Olahraga adalah salah satu kegiatan yang menyehatkan tubuh manusia. Berolahraga di pagi hari maupun di sore hari sama baik untuk kesehatan tubuh.
Berdasarkan energi yang di keluarkan serta intensitas melakukan olahraga digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Olahraga ringan :500-1000
2. Olahraga sedang :Â 1000-2000
3 olahraga berat :Â 2000-2500
Ketiga jenis olahraga tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada olahraga ringan hanya melakukan olahraga di waktu yang senggang. Seorang hanya melakukan olahraga sekali seminggu atau 2 kali seminggu, jumlah kalori yang di keluarkan hanya berkisaran 500 – 1000 kalori perminggunya. Sedangkan pada olahraga sedang dilakukan 3 kali seminggu atau jumlah kalori yang di keluarkan berkisaran 1000 – 2000 kalori perminggunya. Sedangkan untuk olahraga berat jumlah kalori lebih tinggi lagi dari olahraga ringan dan sedang jumlah kalori yang di keluarkan berkisaran 2000 – 2500 perminggunya.
Berikut adalah contoh-contoh olahraga ringan, sedang, dan berat:
1. Olahraga ringan
Olahraga ringan ( berjalan, menembak, golf, catur, memanah, bowling) olahraga ringan lebih memusatkan pada teknik permainan, konsentrasi untuk mencapai target yang di inginkan.
2. Olahraga sedang
Olahraga sedang ( bersepeda, joging, dan senam aerobik ). Dalam melakukan olahraga sedang kita hanya menggunakan energi yang cukup saat melakukan olahraga. Melakukan olahraga sedang tidak banyak mengeluarkan tenaga namun tetap sehat. Dalam olahraga sedang tidak hanya fisik yang dilatih tetapi juga tekniknya.
Baca Juga: Manfaat Melakukan Olahraga untuk Kesehatan Mental
3. Olahraga berat
Olahraga berat ( renang, sepakbola, gulat, futsal) dalam melakukan olahraga berat kita harus memang benar-benar mengeluarkan energi yang banyak atau besar. Karena dal melakukan olahraga yang berat tidak hanya mengandalkan fisik tetapi juga harus ikut teknik dan konsentrasi.
Olahraga yang dilakukan terlalu berat atau melebihi kapasitas toleransi tubuh dapat menimbulkan masalah baru bagi tubuh kita.
Ada beberapa dampak melakukan olahraga berat yaitu:
1. Saraf terjepit
Gangguan saraf terjepit akan terjadi ketika kita terlalu banyak tekanan yang diberikan kepada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, tendon atau otot. Tekanan ini sangat mengganggu saraf kita. Menyebabkan rasa sakit, kesemutan, dan bahkan mati rasa.
Saraf terjepit dapat terjadi di sekitar tubuh kita.
2. Kerusakan ginjal
Berolahraga terlalu berat tidak hanya memengaruhi otot, tetapi dapat juga memengaruhi ginjal. Kerusakan otot terjadi dan mengarah pada potensi ginjal.
3. Ketegangan jantung
Berolahraga terlalu banyak justru membuat tubuh bekerja secara terbalik, jantung bisa tegang pada saat jantung tenggang ia justru melemah, sehingga dapat menyebabkan gagal jantung.
Baca Juga: Menjaga Imunitas Tubuh Dikala Pandemi Covid–19 dengan Rutin Berolahraga
4. Kehilangan menstruasi
Wanita yang melakukan olahraga yang terlalu berat dapat menyebabkan amenorea. Berhentinya menstruasi biasanya terjadi karena kombinasi latihan yang intens lemak tubuh yang rendah menyebabkan tubuh masuki “mode kelaparan”. Akibatnya, semua fungsi yang diperlukan untuk bertahan hidup akan dimatikan termasuk sistem reproduksi.
Berhentinya menstruasi pada wanita dapat menyebabkan dampak buruk dalam jangka panjang.
5. Sistem kekebalan tubuh melemah
Berolahraga terlalu berat dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh kita melemah. Sistem kekebalan tubuh yang melemah dapat menyebabkan rentan terhadap penyakit.
Dampak-dampak yang terjadi di atas tetap bukan alasan kita untuk malas berolahraga. Kegiatan berolahraga harus tetap berjalan berolahragalah sesuai dengan kemampuan kita.
Dodo Lamtua Gultom
Mahasiswa Universitas Jambi
Editor: Diana Pratiwi