Dampak Kesehatan dan Mencegah Bahaya Pernikahan Dini bagi Remaja

pernikahan dini

Tampaknya masih banyak terjadi nikah muda saat ini termaksud di kalangan Indonesia. Biasanya menjadi penyebab terjadinya pernikahan muda yaitu: Factor budaya dan Sosioekonomi

Sebenarnya mempelai perempuan yang masih remaja adalah pihak yang paling merugikan dalam pernikahan dini, karna akan mengorbankan perkembangan fisik dan mental wanita, contohnya: terjadi keguguran, kelahiran premature, pendarahan, resiko kematian bagi ibu dan bayi sebesar 30%, mengalami kekerasan dirumah tangga sebesar 56%, remaja yang sudah menikah masih melanjutkan untuk sekolah sebesar 5,6%.

Baca juga: Tingginya Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19

Dampak Kesehatan Fisik Pada Pernikahan Muda

Kehamilan di usia yang remaja berpotensi sangat tinggi untuk resiko kesehatan pada ibu dan anak, karna tubuh seorang ibu yang masih remaja belum siap untuk hamil dan melahirkan. Wanita yang masih muda akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada tubuhnya bisa terganggu. Berikut ini resiko yang akan muncul akibat hamil diusia muda :

Bacaan Lainnya

1. Tekanan Darah Tinggi

  Hamil di usia muda atau remaja akan mengalami resiko tinggi terhadap tekanan darah.

2. Komplikasi Kehamilan

Komplikasi diusia muda sangat berisiko mengalami berbagai komplikasi yang membahayakan ibu maupun janin. Pada janin resiko yang mungkin akan terjadi adalah bayi terlahir premature,shunting atau berat badan lahir rendah.

3. Bayi Lahir Premature

Karna sebenernya bayi itu belum siap untuk dilahirkan. Bayi premature akan bisa mengalami resiko-resiko yaitu :

  1. Pernafasan      
  2. Pencernaan
  3. Penglihatan
  4. Kognitif
  5. Bayi akan terlihat lebih kecil dan pendek dibandingkan bayi pada usianya.

Baca juga: Pencegahan Pernikahan Dini di Era Pandemi oleh Mahasiswa UMM bersama Pemuda Karang Taruna

4. Ibu Meninggal Saat Melahirkan

Penelitian menemukan bahwa perempuan berusia 10 sampai 14 tahun memiliki kemungkinan meninggal dunia 5x lebih besar selama kehamilan sementara usia 15 sampai 19 tahun perempuan memiliki resiko kematian 2 kali lebih besar saat hamil dibanding dengan perempuan usia 20 sampai 25 tahun. Proses kehamilan dan persalinan juga akan terasa lebih menyakitkan dari biasanya.

“saat hamil terlalu muda, perempuan berpotensi mengalami robek mulut Rahim saat proses melahirkan yang menimbulkan ancaman pendarahan serta kematian” -ujar Hasto.

5. Menggangu Pertumbuhan Tulang

Perempuan hamil pada usia muda mengalami resiko pertumbuhan tulang yang berhenti dan juga tulang menjadi cenderung keropos

“Di usia menopause bisa menjadi bungkuk, mudah patah tulang dan      menjadikan usia tua tidak produktif ”- ujar Hasto.

Dampak Kesehatan Mental Pada Pernikahan Muda

Pernikahan usia muda sering menyebabkan mental wanita terganggu mulai dari ancaman yang sering terjadi adalah rentan menjadi korban kekerasan di rumah tangga yang mereka belum tahu bagaimana cara terbebas dari situasi tersebut.

Belum lagi ditemukan dengan kesiapan mental pasangan yang menikah dalam menjalani rumah tangga yang mengakibatkan kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi. Selain istri, anak pun dalam pernikahan muda juga dapat beresiko menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Berikut contoh resiko kesehatan mental :

1. Gangguan Psikologis

Psikologis menyebutkan anak yang dipaksa untuk menikah muda akan beresiko tinngi untuk mengalami gangguan mental, baik itu gangguan, kecemasan, stress ataupun depresi, karna ketidak siapan dalam menghadapi dan menjalani beban yang diterima sebagai suami-istri.

2. Masalah Ekonomi

Nikah muda juga bisa menimbulkan masalah ekonomi (keuangan). Hal seperti ini umunya terjadi pada pria yang belum ada kesiapan secara mental atas tanggung jawab mencari nafkah.

Cara Mencegah Bahaya Pernikahan Dini

Sebagai cara untuk pencegah bahaya kesehatan yang diakibatkan oleh pernikahan dini, maka sangat penting dilakukan pendidikan. Karna untuk menambah wawasan anak dan remaja supaya membantu meyakinkan mereka bahwa menikah seharusnya dilakukan pada usia yang tepat yaitu:

Selain itu anak perlu mengetahui lebih luas bahwa menikah bukan sebuah paksaan dan bukan jalan keluar dari kemiskinan.

Penulis: Icha Rachel Nopelia
Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Binawan 

Dosen Pengampu : Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd.

Referensi

Unicef.,WebMD Diakses pada 2020.
Dampak kesehatan fisik,mental dan mencegah bahaya pernikahan dini.
Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/dampak-kesehatan-fisik-dan-mental-pernikahan-dini-bagi-remaja
John, N. A., Edmeades, J., & Murithi, L. (2019). Resiko nikah muda
Diakses dari https://www.alodokter.com/risiko-nikah-muda-yang-perlu-dipertimbangkan#:~:text=Studi%20menyebutkan%20bahwa%20anak%20yang,diterima%20sebagai%20suami%20atau%20istri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses