Hoaks: Lolongan Maut Perusak Moral Bangsa

Akhir-akhir ini hoaks mulai merajalela di internet. Hoaks adalah sebuah informasi palsu yang dapat berbentuk berita bohong atau fakta yang dengan sengaja diubah-ubah untuk tujuan tertentu. Menurut Kasubdit informasi dan komunikasi kesehatan Kemenkominfo Marolli Jeni Indarto, tercatat sekitar 70% dari hoaks yang beredar berasal dari media sosial semacam Facebook, Twitter dan Line, dan 30% sisanya berasal dari platform WhatsApp dan Instagram. Hal ini tentu merusak citra baik internet sebagai penyedia informasi yang jelas dan akurat.

Internet, sekarang ini sudah menjadi salah satu kebutuhan penting, bahkan untuk sebagian orang, internet sudah menjadi kebutuhan primer yang tak dapat terpisahkan. Tercatat, menurut Kemenkominfo pada tahun 2019, sekitar 18% dari total 271.066.000 rakyat Indonesia adalah pengguna aktif internet. Hal ini tentu membuat internet memiliki pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat indonesia.

Bila menelaah dari jejak waktu di internet. Kebanyakan berita bohong dan ujaran-ujaran kebencian berasal dari platform media sosial. Hal ini memang benar adanya. Masyarakat sendiri dapat melihat banyak berita-berita yang belum dipastikan kebenarannya tersebar luas di media sosial. Yang sangat disesalkan, saat ini mereka malah memanfaatkan moment-moment bencana demi keuntungan mereka sendiri. Contohnya, penyebaran virus Corona yang sedang terjadi di dunia sekarang ini. Tercatat oleh Kemenkominfo, ditemukan 147 kasus hoaks terbaru berkaitan dengan virus tersebut.

Bacaan Lainnya
DONASI

Padahal hal-hal semacam ini hanya akan menimbulkan kepanikan pada masyarakat. Seharusnya para pelaku penyebar hoaks ini menyadari bahwa perbuatan mereka ini hanya akan menimbulkan fitnah berkepanjangan. Tentunya ini sangat meresahkan masyarakat.

Banyak sekali hal-hal buruk yang dapat ditimbulkan dari penyebaran hoaks ini. Semua itu berasal dari buruknya etika para pengguna internet, khususnya media sosial. Hal ini tentu membuat orang bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana sih cara beretika yang baik di internet dan media sosial? Tentu banyak sekali caranya.

Pertama, yang paling penting adalah jangan mengunggah file secara sembarangan. Jika anda memposting sesuatu di internet hendaknya jangan dilakukan dengan sembrono. Pikirkan dulu dua kali mengenai hal-hal yang dapat ditimbulkan dari apa yang anda posting. Jangan sampai apa yang anda posting adalah hal hal yang berpotensi membahayakan diri anda dan orang orang sekitar anda. Orang-orang juga dapat mengetahui rangkaian kegiatan yang anda lakukan setiap hari dari setiap informasi yang anda kirim, sehingga keberadaan anda dapat dilacak dengan mudah oleh mereka.

Kedua, Selalu hindari mengunggah hal-hal yang bersifat pribadi. Tentunya jangan beritahu publik tentang informasi-informasi pribadi anda. Seperti tanggal lahir, pekerjaan, rekening bank, kartu atm, ijazah, kartu keluarga dan lain sebagainya. Ini dapat meningkatkan resiko kebocoran informasi yang dimiliki. Dampaknya, orang-orang dapat dengan mudah mengakses dan menggunakan data yang anda miliki. Selalu simpan dan rahasiakan data-data penting yang anda miliki untuk menghindari kebocoran informasi semacam ini.

Lalu, Selalu berpikir dua kali sebelum berkomentar. Ingatlah bahwa semua komentar yang anda buat bukan hanya anda sendiri yang membacanya. Banyak orang-orang diluar sana yang belum tentu setuju dengan anda. Hendaknya hindari kata-kata sarkas dan kritik tanpa dasar. Karena kebanyakan orang akan dengan mudah menerima dengan mudah postingan komentar di internet hanya karena komentar tersebut sehati dengan mereka. Padahal ini tak lain adalah salah satu penyebab begitu mudahnya penyebaran berita hoaks di internet.

Berikutnya adalah jangan lupa untuk selalu menyertakan sumber dari apa yang anda posting baik itu berita, video, foto, dan lain-lain sebagainya. Ingatlah bahwa semua yang anda unggah dari internet belum tentu 100% milik anda. Media sosial adalah tempat untuk menjadi jujur dan terpercaya. Jangan sampai anda memposting karya orang lain tanpa menyertakan sumbernya. Beberapa orang akan mempertanyakan tentang keaslian karya ini dan anda dapat dituntut karenanya. Sumber menjadi hal yang sangat penting mengingat bahwa banyak dari hoaks yang tersebar di internet adalah sebuah postingan tanpa sumber yang terpecaya.

Terakhir, Hindari Spam atau mengirim pesan yang sama secara berulang ulang. Karena ini adalah salah satu hal yang dibenci banyak orang. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan pengguna internet yang lain. Selain membuang-buang waktu hal ini juga dapat menimbulkan emosi pada beberapa orang. Karena membaca sesuatu yang sama secara berulang-ulang bukanlah hal yang menyenangkan bagi mereka.

Jangan mudah percaya pada postingan orang-orang secara acak. Pastikan dahulu tentang kebenaran dari apa yang anda lihat. Janganlah langsung percaya, apalagi menyebarkannya secara langsung. Bukan karena postingan itu sehati dengan anda, sehingga anda dapat berkoar-koar atas dasar postingan tersebut. Selalu pastikan tentang kebenarannya.

Bukan hanya di dunia maya saja kita harus beretika yang baik, di dunia nyata pun kita harus melakukan hal yang sama. Contohnya saat kita bersosialisasi dengan orang orang, jangan terlalu terpaku dengan smartphone atau laptop yang anda miliki, didepan anda ada orang yang mencoba berbicara dengan anda. Hendaklah dengarkan semua hal yang ia bicarakan dengan baik dan benar. Jika anda melakukan hal yang demikian. Maka orang itu akan melakukan hal yang sama pada anda. Sehingga tidak ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

Itulah beberapa hal tentang cara beretika yang baik di internet dan media sosial. Semua ini harus dilakukan untuk menciptakan internet yang aman dan nyaman bagi seluruh penggunanya. Jangan sampai muncul kejadian ataupun berita berita hoaks lainnya. Stop hoaks! galakkan etika yang baik dalam memakai internet.

Muzakki Afandi
Mahasiswa Universitas Sampoerna
Aktif di KAMMI

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI