkah Gojek dan Tokopedia Mempertahankan Merek GoTo?
Tarif ojek online sudah tertera saat pemesanan di aplikasi, dan ditentukan berdasarkan jarak tempuh dari lokasi penjemputan penumpang ke tujuan, bahkan dalam memudahkan transaksi dalam melakukan layanan yang diinginkan, Gojek berhasil membuat layanan yang disebut dengan GoPay.
GoPay merupakan dompet virtual untuk menyimpan uang pada aplikasi tersebut sehingga sangat memudahkan para penggunanya pada saat bertransaksi. Selain menggunakan GoPay dalam melakukan pembayaran, aplikasi ini juga mengizinkan para pelanggan melakukan pembayaran menggunakan cash.
Pengisian saldo GoPay dapat dilakukan dengan transfer melalui ATM, internet banking atau mobile banking, top up dari pengemudi, serta dapat melakukan di minimarket terdekat.
Perusahaan Gojek memiliki sistem bagi hasil dan sistem performa. Melalui sistem bagi hasil, pihak driver Gojek terbukti sangat diuntungkan dengan persentase 80:20 (80% untuk driver dan 20% untuk pihak Gojek).
Driver Gojek juga dapat bekerja secara fleksibel dengan jam kerja dan penghasilan yang dapat diatur oleh driver sendiri. Selain itu, Gojek memberikan insentif bagi driver untuk memotivasi mereka agar dapat mencapai target.
Insentif yang diberikan Gojek untuk driver yaitu Rp80.000/hari dengan syarat driver mendapatkan 30 point/hari (Makki, 2019).
Baca Juga: Tokopedia sebagai Wadah untuk Meningkatkan Penjualan
Menurut Komaruddin (1996:235), analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas.
Menurut Simamora (1995:57), analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah karyawan maupun kualifikasi karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
A. Analisis Beban Kerja terhadap Kinerja Driver Gojek di Bandar Lampung
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Vebri Adam, Jeni Wulandari, dan Hani Damayanti Aprillia mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Lampung, mereka menganalisis pengaruh beban kerja dan insentif terhadap kinerja, menggunakan metode NASA-TLX.
Metode National Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA-TLX) merupakan metode pengukuran beban kerja yang diukur berdasarkan enam indikator dan dilakukan secara subjektif, enam indikator tersebut ialah kebutuhan mental, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performa, tingkat usaha, dan tingkat frustasi (Hart & Staveland dalam Azemil & Wahyuni, 2017:82).
Langkah-langkah pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX yang dilakukan dengan cara pemberian peringkat (rating), pembobotan (weight), dan kuesioner yang terdiri dari 15 pasang.
Baca Juga: Shopee Paylater Bikin Kecanduan; untuk Kebutuhan atau Keinginan?
Selanjutnya juga menggunakan nilai Mean Weight Workload (MWW), yakni dengan pengalian pembobotan (weight) dan peringkat (rating) setiap dimensi, kemudian dijumlahkan (Azemil & Wahyuni, 2017:83). Untuk mengetahui total beban kerja, menggunakan rumus sebagai berikut:
Selanjutnya, menentukan kategori skor beban kerja mental berdasarkan skor yang diperoleh dari perhitungan nilai Mean Weight Workload (MWW). Beban kerja mental dibagi menjadi lima tingkatan kategori (Azemil & Wahyuni, 2017:83). Tingkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Sementara itu, untuk menganalisis pengaruh beban kerja dan insentif terhadap kinerja driver Gojek di Bandar Lampung, berdasarkan dukungan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai berikut:
- H1: Terdapat pengaruh antara beban kerja terhadap kinerja.
- H2: Terdapat pengaruh antara Insentif terhadap kinerja.
- H3: Terdapat pengaruh antara beban kerja dan insentif terhadap kinerja.
Penelitian yang dilakukan dikategorikan sebagai penelitian explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah driver Gojek yang berada di Bandar Lampung. Berdasarkan hasil analisis pada gambar 2, dapat disimpulkan bahwa penilaian terbesar terhadap beban kerja driver Gojek adalah sangat tinggi.
Baca Juga: Dibanding Amerika, Sistem Pembayaran di Indonesia Lebih Mudah: Apakah Benar?
Adapun rata-rata nilai beban kerja untuk setiap indikator dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Ditemukan juga, bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara beban kerja dan insentif terhadap kinerja driver Gojek di Bandar Lampung.
Hasil penelitian memberikan implikasi secara teoritis bahwa walaupun terdapat beban kerja yang tinggi, tetapi jika tingkat frustasi dalam keadaan rendah, maka pekerja akan mampu mencapai target pekerjaan yang diharapkan.
Frustasi di perusahaan Gojek dikelola dengan menerapkan fleksibilitas waktu kerja. Pengaturan kerja yang fleksibel ditujukan untuk memberikan otonomi bagi karyawan, dan dukungan perhatian, agar pekerja dapat menyusun jadwal kerjanya sendiri (Kersley, et al. 2006).
Penelitian ini memberikan pemahaman bagaimana keterkaitan fleksibilitas kerja terhadap pencapaian target kinerja, khususnya berkenaan dengan ketegangan beban kerja yang dirasakan driver dalam bekerja dengan tuntutan kebutuhan fisik yang tinggi.
Evaluasi harus terus dilakukan, agar komitmen driver terhadap pencapaian target kerja tetap sesuai dengan harapan, karena jika tidak dikelola dengan baik, justru membuat driver terbebani dengan jam kerja lembur untuk mencapai target yang diharapkan.
Insentif dapat menjadi stimulus yang baik untuk mempengaruhi kinerja driver, karena memiliki nilai pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja. Dengan demikian, fleksibilitas kerja dan rangsangan insentif dapat menjadi aspek yang perlu diperhatikan dalam mereduksi beban kerja yang dirasakan driver Gojek.
Perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami pengaruh fleksibilitas waktu kerja sebagai variabel antara (intervening) terhadap kinerja driver Gojek.
Baca Juga: Tips Mudah Kuliah Sambil Kerja
B. Upaya Gojek dalam Menghadapi Beban Kerja Driver
Berdasarkan hasil pembahasan analisis beban kerja di atas, menunjukkan beban kerja yang ditanggung driver Gojek cukup tinggi terutama dalam aspek kebutuhan fisik dan tingkat frustasi atau mental. Tidak hanya terkait beban kerja namun insentif juga berpengaruh terhadap kinerja driver Gojek.
Perlu adanya keseimbangan antara dua hal tersebut untuk mencapai fleksibilitas kinerja driver agar mencapai target kerja yang optimal.
Adanya suatu konflik antara driver dan pengemudi lain seperti tukang ojek pengkolan saat awal kehadiran Gojek. Upaya yang dilakukan perusahaan dengan melakukan kerja sama hubungan dengan baik.
Walaupun saat itu banyak tuntutan untuk pembubaran Gojek, namun Gojek tidak menyerah karena dengan adanya Gojek sangat membantu masyarakat beraktivitas tanpa harus memiliki kendaraan sendiri.
Selain itu, terkait asuransi untuk para driver, saat ini Gojek bekerja sama dengan Astra dan didukung oleh Prodigi menyediakan program asuransi bagi driver dengan nama Asuransi Kecelakaan Diri. Asuransi Kecelakaan Diri tersebut diberikan oleh Gojek secara gratis, sehingga para mitra atau driver tidak perlu lagi mendaftar atau bahkan membayar premi asuransi.
Perlindungan yang ditawarkan dari asuransi kecelakaan diri terdiri dari perlindungan meninggal dunia akibat kecelakaan, cacat tetap total/ parsial akibat kecelakaan, biaya pengobatan akibat kecelakaan dan perlindungan aset/ barang pribadi.
Upaya Gojek menyediakan asuransi secara gratis tersebut tentunya menjadi salah satu aspek penting dalam memenuhi kebutuhan fisik mitranya.
Baca Juga: Potret Rantai Kebaikan untuk Para Pekerja Penghasilan Harian di Tengah Wabah Virus Corona
Tidak hanya itu, upaya lain yang dilakukan Gojek diimbangi dengan penerapan kompensasi agar dapat memberikan kepuasan kerja pada driver. Sistem penerapan kompensasi yang diberlakukan oleh Gojek yaitu sistem trip dengan potongan 20% bagi perusahaan serta sistem bonus poin di mana setiap poin yang dihasilkan akan mendapatkan bonus tambahan.
Perusahaan juga menerapkan sistem bonus harian. Strategi bonus tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak terutama kepuasan driver yang dinilai dari sistem rating. Walaupun hal tersebut merupakan implementasi dalam meningkatkan kepuasan kerja driver, masih terdapat upaya penolakan dari driver terkait sistem rating tersebut.
Maka dari itu berdasarkan dari informasi yang sering kita dapatkan setiap hari. Dapat dilihat bahwa setiap harinya, media di Indonesia menampilkan berita terbaru terkait layanan transportasi online tersebut. Diketahui bahwa driver Gojek memiliki beban kerja yang cukup tinggi.
Beban tersebut bukan hanya datang dari beban kerja yang tiap harinya terus bertambah, melainkan juga hal tersebut mengenai insentif yang masuk pada setiap driver-nya. Langkah tepat sudah dilakukan Gojek dalam melindungi para driver dengan memberikan fasilitas asuransi secara gratis.
Dalam hal kompensasi, sudah dilaksanakan sistem kompensasi yang cukup baik. Namun untuk kedepannya, berdasarkan keluhan yang berasal dari para driver, masih banyak keluhan dikarenakan terlambatnya penyesuaian tarik dan kompensasi jika terjadi kenaikan atau perubahan harga bahan bakar.
Maka dari itu, sistem kompensasi seharusnya lebih tanggap dalam menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia
Penulis:
1. Nadila Nur’Aeni
2. Zahra Uhastaning Kinasih
3. Lintang Dwiansyah
4. Edly Naufaldy Rahman
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Referensi:
Adam, V., Wulandari, J. and Aprillia, H.D., 2020. Analisis Beban Kerja dan Insentif terhadap Kinerja Driver Gojek di Bandar Lampung. Jurnal Perspektif Bisnis, 3(2), pp.106-116.
Anon, Panduan Klaim Santunan Kecelakaan dari Gojek untuk Driver GoRide. Gojek driver information. Available at: https://driver.go-jek.com/s/article/Panduan-Klaim-Santunan-Kecelakaan-dari-Gojek-untuk-Driver-GoRide#:~:text=Rekan%20Mitra%2C,mengalami%20kejadian%20buruk%20seperti%20kecelakaan [Accessed September 29, 2022].