Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Pasien Carpal Tunnel Syndrome

Mengenal Penyakit Carpal Tunnel Shyndrome
Mengenal Penyakit Carpal Tunnel Shyndrome (Gambar: RadioMuslim.com)

Saat ini, gadget atau smartphone bukan hanya menjadi kebutuhan orang dewasa saja, melainkan juga pada anak. Tak hanya untuk mendapatkan hiburan seperti permainan, gadget juga digunakan untuk belajar secara daring di masa pandemi ini.

Perkembangan teknologi yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman yang disertai kehadiran internet dan telepon seluler sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan cara berkomunikasi khususnya komunikasi jarak jauh tanpa perlu mendatangi langsung ke tempat tujuan.

Teknologi mengubah kita menjadi lebih baik dari sebelumnya dan yang saat ini banyak digunakan adalah smartphone.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Pengalihan Pengunaan Smartphone pada Anak, Mahasiswa KKN Universitas Boyolali Membuat Kelompok Belajar

Smartphone adalah perangkat telepon genggam handphone yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dasar (mengirim pesan singkat dan telepon), serta di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan dapat bekerja layaknya sebuah computer mini. Generasi smartphone ini merupakan dampak dari perkembangan teknologi yang melaju pesat.

Hampir 91% masyarakat Indonesia menggunakan gadget. Padahal jika berlebihan main gadget, Anda bisa mengalami gangguan kesehatan. Salah satunya adalah kasus Carpal Tunnel Syndrome. Sekira 1 dari 10 orang kena dampak sindrom akibat kecanduan gadget.

Berbagai faktor yang mempengaruhi kejadian carpal tunnel pada wrist adalah penggunaan smartphone dengan berbagai posisi ibu jari (ulnar deviasi dan pinch grip) dan penekanan pada nerve median yang dapat meningkatkan resiko kejadian carpal tunnel syndrome, dan masalah musculoskeletal lain akibat penggunaan smartphone antara lain, penggunaan posisi, usia, personality, jenis kelamin, lama penggunaan dan ukuran dari smartphone.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan masalah yang umum terjadi karena masalah neuropati. CTS adalah terjadinya gangguan pada nervus median. Dimana nervus median mengalami kompresi yang dapat mengakibatkan gangguan sensorimotor pada tangan.

CTS merupakan suatu gangguan Kesehatan pada tangan tepatnya yang disebabkan oleh kompresi neuropati dan nervus median yang dapat mengakibatkan gangguan sensorimotor pada tangan. Tangan yang dapat terkena adalah ibu jari, telunjuk, jari tengan, dan bagian lateral jari manis.

Baca juga: Peran Orang Tua dalam Mengasuh dan Mengatasi Anak Temper Tantrum

CTS merupakan salah satu jenis cumulative trauma disorders (CTD) yang disebabkan karena terjebaknya nervus median pada pergelangan tangan.

CTS sebagai gangguan dan cedera yang diakibatkan dari akumulasi faktor ketidaknyamanan saat bekerja. Tubuh manusia unik, tapi tubuh tidak dapat mentoleransi jika berada dalam jangka waktu lama pada posisi dan keadaan yang tidak biasa, terlebih jika dipaksakan. Keadaan yang tidak biasa yang dimaksud adalah keadaan yang tidak sesuai dengan anatomi.

CTS disebabkan oleh penekanan pada nervus medianus atau ulnaris. Namun untuk ulnaris termasuk jarang terjadi. Kedua nervus tersebut dinyatakan lebih rentan terhadap penekanan pada trowongan karpal pada pergelangan tangan.

Terdapat hubungan antara CTS dan Gerakan biomekanis berulang pada pergelangan tangan. Seseorang dengan tekanan biomekanis berulang pada tangan seperti posisi tangan tertentu, menggenggam sesuatu, dan tekanan langsung pada trowongan karpal dapat menyebabkan CTS.

CTS disebabkan karena jeratan saraf karena penekanan yang terus menerus, berarti tubuh seseorang saat itu tidak berada dalam posisi anatomis. Sehingga dapat menyebabkan seseorang mudah terkena CTS.

Bahwa factor resiko CTS itu sendiri yaitu durasi bekerja, lama bekerja dan factor Kesehatan tidak memiliki hubungan dengan CTS. Namun ditemukan bahwa factor frekuensi pergerakan repetitive memiliki hubungan dengan CTS. Bahkan, bisa menimbulkan CTS.

Berikut ada beberapa tanda dan gejala jika terkena CTS. Nyeri di area jari, gangguan ini dapat ditangani dengan pengobatan terapi Latihan. Nyeri dibagian bawah yang akan menyebar sampai ke lengan bawah, bahkan sampai bahu. Hal ini karena gejala yang dirasakan sudah semakin parah. Nyeri di malam hari yang akan dirasakan pada malam hari itu. Hal ini karena vasodilatasi dan statis vena, sehingga gejalanya akan dirasakan pada malam hari. Namun juga bisa dirasakan pagi pagi hari.

Berdasarkan hal ini, terdapat penurunan ruang di terowongan karpal dan sebagai hasilnya, jaringan lunak menekan saraf median.

Penggunaan smartphone dianggap merugikan wrist karena jaringan lunak seperti tendon dan otot mengalami penebalan. Mengingat hasil penggunaan smartphone berulang-ulang pada tangan dipertimbangkan dapat menyebabkan sindrom terowongan karpal, selain itu dianggap dapat menginduksi kelelehan otot.

Penggunaan smartphone secara berlebihan memperbesar saraf median di dalam terowongan karpal, yang mengkibatkan mati rasa, kesemutan, danrasa sakit di tangan. Lalu nyeri dibagian jari tangan area itu persebaran jari meliputi ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan Sebagian jari manis. Namun juga bisa menyebar ke area tubuh lain, sesuai dengan tingkat keparahan gejala yang dimiliki. Persebaran tersebut meliputi lengan, bahu, dan punggung, Adapun beberapa orang dengan gejala bengkak di area jarinya. Namun sebenarnya jari mereka itu tidak bengkak.

Ada juga penurunan kekuatan otot yang dimaksud meliputi kehilangan kekuatan saat mencengkram sesuatu dan menajtuhkan barang yang dipenggang. Dan yang terakhir ada sensasi tertusuk atau terbakar namun gejala ini biasanya disebabkan oleh Gerakan berlebihan yang mulai dirasakan pada saat istirahat. Gejala ini bisa diikuti oleh gejala CTS yang lain seperti nyeri, parestesi dan baal.

Apa yang dapat kita lakukan jika keluarga kita mengalami kondisi carpal tunel syndrome, adakah cara pemulihan pasien cts?

Penatalaksanaan CTS digolongkan menjadi dua yaitu terapi operatif dan non operatif. Pada Tindakan bedah biasanya diberikan atau dilakukan pada pasien jika gejala pasien yang sudah berat dan terus-menerus, gangguan sensorik berat, dan kelemahan motoric thenar. Sedangkan untuk terapi non operatif itu sendiri bisa dilakukan pada pasien dengan gejala ringan dan sedang.

Penanganan yang dapat diberikan disini adalah berupa penggunaan splint, terapi Latihan, ultrasound, modifikasi aktivitas dan konsumsi obat dan vitamin. Lalu yang menemukan adanya hubungan antara penggunaan smartphone yang terlalu lama dengan kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami nyeri pada pergelangan tangan yang disebabkan oleh sindrom carpal tunnel.

Penyebab umum sindrom ini adalah kondisi yang membutuhkan gerakan tangan yang berulang dalam waktu yang lama, misalnya saat mengetik atau bermain game. Akibatnya, pergelangan tangan sering terasa sakit, mati rasa, jari kesemutan dan kekuatan cengkeraman pun melemah.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan menggunakan smartphone, maka semakin kuat dan tahan lama nyeri pergelangan tangan yang akan dirasakan. Sebab, saat seseorang menggunakan jarinya berulang kali untuk meng-klik, menggesek, mengetuk, dan menekan, hal itu akan menyebabkan pembesaran dan pendataran saraf median, bersamaan dengan pembengkakan ligamen kunci. Untuk meminimalkan risiko, Untuk meminimalisir gerakan berulang jari dan berikan waktu istirahat saat menggunakan smartphone.

Sindrom ini dapat berkembang secara bertahap setelah tekanan berulang ke titik di mana saraf median masuk ke tangan dan bertemu dengan pergelangan tangan. Sehingga diperlukan kehati-hatian saat menggunakan smartphone untuk meminimalkan kemungkinan mengembangkan sindrom ini, terutama pada anak-anak yang kecanduan bermain gadget.

Penulis: Shyffa Virginestya Zulkarnaen
Mahasiswa Fisioterapi Universitas Binawan

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.