Joki Tugas Kuliah Sudah menjadi Rutinitas Mahasiswa

Joki Tugas Kuliah

Dengan tugas, assignment, laporan, dan lainnya yang menumpuk membuat para mahasiswa keteteran atas semua tugas mereka. Bahkan banyak dari tugas-tugas yang diberikan membuat mereka sampai begadang untuk mengerjakannya karena merasa bahwa satu hari 24 jam belum cukup untuk mereka menyelesaikan seluruh tugasnya.

Dosen juga tidak pernah menoleransi kita atas ketelatan pengumpulan. Mereka bahkan menyalahkan kita karena tidak dapat mengatur waktu dengan baik untuk menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan.

Belum lagi jika tugas-tugas tersebut yang sangat ribet dan membutuhkan pemahaman yang dalam untuk dapat menyelesaikannya atau bahkan diperlukannya penelitian kepada para target responden agar mendapatkan data yang valid. Ditambah lagi dengan adanya pandemi COVID-19, yang membuat tugas-tugas menjadi menumpuk seperti gunung dari seluruh mata pelajaran di kuliah.

Bacaan Lainnya
DONASI

Oleh karena itu, dengan adanya masalah ini tentu saja muncul berbagai solusi atas otak dari para pebisnis untuk dapat menyelesaikannya.

Seperti salah satu cara yang paling sering digunakan oleh mahasiswa sekarang ini adalah joki. Dengan tugas yang menggunung dan pandemi COVID-19, membuat adanya celah kesempatan untuk para penjoki mencari pundi-pundi uang dengan menawarkan jasanya kepada para mahasiswa yang membutuhkan.

Para mahasiswa yang ingin menggunakan joki dapat membayar sesuai dengan harga yang ditawarkan agar penjoki dapat menyelesaikan tugas tersebut.

Memang betul dengan adanya joki ini membuat para mahasiswa tergiurkan. Mereka melihat bahwa dengan adanya joki, hal ini menjadi sebuah jasa “jalan pintas” yang kita bayar untuk mengerjakan tugas kita.

Banyak mahasiswa yang menggunakan jasa tersebut untuk mempertahankan nilai mereka. Memang hal ini membawa dampak positif kepada para joki karena mereka semakin ramai dan menghasilkan uang yang banyak.

Ditambah lagi para penjoki juga menjadi lebih pintar karena otak terus diasah untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Tetapi seluruh dampak positif sudah pasti adanya dampak negatif yang diberikan juga yaitu penjoki membawa dampak buruk kepada produktivitas mahasiswa sekarang ini.

Dimana produktivitas mahasiswa menjadi menurun dan mengandalkan para penjoki untuk mengerjakan tugasnya. Pengetahuan dan kemampuan mahasiswa juga menjadi kosong.

Sudah sia-sia membuang uang untuk membayar kuliah tetapi malah menggunakan jasa joki sehingga tidak dapat ilmunya. Malahan para joki yang dibayar semakin pintar karena tugas-tugas kita.

Kalau dibilang karena alasan tugas menumpuk, besok sudah deadline, dan alasan mahasiswa klasik lainnya, seharusnya para mahasiswa mencicil tugas mereka agar tidak menumpuk menjadi gunung.

Memang kebiasaan mahasiswa selalu menelantarkan tugas-tugas yang membuat mereka kesusahan di akhir sehingga memilih jalan pintas dengan menggunakan jasa joki yang terpercaya atau bahkan telah menjadi jasa joki langganannya.

Fenomena ini tentu saja sangat sulit untuk dihilangkan karena banyak orang mencari uang selama pandemi ini dengan membuka jasa joki ke teman-temannya.

Memang ini terlihat seperti bentuk kecurangan kepada dosen karena tugas kita dibuat oleh orang lain dan hal ini tidak dapat dipantau oleh para dosen. Harus dari kesadaran diri mahasiswa sendiri untuk meningkatkan ilmu pengetahuan mereka dari mata kuliah yang mereka ambil.

Para mahasiswa juga tidak percaya diri dalam mengerjakan ujian dan tugas. Mereka takut mendapatkan nilai jelek karena merasa hasil yang telah dibuat oleh mereka kurang bagus sehingga menggunakan jasa joki. Hal ini membuat IPK, nilai tugas dan ujian yang mereka peroleh bukan hasil jerih payah diri sendiri.

Seharusnya, para mahasiswa ini dapat menanamkan mindset ke dalam diri mereka. Bahwa sejelek apapun hasilnya, yang penting kita telah berusaha. Jika gagal atau mendapatkan nilai jelek, kita harus menjadi lebih baik untuk ke depannya. Bukan karena dapat nilai jelek, kita malah memakai jasa joki. Itu merupakan mindset yang buruk.

Para calon sarjana yang menggunakan jasa joki ini menjadi tidak mempunyai bekal ilmu yang pantas selama kuliah. Setelah lulus mereka tidak tahu apa saja yang telah mereka pelajari.

Mereka terlalu menganggap enteng bahwa semua tugas yang diberikan dosen tidak penting untuk mereka. Sehingga mereka menggunakan jasa joki tersebut karena berpikiran bahwa “yang penting lulus”, “yang penting tidak mengulang kelas” dan lainnya.

Ini terlihat bahwa para akademisi sangat meremehkan dunia pendidikan di perguruan tinggi. Semangat juang semakin rendah membuat calon masa depan menjadi tidak ada dan penerus bangsa ini menjadi hilang.

Memang betul bahwa jasa joki memang dapat meringankan beban mahasiswa, melepas stress, dan lainnya. Tetapi ini merupakan “jalan pintas” yang salah dan tentu saja ilegal yang memang seharusnya tidak dilakukan oleh para mahasiswa sekarang ini.

Mereka harus bisa belajar untuk mengerjakan semuanya sendiri karena tidak ada jalur pintas untuk semua hal.

Oleh karena itu,  jangan pada kaget karena melihat mahasiswa yang sekarang ini pada males, tidak jujur, dan tidak pernah tepat waktu mengumpulkan hasilnya. Ini karena mereka sudah terbiasa dikerjakan oleh sahabat jokinya untuk mengerjakan seluruh tugas ataupun ujian yang diberikan oleh dosen di kuliahnya.

Penulis: Ikhsan Fadilah
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Bina Nusantara

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI