Kegiatan Matematika melalui Permainan Merayap di Bawah Rintangan untuk Anak Usia Dini

Pendidikan
Permainan Merayap di Bawah Rintangan.

Matematika perlu dikenalkan kepada anak sejak dini. Pengembangan kemampuan matematika pada anak usia dini perlu dilakukan secara bertahap, sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak. Guru juga perlu memperhatikan minat dan karakteristik anak.

Dengan kata lain, matematika perlu dikembangkan pada anak usia dini dengan cara yang menyenangkan. Pembelajaran matematika sejak dini yang menyenangkan bagi anak akan berdampak positif bagi pandangan anak terhadap matematika.

Setiyo Utoyo dalam bukunya yang berjudul Metode Pengembangan Matematika Anak Usia Dini, juga mengatakan bahwa permainan merayap di bawah rintangan merupakan permainan yang dapat mengembangkan kemampuan matematika anak usia dini.

Merayap di bawah rintangan adalah permainan yang dimainkan dalam bentuk gerakan merayap. Tujuan dari permainan ini adalah untuk melatih keterampilan gerak dasar dan menanamkan keberanian.

Bacaan Lainnya

Tujuan permainan ini adalah menghitung maju dengan benda 1-20 dan menghitung mundur dengan benda 20-1. Selain itu, anak juga mengenal bentuk bangun datar.

Sarana dan prasarana:

  1. Ruang bermain atau halaman sekolah;
  2. Gambar bentuk;
  3. Potongan kartu;
  4. Tali; dan
  5. Tiang penyangga.

Cara Bermain:

  1. Pada garis start anak diberikan 5 buah kartu angka dan jumlah yang sesuai, misal kartu angka 1, 5, 10, 15, dan kartu angka 20.
  2. Anak melompat pada gambar bentuk yang ditempelkan di lantai sebanyak tiga kali sampai ke tali.
  3. Sesampai anak di tali anak merayap di bawah tali yang direntangkan di atasnya.
  4. Sesampai di garis finish guru menanyakan mengangkat kartu yang disebutkan oleh guru kartu yang dibawa anak-anak (Utoyo, 2017, pp. 143-144).

Permainan merayap di bawah rintangan dapat digunakan sebagai sarana pengembangan kemampuan matematika awal pada anak usia dini.

Hal tersebut dapat terjadi karena dalam permainan merayap di bawah rintangan melibatkan kegiatan yang terkait dengan konsep bilangan, pada tahap melompat pada gambar yang ditempel di lantai (mengenal bentuk bangun datar), dan pada tahap akhir guru menanyakan kartu yang dibawa anak-anak (mengenal konsep bilangan dan warna).

Pada praktiknya, pemanfaatan kegiatan permainan dalam pembelajaran matematika anak perlu disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak.

Pengenalan konsep matematika melalui permainan akan lebih tepat jika diterapkan bagi anak usia 2 hingga 6 tahun secara terbimbing. Aturan main pada anak yang lebih muda dapat dibuat menjadi lebih sederhana sesuai perkembangan kemampuan anak.

Penulis: 
1. Dr. Setiyo Utoyo, M.Pd.
2. Alfisa Hasanah
3. Anika Saputri
4. Dhinka Dara Mulyana
5. Dhea Berliana Rahma Yeni
6. Nabila Silvah
Mahasiswa PGPaud Universitas Negeri Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses