Germas: Langkah Mudah Tangkal Penyakit dan Dampaknya bagi Lingkungan

tangkal penyakit
Foto: Pixabay.com

Saat ini dunia sedang mengalami masa yang cukup sulit. Hal ini terjadi bukan disebabkan oleh uji coba nuklir penuh kontroversi yang dilakukan Korea Utara dan juga bukan karena perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Masalah yang membuat dunia ketar-ketir hingga mengakibatkan banyak negara mengalami kerugian besar disebabkan oleh sebuah virus baru bernama SARS-CoV-2 yang merupakan sebab dari penyakit bernama resmi Covid-19 (corona virus disease 2019) yang telah menginfeksi jutaan orang dan menewaskan hingga ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Munculnya penyakit ini membuat beberapa negara terpaksa menutup akses masuk maupun keluar dari negaranya seperti Malaysia, Inggris, Spanyol, hingga Italia yang sempat menjadi negara dengan kasus terinfeksi terbanyak di dunia. Selain penutupan wilayah secara nasional, penutupan wilayah sebagian juga dilakukan oleh bebearapa negara contohnya Amerika Serikat dan Indonesia. Bukan tanpa alasan, penutupan wilayah sebagian dipilih sebagai solusi dalam menghadapi pandemi global ini dikarenakan akan memperburuk kondisi ekonomi negara tersebut apabila melakukan penutupan secara total.

Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berjuang melawan virus ini ternyata memiliki angka fatality rate yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut diantaranya kebijakan dalam menentukan langkah preventif oleh pemerintah, infrastruktur fasilitas kesehatan dan penyediaan alat kesehatan, serta yang terpenting adalah bagaimana cara masyarakatnya dalam merespon masalah kesehatan yang sedang terjadi. Seperti yang telah tersebar di berbagai media informasi ada banyak cara dalam mencegah diri terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini seperti saling menjaga jarak hingga 1,5 m, rutin mencuci tangan menggunakan sabun minimal selama 20 detik serta memakai masker saat beraktifitas keluar rumah.

Bacaan Lainnya
DONASI

Covid-19 merupakan salah satu dari sekian banyak masalah kesehatan yang terjadi di dunia yang membutuhkan penanganan dan perhatian khusus. Seperti yang telah kita ketahui dan rasakan sendiri, masalah penyakit merupakan salah satu tantangan dengan segudang dampak negatif hingga dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara seperti halnya Covid-19 ini. Melalui Covid-19 ini kita dipaksa untuk menyadari bahwa dunia khususnya Indonesia belum siap dalam menghadapi permasalahan kesehatan yang mungkin terjadi. Kurangnya kesadaran, kepedulian, hingga gaji yang kecil menyebabkan kurangnya tenaga medis di Indonesia yang menjadi salah satu masalah dalam mengahadapi virus corona.

Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat serta sanitasi yang buruk menjadi masalah utama dalam mengurangi angka penyakit yang diakibatkan seperti kolera, demam berdarah, tuberkulosis, dan hepatitis A. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa langkah awal yang dapat dilakukan oleh masyarakat seperti yang tertuang dalam gerakan masyarakat hidup sehat yang telah dikampanyekan oleh kemeterian kesehatan sejak lama namun hingga kini belum aktif dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Germas atau gerakan masyarakat hidup sehat adalah sebuah aksi yang bertujuan untuk mengajak dan memperkenalkan budaya hidup sehat dengan meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang dianggap kurang sehat. Gerakan ini juga mengajak masyarakat bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat sebagai bentuk dukungan untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development) berbasis masyarakat.

Gerakan ini juga sebagai bentuk dalam upaya mengatasi tiga masalah kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi. Selain itu, gerakan ini juga secara langsung dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan dengan berkurangnya angka orang sakit dapat meringankan APBN atau APBD yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk biaya kesehatan yang biasanya memakan jumlah yang sangat banyak hingga ratusan triliun rupiah.

Tentu dalam mencapai tujuan pelaksanaan gerakan ini diperlukan peran semua pihak tidak hanya Kementerian Kesehatan RI melainkan masyarakat yang merupakan target pelaksanaan juga harus turut ikut campur tangan dengan melaksanakan gerakan tersebut dengan sebaik-baiknya demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat itu sendiri.

Berkembangnya zaman dari waktu ke waktu tidak serta merta membuat masyarakat memiliki pola hidup sehat. Khususnya daerah perkotaan yang cenderung memiliki pola hidup tidak sehat akibat berbagai aktivitas serta dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sudah tidak sehat seperti pencemaran dan polusi. Selain untuk sudut kesehatan, Germas juga bermanfaat bagi lingkungan yang juga sedang mengalami masalah urgent yaitu terjadinya pemanasan global ditandai dengan mencairnya es di kutub bumi hingga menyebabkan muka air laut menjadi naik dan tidak stabilnya suhu bumi saat ini. Maka itu, dengan masyarakat menerapkan aksi Germas ini tidak hanya menyehatkan manusia namun juga bumi ini.

Berikut beberapa kebiasaan hidup sehat yang juga dapat menyelamatkan bumi:

Makan Buah dan Sayur

Makanlah buah dan sayur organik untuk menjaga kesehatan selama melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, buah dan sayur organik yang dalam proses penanamannya menggunakan pupuk organik dapat mengurangi polusi udara akibat N2. Pengurangan penggunaan pupuk kimia yang mengandung N2 dapat mencegah pembentukan senyawa NO2 yang terbentuk akibat N2 berikatan dengan oksigen. NO2 merupakan salah satu senyawa polutan di udara dan penyebab terjadinya hujan asam.

Berolahraga

Jika Anda tidak memiliki waktu untuk berolahraga namun sering menuju tempat yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki maka berjalankakilah sebagai pengganti waktu olahraga Anda. Bersepeda juga merupakan salah satu jenis olahraga yang dapat Anda lakukan yang selain menyenangkan, bersepeda juga memiliki manfaat bagi lingkungan seperti dapat mengurangi emisi kendaraan bermotor yang dihasilkan oleh kendaraan yang akan Anda gunakan apabila tidak bersepeda. Polusi udara dapat terjadi akibat pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna pada mesin kendaraan Anda sehingga menghasilkan gas-gas yang menyebabkan efek rumah kaca. Selain itu, asap kendaraan Anda juga mengandung senyawa seperti timbal yang dapat berakibat buruk pada kesehatan manusia yang terpapar olehnya. Selain itu, bersepeda juga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang sering mencemari lingkungan pada proses pembuatannya.

Tidak Merokok

Merokok selain membahyakan kesehatan Anda juga dapat membahyakan kesehatan lingkungan. Memiliki tujuan yang sama seperti bersepeda, tidak merokok juga dapat mengurangi pencemaran udara akibat polusi asap rokok. Seperti yang kita ketahui, asap rokok merupakan salah satu penyumbang polusi pencemaran udara yang dapat menurunkan kualitas udara. Merokok di tempat umum juga membahayakan orang disekitar yang menjadi perokok pasif akibat menghirup asap rokok Anda. Dengan tidak merokok Anda dapat menyelamatkan kesehatan Anda, orang sekitar dan tentu saja lingkungan Anda dari kehancuran.  

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting. Kondisi lingkungan yang baik dan bersih tentu akan mengurangi risiko penyebaran vektor penyakit dan dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Maka dari itu, menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu cara untuk menangkal penyebaran penyakit.

Menggunakan Jamban dan Septic Tank

Menggunakan jamban yang langsung dialirkan ke septic tank dapat menghindari tercemarnya tanah dan air tanah akibat kandungan senyawa dan mikroorganisme pada tinja. Karena jika tidak, ini dapat menularkan penyakit secara masif dan mengganggu penciuman.

Gracia Claudia Paorta Simbolon
Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera

Baca juga:
Penularan Penyakit melalui Makanan (Foodborne Disease)

Penyakit Tidak Menular: Kanker

Pramuka, Obat Pencegah Penyakit Generasi Muda

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI