Inovasi Bakso Jamur Tiram dan Tepung Kacang Merah: Solusi Kreatif dari Pelatihan untuk Ibu-Ibu Perumahan Dinoyo Royal Park

Pelatihan
Pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Bakso Jamur Tiram.

Bakso merupakan makanan yang khas Indonesia yang telah menjadi bagian yang banyak mengkonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah tren gaya hidup sehat yang semakin berkembang, masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengonsumsi makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi.

Salah satu inovasi menarik dalam dunia kuliner yang dihadirkan dalam pelatihan untuk ibu-ibu Perumahan Dinoyo Royal Park adalah Bakso Jamur Tiram dan Tepung Kacang Merah. Ini bukan hanya sebuah makanan yang menggugah selera, tetapi juga solusi cerdas untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan bahan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

Menyajikan Alternatif Sehat: Bakso Jamur Tiram

Bakso, sebagai salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, biasanya terbuat dari daging sapi, ayam maupun ikan. Namun, inovasi baru ini menggantikan daging dengan jamur tiram, yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Jamur tiram dikenal kaya akan protein nabati, serat, serta berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Selain itu, jamur tiram memiliki kandungan kalori yang rendah, sehingga sangat cocok untuk mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging tanpa mengorbankan cita rasa. Jamur tiram tidak hanya merupakan sumber protein yang baik, tetapi juga mengandung beta-glucan, sejenis serat yang terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan kadar kolesterol darah (Kurtzman, 2011). Selain itu, jamur tiram kaya akan vitamin B dan vitamin D, yang berperan penting dalam meningkatkan kesehatan saraf dan mendukung penyerapan kalsium untuk tulang yang lebih kuat (Rahmawati & Setyowati, 2018). Oleh karena itu, jamur tiram menjadi alternatif yang sangat baik bagi mereka yang ingin mengurangi asupan daging hewan, sekaligus menjaga pola makan yang lebih sehat. Dengan menggunakan jamur tiram, bakso ini juga menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan, karena jamur tumbuh lebih cepat dan membutuhkan sedikit air dibandingkan dengan peternakan hewan (Jayasree & Mahajan, 2016). Ini menjadikan jamur tiram sebagai bahan pangan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, mendukung gerakan menuju konsumsi yang lebih sadar akan dampak ekologisnya.

Tepung Kacang Merah: Alternatif Tepung yang Kaya Nutrisi

Salah satu bahan inovatif lainnya yang digunakan dalam bakso ini adalah tepung kacang merah. Kacang merah dikenal memiliki kandungan protein dan serat yang tinggi, serta kaya akan antioksidan. Tepung kacang merah juga dapat menjadi alternatif yang lebih sehat daripada tepung terigu biasa, yang sering digunakan dalam pembuatan bakso konvensional. Tepung kacang merah memiliki tekstur yang sangat baik untuk membuat adonan bakso tetap kenyal dan tidak mudah hancur. Selain itu, tepung ini mengandung zat besi yang membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Bacaan Lainnya

Pelatihan untuk Ibu-Ibu Perumahan Dinoyo Royal Park Kota Malang

Pelatihan pembuatan bakso jamur tiram dan tepung kacang merah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu-ibu di Perumahan Dinoyo Royal Park Malang agar mereka bisa menciptakan makanan yang lebih sehat untuk keluarga mereka. Kegiatan ini juga diharapkan menambah ekonomi keluarga sebagai hasil keterampilan dari pelatihan pada ibu – ibu Perumahan Dinoyo Royal Park Malang. 

Dengan mengedepankan bahan-bahan yang mudah didapat, para ibu diajarkan teknik pembuatan bakso yang praktis namun tetap berkualitas. Melalui pelatihan ini, ibu-ibu tidak hanya diajak untuk berkreasi di dapur, tetapi juga diberikan pemahaman tentang pentingnya memilih bahan-bahan makanan yang kaya akan gizi. Mereka diberikan kesempatan untuk lebih mengenal berbagai macam bahan pangan lokal yang memiliki manfaat kesehatan tinggi, dan bagaimana cara mengolahnya menjadi hidangan yang lezat dan bergizi. Adapun panduan membuat bakso jamur tiram kombinasi tepung kacang merah sebagai berikut:

Baca Juga: Warung Bakso Juki, Bakso Ramah Kantong Mahasiswa

Bahan-bahan:

  • Jamur Tiram (300 gram): Pilih jamur tiram segar yang masih kering dan tidak lembek.
  • Tepung Kacang Merah (100 gram): Tepung kacang merah memberikan kandungan protein dan serat yang tinggi.
  • Tepung Tapioka (100 gram): Tepung ini memberikan tekstur kenyal pada bakso.
  • Bawang Putih (3 siung): Untuk memberikan rasa yang lebih sedap pada bakso.
  • Garam (1 sendok teh): Untuk rasa gurih pada adonan bakso.
  • Lada Bubuk (1/2 sendok teh): Memberikan sedikit rasa pedas pada bakso.
  • Kaldu Sayuran atau Kaldu Jamur (100 ml): Sebagai penyedap rasa alami.
  • Air Dingin (150 ml): Untuk membantu mengikat bahan adonan.
  • Minyak Goreng (secukupnya): Untuk menggoreng bakso jika diperlukan.
  • Daun Seledri atau Daun Bawang (optional): Untuk menambah aroma dan rasa segar pada bakso.

Langkah-langkah Pembuatan:

Persiapan Jamur Tiram:

Cuci bersih jamur tiram, kemudian tiriskan. Setelah itu, cincang halus atau bisa juga diproses menggunakan food processor hingga teksturnya mirip dengan daging cincang. Untuk mengurangi kadar airnya, bisa sedikit menekan jamur yang sudah dicincang agar tidak terlalu basah, yang bisa membuat adonan bakso terlalu lembek.

Membuat Adonan Bakso:

Masukkan jamur tiram yang sudah dicincang halus ke dalam mangkuk besar. Tambahkan tepung kacang merah, tepung tapioka, bawang putih halus, garam, dan lada bubuk. Aduk hingga bahan-bahan tercampur rata. Tuangkan sedikit demi sedikit kaldu sayuran atau kaldu jamur ke dalam adonan sambil diaduk perlahan agar adonan menjadi lebih mudah dibentuk. Sesuaikan jumlah air jika diperlukan. Tambahkan air dingin sedikit demi sedikit hingga adonan bisa dipulung dan tidak lengket di tangan. Jika adonan terlalu kering, tambahkan air sedikit lagi.

Membentuk Bakso:

Setelah adonan rata, ambil sedikit adonan dan bulatkan menggunakan tangan hingga membentuk bola bakso kecil. Ukuran bakso bisa disesuaikan dengan selera, namun ukuran standar adalah sekitar 3-4 cm diameter. Agar bakso lebih kenyal dan tidak lengket, Anda bisa mencelupkan tangan ke dalam air dingin sesekali saat membentuk bakso.

Baca Juga: Dilema Pemilu Proporsional Tertutup: Antara Perjuangan dan Harapan, dalam Diskusi di Warung Bakso

Merebus Bakso:

Siapkan panci berisi air mendidih, kemudian masukkan bakso satu per satu. Setelah bakso dimasukkan ke dalam air mendidih, biarkan bakso mengapung, yang menandakan bakso sudah matang. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 10-15 menit. Angkat bakso dari air mendidih dan tiriskan.

Tips Agar Bakso Lebih Kenyal:

Pastikan tepung tapioka dan tepung kacang merah tercampur rata dengan jamur untuk mendapatkan tekstur kenyal. Jika bakso dirasa terlalu lembek, bisa tambahkan sedikit tepung tapioka atau tepung kacang merah lagi. Untuk mendapatkan hasil yang lebih kenyal, gunakan air dingin dan jangan terlalu banyak air dalam adonan. Manfaat Inovasi Ini untuk Kesehatan Keluarga antara lain, lebih sehat dan bergizi, ramah lingkungan, hemat karena bahan dasar jamur tiram cukup terjangkau, dan menambah kreativitas di dapur. 

Kesimpulan

Inovasi penggunaan jamur tiram dan tepung kacang merah dalam pembuatan bakso merupakan solusi kreatif yang diperkenalkan dalam sesi pelatihan bagi ibu-ibu di Dinoyo Royal Park Malang. Pelatihan ini mengganti daging dengan jamur tiram yang kaya akan protein nabati, serat, dan rendah kalori, serta menggunakan tepung kacang merah yang kaya akan nutrisi. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali ibu-ibu dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menyiapkan makanan sehat dan bergizi bagi keluarga mereka. Manfaat dari inovasi ini antara lain peningkatan kesehatan keluarga, ramah lingkungan, terjangkau, dan mendorong kreativitas kuliner untuk menambah ekonomi keluarga. Pada akhirnya, inovasi ini tidak hanya menawarkan alternatif yang sehat tetapi juga meningkatkan kesadaran gizi dan keberlanjutan. 

Penulis: Farida Arinie Soelistianto
Dosen Politeknik Negeri Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

Jayasree, T., & Mahajan, S. G. (2016). Sustainability and environmental impact of edible mushrooms. Journal of Environmental Management, 45(3), 371-379.

Kurtzman, R. H. (2011). Health benefits of edible mushrooms. Fungal Biology Reviews, 25(2), 61-68.

Rahmawati, A., & Setyowati, I. (2018). Nutritional properties of oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) and its benefits. Jurnal Teknologi Pertanian, 7(2), 151-160.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses