Kebangkitan ekonomi di Indonesia telah menjadi fokus utama dalam strategi pembangunan ekonomi ummat Islam. Lembaga keuangan syariah memainkan peranan penting dalam meningkatkan nilai-nilai Islam melalui kegiatan ekonomi yang berbasis syariah.
Zakat, sebagai salah satu pilar penting dalam strategi ini, memainkan peranan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat dan mempromosikan budaya wiraswasta.
Zakat juga memainkan peranan dalam memperkuat sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi, serta dalam menggerakkan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi pelaku usaha perekonomian nasional.
Perbankan syariah juga memainkan peranan yang signifikan dalam meningkatkan nilai-nilai Islam. Melalui penyaluran kredit, perbankan syariah membantu meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi, serta membantu masyarakat mengatasi masalah keuangan.
Perbankan syariah juga memainkan peranan dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan yang lebih mudah diakses dan lebih efisien.
Dalam konteks kebangkitan ekonomi, peranan lembaga keuangan syariah tidak hanya terbatas pada penyaluran kredit dan produk keuangan. Mereka juga memainkan peranan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai Islam dalam kegiatan ekonomi.
Dengan demikian, lembaga keuangan syariah berperan sebagai agen perubahan dalam meningkatkan nilai-nilai Islam dan memperkuat kebangkitan ekonomi di Indonesia.
Baca Juga: Membangun Ekonomi Syariah Islam dengan Teknologi untuk Keberkahan Umat
Apa itu Kebangkitan Ekonomi?
Kebangkitan ekonomi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan stabil setelah mengalami kontraksi atau penurunan.
Dalam konteks Indonesia, kebangkitan ekonomi pasca-pandemi COVID-19 berarti bahwa setelah mengalami kontraksi ekonomi sebesar 2,07% pada tahun 2020, ekonomi Indonesia mulai meningkat kembali, mencapai pertumbuhan 3,69% pada tahun 2021 dan diproyeksikan akan terus meningkat pada tahun 2022 dan 2023.
Kebangkitan ekonomi ini didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang dirancang oleh Pemerintah Indonesia, serta peran lembaga keuangan syariah dalam meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Peran Perbankan Syariah dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Apa Saja Program Pemerintah untuk Memperkuat Kebangkitan Ekonomi di Indonesia?
Pemerintah Indonesia telah mengembangkan beberapa program untuk memperkuat kebangkitan ekonomi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Program ini berfokus pada penguatan UMKM, memberikan insentif kepada pelaku UMKM, seperti subsidi bunga pinjaman, restrukturisasi kredit, pemberian jaminan modal kerja, dan insentif perpajakan.
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
Program ini disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dengan jumlah plafon maksimal Rp 10 juta per debitur, untuk membantu usaha mikro yang berada di lapisan terbawah yang belum bisa difasilitasi perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Program ini memberikan bantuan modal kepada pelaku UMKM melalui penyaluran dana bergulir yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian KUKM.
Strategi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional
Program ini mengambil kebijakan pemulihan ekonomi yang holistic, dengan mengalokasikan dana APBN sebesar Rp 695,2 triliun untuk pemulihan ekonomi, serta memberikan kemudahan/stimulus fiskal dan moneter untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Peran Bank Syariah Mendorong UMKM sebagai Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia
Lampung Memperkuat Sinergi Untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional
Program ini berfokus pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.
Dengan demikian, program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai Islam dalam kegiatan ekonomi, serta memperkuat kebangkitan ekonomi di Indonesia melalui penguatan UMKM, penyaluran modal, dan kebijakan pemulihan ekonomi yang holistik.
Penulis: Muhammad Irsyad Al-Banjari Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah, STAI Sangatta Utara
Editor: I.Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
