Keterlambatan Komunikasi Sosial pada Anak dalam Perspektif Islam

Delay Speech
Sumber: freepik.com

Keterlambatan komunikasi sosial pada anak merupakan isu penting yang dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional mereka.

Dalam konteks Islam, pemahaman terhadap keterlambatan ini dapat diperkaya dengan nilai-nilai keislaman yang menekankan pentingnya komunikasi yang baik.

Artikel ini juga membahas tentang keterlambatan komunikasi sosial pada anak dengan merujuk pada berbagai penelitian ilmiah dan mengaitkannya dengan konsep-konsep keislaman.

Komunikasi sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Bacaan Lainnya

Pada anak, mengalami keterlambatan dalam kemampuan ini dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap perkembangan sosial dan emosional mereka.

Menurut Harahap (2022), keterlambatan bicara adalah salah satu gangguan perkembangan yang umum ditemukan pada anak. Dalam perspektif Islam, penting untuk memahami keterlambatan ini melalui lensa nilai-nilai keagamaan yang dapat membantu dalam penanganannya

Keterlambatan komunikasi sosial pada anak dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif sesuai dengan usia mereka.

Baca Juga: Gaya Komunikasi Orang Tua dan Keterampilan Bersosialisasi pada Anak

Menurut Aini dan Alifia (2022), faktor penyebab keterlambatan ini dapat berupa faktor internal seperti genetic, serta faktor eksternal seperti lingkungan keluarga dan Pendidikan.

Faktor Internal

Beberapa anak mungkin memiliki predisposisi genetik yang memengaruhi kemampuan bicara mereka.

Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Nahri (2019) yang menunjukan bahwa faktor genetik dapat berkontribusi terhadap keterlambatan bicara.

Faktor Eksternal

Lingkungan keluarga yang kurang mendukung, seperti kurangnya interaksi verbal antara orang tua dan anak, juga dapat menyebabkan keterlambatan komunikasi (Ramadani, 2023).

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan stimulasi verbal yang cukup dari orang tua cenderung mengalami kesulitan dalam berbicara (Hanafi, 1970).

Keterlambatan komunikasi sosial dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan sosial anak.

Anak-anak yang mengalami keterlambatan ini seringkali kesulitan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya, yang dapat menyebabkan perasaan terasing dan rendah diri (Gerungan, 2012).

Dampak sosial

Anak-anak dengan keterlambatan bicara sering kali merasa tidak percaya diri untuk berpartisipasi dalam interaksi sosial.

Mereka mungkin lebih cenderung menggunakan isyarat atau Gerakan tubuh daripada berbicara (Adebayo & Mabuku, 2014). Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk menjalin hubungan sosial yang sehat.

Baca Juga: Sekolah: Jawaban Terbaik agar Anak Cepat Berbicara dan Membaca

Dampak Emosional

Keterbatasan dalam komunikasi dapat menyebabkan frustasi dan kemarahan pada anak. Ketidakmampuan untuk mengekspresikan diri secara verbal bisa membuat mereka merasa diabaikan atau tidak dimengerti oleh orang lain (Sitonpur, 2019).

Islam mengajarkan pentingnya komunikasi yang baik sebagai bagian dari interaksi sosial. Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang menekankan pentingnya berbicara dengan baik dan sopan (QS Al-Isra: 53).

Dalam Islam, setiap tindakan harus didasari oleh niat baik. Ini juga berlaku dalam komunikasi; niat untuk saling memahami dan menghargai sangat penting dalam interaksi sosial. Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam hal komunikasi.

Beliau selalu berbicara dengan lembut dan penuh perhatian kepada orang lain, termasuk anak-anak. Mengajarkan anak-anak untuk meniru perilaku ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik (Al-Ghazali, 1989).

Berbagai pendekatan dapat digunakan untuk membantu anak-anak dengan keterlambatan komunikasi. Salah satunya adalah modifikasi perilaku melalui kegiatan islami.

Harahap (2022) menunjukan bahwa penggunaan teknik modifikasi perilaku seperti token economy dan modelling dapat meningkatkan kemampuan bicara anak-anak dengan gangguan keterlambatan bicara.

Baca Juga: Dari Offline ke Online: Dampak Media Sosial terhadap Perubahan Pola Omongan Anak

Dengan reward atas usaha berbicara mereka, anak-anak termotivasi untuk berlatih lebih banyak. Mengintegrasikan nilai-nilai islami dalam proses belajar berbicara juga sangat efektif.

Misalnya, mengajarkan doa-doa sederhana atau kalimat-kalimat positif yang sering digunakan dalam interaksi sehari-hari bisa menjadi cara menyenangkan bagi anak untuk belajar berbicara (Mujib & Mudzakir, 2002).

Orang tua juga memiliki krusial dalam mendukung perkembangan komunikasi anak. Lingkungan yang mendukung sangat penting bagi pertumbuhan kemampuan bicara mereka.

Interaksi Verbal

Orang tua perlu aktif berkomunikasi dengan anak-anak mereka sejak dini. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi verbal yang intensif antara orang tua dan anak membantu mempercepat perkembangan bahasa (Hurlock, 2008).

Lingkungan Positif

Menciptakan lingkungan yang kaya akan stimulasi verbal—seperti membaca buku bersama, bernyanyi, atau bermain peran—dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak secara signifikan (Dahlan, 2006).

Kesimpulan

Keterlambatan komunikasi sosial pada anak merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua, pendidik, dan masyarakat luas.

Baca Juga: Membangun Kepercayaan Diri Anak melalui Pelatihan ‘Public Speaking for Kids’ Guna Mempersiapkan Generasi Berkarakter di Padukuhan Kepuh

Dalam perspektif Islam, pemahaman tentang nilai-nilai komunikasi yang baik serta penerapan teknik-teknik modifikasi perilaku dapat membantu meningkatkan kemampuan bicara anak-anak dengan gangguan tersebut.

Dengan dukungan lingkungan yang positif serta interaksi verbal yang aktif dari orang tua, diharapkan anak-anak dapat mengatasi keterlambatan komunikasi mereka dan berkembang menjadi individu yang mampu berinteraksi secara efektif dalam masyarakat.

 

Penulis: T. Nadila Humaira
Mahasiswa Prodi Psikologi Islam, Institut Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

Adebayo, A.S., & Mabuku, M. (2014). The Impact of Speech Delay on Children’s Communication Skills in Social Interactions.

Aini, S., & Alifia, R. (2022). Analisis Pengaruh Speech Delay Terhadap Kemampuan Sosial Anak.

Dahlan, A.A. (2006). Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Gerungan, D.A. (2012). Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kemampuan Komunikasi Anak.

Hanafi, A. (1970). Psikologi Perkembangan Anak.

Harahap, N.A.A. (2022). Efektivitas Modifikasi Perilaku Kegiatan Islami untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anak.

Hurlock, E.B. (2008). Child Development.

Mujib, A., & Mudzakir, J. (2002). Nuansa-Nuansa Psikologi Islam.

Nahri, N.F. (2019). Faktor Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak.

Ramadani, R.A. (2023). Dampak Keterbatasan Perkembangan Bicara Terhadap Interaksi Sosial Anak.

Sitonpur, M. (2019). Communication Difficulties in Children with Speech Delay.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses