Sragen-Universitas Diponegoro melalui kegiatan KKN Tematik “Pembuatan Lilin dan Sabun Cair dari Minyak Jelantah” melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sukorejo Kabupaten Sragen yang merupakan salah satu desa kolaborasi program Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) tahun 2024.
Minyak goreng adalah salah satu bahan penting dalam memasak, digunakan untuk menggoreng, menumis, dan memanggang berbagai jenis makanan. Namun, penggunaan minyak goreng berulang kali dapat menghasilkan minyak jelantah, yaitu minyak yang telah digunakan dan mengalami perubahan kualitas.
Minyak jelantah tidak hanya memiliki rasa dan aroma yang kurang enak, tetapi juga dapat mengandung senyawa berbahaya yang berdampak negatif bagi kesehatan.
Penggunaan minyak jelantah secara berulang untuk konsumsi sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, obesitas, masalah pencernaan dan keracunan makanan. Sebaiknya batasi makanan yang digoreng dengan minyak jelantah untuk menjaga kesehatan.
Selain itu, dampak negatifnya bagi lingkungan cukup signifikan; ketika dibuang sembarangan, minyak ini dapat mencemari tanah dan sumber air, mengganggu ekosistem serta mengurangi kualitas air. Minyak yang masuk ke saluran air dapat membentuk lapisan yang menghalangi pertukaran oksigen, mengakibatkan kematian organisme air.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro tahun 2024 melakukan demonstrasi pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cair dan lilin pada ibu-ibu TP PKK Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Pengolahan minyak jelantah sangat relevan dengan konsep KKN Tematik ini, yaitu “Zero Waste”, yang berfokus pada pengurangan limbah dan pemanfaatan kembali sumber daya secara maksimal.
Kegiatan demonstrasi ini dilaksanakan oleh salah seorang anggota KKN Tematik Universitas Diponegoro, Mar’atus Sholikhah, dan dilakukan bersama dengan perkumpulan PKK Desa Sukorejo di Balai Desa Sukorejo pada Kamis (24/10/2024) pukul 14.00.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Melakukan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Penolih Melalui SIMPERUM
Kegiatan demonstrasi dihadiri oleh ibu-ibu PKK, kepala desa, serta mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro Tahun 2024 di Desa Sukorejo.
“Pembuatan sabun cair dan lilin dari minyak jelantah adalah proses yang sederhana dan ramah lingkungan. Dengan mengolah kembali minyak bekas, kita tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan produk berguna yang dapat digunakan sehari-hari. Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar dalam menjaga lingkungan kita,” ujarnya.
Sabun cair dikemas pada botol ukuran 100 ml, sedangkan lilin dituangkan ke dalam gelas sloki berukuran 25 ml. Ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti kegiatan demonstrasi ini. Setelah selesai, hasil pembuatan sabun cair dan lilin dibagikan kepada ibu-ibu TP PKK.
Ketua TP PKK Desa Sukorejo, Ibu Eny, yang juga turut hadir pada kegiatan tersebut memberikan apresiasi dan tanggapan kepada mahasiswa yang telah memberikan edukasi bagi masyarakat.
“Ternyata minyak jelantah masih bisa dimanfaatkan ya, selain itu cara pembuatannya ternyata tidak sulit, semoga kedepannya kami bisa menerapkannya untuk menunjang perekonomian desa kami,” ujarnya.
Kegiatan demonstrasi pembuatan sabun cair dan lilin berbahan dasar minyak jelantah ini dilaksanakan dengan harapan peserta yang hadir dapat mengolah sendiri limbah minyak jelantahnya untuk disulap menjadi produk yang bermanfaat dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cair dan lilin juga dapat menunjang perekonomian warga, karena sabun cair dan lilin tersbut memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Sehingga diharapkan peserta mampu memanfaatkan peluang bisnis lilin dengan baik.
Penulis: Mar’atus Sholikhah
Mahasiswa Peternakan Universitas Diponegoro
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News