Puasa Ramadhan 1443 H pada Minggu (2/4/2022) menjadi pembuka kegiatan produktif bagi Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) Kelompok Pengembangan Giriwoyo 2 untuk berkolaborasi bersama Rumah Baca Sang Petualang juga anak-anak Desa Tirtosuworo.
Imapres Kelompok Pengembangan Giriwoyo 2 sebagai bagian dari Imapres Wonogiri dalam menjalan program kerja Imapres Mitra Desa. Kali ini Imapres Giriwoyo 2 menggandeng Desa Tirtosuworo sebagai desa mitranya.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah kolaborasi bersama Pemerintah Desa Tirtosuworo dan Rumah Baca Sang Petualang di Desa Tirtosuworo dalam menjalankan kursus komputer berbayar sampah bagi anak SD dan SMP.
Kelas komputer ini diinisiasi oleh Wahyudi (40), pendiri Rumah Baca Sang Petualang, pertama kali di Balepanjang, Baturetno. Ciri khas dari kelas komputer ini merupakan kegiatan belajar komputer berbayar sampah yang masih dapat dimanfaatkan.
Selama Pandemi, kegiatan kursus komputer berbayar sampah ini sempat dihentikan, yang kemudian berjalan kembali pada Juni 2021. Kedatangan Imapres Giriwoyo 2 ini disambut dengan baik oleh Wahyudi, Founder Rumah Baca Sang Petualang dan antusias yang luar biasa dari anak-anak Desa Tirtosuworo.
Pada saat pendataan kehadiran, hanya ada 9 anak yang dapat hadir, tetapi pada saat pelaksanaan kegiatan 29 anak hadir untuk mengikuti kursus komputer berbayar sampah.
Acara ini dimulai dengan perkenalan antara Imapres Giriwoyo 2 dengan anak-anak kursus komputer. Anak-anak yang datang terdiri dari kelas 1-6 SD dan kelas 1-3 SMP.
Dua puluh sembilan anak yang hadir berasal dari 12 dusun seperti, Tlogobandung dan Simpar. Setelah perkenalan dilanjut dengan kegiatan penyampaian materi pengolahan sampah.
Baca juga: Perjalanan Sampah Ala Negeri Tetangga
Hal ini karena keterbatasan SDM pengolahan sampah yang menyebabkan sampah tersebut langsung diloakkan. Untuk itu, Imapres Giriwoyo 2 mengajak anak-anak kursus komputer untuk mengolah sampah menjadi berbagai kerajinan yang lebih bernilai ekonomis.
Sebelum ditutup, dilakukan sesi game untuk sekadar pendinginan. Sesi game ini diikuti dengan semangat meskipun dalam keadaan berpuasa. Sebagai penutupan dilakukan dokumentasi bersama dengan slogan Literasi (tangan membentuk huruf L).
Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat menggunakan teknologi komputer untuk menunjang pendidikan juga tertanam pada setiap diri untuk memanfaatkan barang bekas menjadi kerajinan tangan.
Penulis: Ludfiyah Nuzully
Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret
Aktif di Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) Wonogiri
Editor: Ika Ayuni Lestari