Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) prodi Akuntansi, melakukan kunjungan UMKM untuk menanyakan tentang Akuntansi Operasi Cabang yang dilakukan UMKM tersebut. Untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan di bimbing oleh Siti Rodiah,SE.,M.Sc.
Informasi yang di hasilkan berdasarkan fakta, karena mahasiswa melakukan interview secara langsung kepada owner atau pemilik usaha tersebut.
Mahasiswa melakukan wawancara dengan Zaitul Fajri pemilik salah satu usaha yang ada di Pekanbaru, UMKM yang bergerak di bidang usaha fashion.
Mahasiswa Umri melakukan survey di salah satu usaha di cabang ke 2 yaitu di toko adek abang cloting karena pemilik usaha tersebut bertempat tinggal di toko tersebut dan toko nya lebih ramai.
Toko Abang Adek Clothing ini beralamat di Jalan Soebarantas tepatnya di dekat Riau Televisi berdiri sejak tahun 2014, menjual berbagai jenis pakaian Laki Laki, seperti baju, celana dll. Setelah ramai peminatnya kemudian pemilik usaha tersebut membuka cabang pertama dengan nama yang berbeda yaitu Arkan Clothing di Jl Soebrantas tepatnya di depan Pasar pagi selasa, lalu beberapa bulan kemudian Toko Takasi Mura membuka cabang ke dua di Jl Soebrantas tepatnya di depan Rs jiwa Tampan pada tahun 2019 dengan nama yang berbeda juga yaitu Abang Adek clothing.
Baca juga: Mahasiswa UMRI Kunjungi Usaha ATK dan Percetakan, Pantau Penerapan Ilmu Akuntansi dalam Usaha
Sistem penjualan di usaha pemilik Zaitul Fajri yaitu hanya secara offline terkadang melalui order Whatsapp dan Facebook tidak memiliki online shop.
Mahasiswa menanyakan omset penjualan kepada pemilik usaha Zaitul Fajri yaitu “Omset sebulan di perkiraan sekitar 30 juta, yah paling banyak di cabang ke dua ini yaitu Abang Adek cloting” ujar Zaitul Fajri selaku pemilik usaha.
Mahasiwa juga menanyakan tentang Sistem pembukuan yang di lakukan di pusat dan cabang “kalau uang pendapatan saya jemput setiap hari saya jadi kan satu, tetapi pembukuan nya berbeda setiap toko” Ujar zaitul Fajri selalu pemilik usaha.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau juga menanyakan tentang laporan keuangan terhadap cabang-cabang kepada pemilik usaha. Usaha tersebut belum sesuai dengan PSAK karena usaha cabang ini hanya melakukan transaksi pembukuan secara manual yaitu dengan melaporkan uang masuk dengan mencatatkan ke buku harian
Tidak sampai disitu saja, Mahasiswa umri juga menanyakan tentang masalah apa yang terjadi di usaha tersebut hasilnya “ tidak ada masalah dalam penjualan sampai saat ini, tetapi masalah kecil seperti kurangnya disiplin nya karyawan dan kurangnya menjaga kebersihan” ujar Zaitul Fajri selaku pemilik usaha fashion.
Penulis: Nur Fitria Riza dan Ghina Raudatul Jannah
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau