Makanan yang berlemak sulit sekali dihindari di zaman yang serba instan ini, seperti bakso, burger, kebab, seblak, gorengan makanan yang memiliki kadar lemaknya sanggat tinggi.Tapi tahukan Anda bahwa makanan yang berlemak dan instan sangat digemari apalagi di kalangan anak, remaja sampai dewasa. ternyata, makanan yang berlemak tinggi ini berbahaya bagi kesehatan.
Namun makanan yang berlemak ini jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu terjadinya berbagai gangguan kesehatan. Kolesterol sendiri adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi pada organ hati dan sebagian lainnya didapatkan dari makanan. Umumnya,
Kolesterol di dalam darah diikat oleh protein dan membentuk lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu high-density lipoprotein (HDL) kolesterol baik, dan low-density lipoprotein (LDL) kolesterol jahat.
HDL – High Density Lipoprotein (Kolesterol baik) berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak. Dan membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Apabila kadarnya terlalu tinggi, LDL akan menumpuk di dinding pembuluh arteri.
LDL – Low Density Lipoprotein (Kolesterol jahat) merupakan salah satu penyebab utama pembentukan atheroma dan mengembalikan kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu
Selain dua jenis kolesterol di atas, ada pula jenis lemak lain yang disebut trigliserida yang sering kali ikut diperiksa. Berbeda dari kolesterol yang diperlukan tubuh untuk membentuk sel dan sejumlah hormon, trigliserida digunakan sebagai sumber tenaga.
Baca Juga: Penyakit Tidak Menular: Kanker
Trigliserida terbentuk ketika tubuh mengubah sisa kalori yang tidak terpakai oleh tubuh. Jika tubuh terus mendapat asupan kalori secara berlebihan dibandingkan dengan pemakaiannya, kadar trigliserida akan naik
Gejala Kolesterol
Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Akibatnya, banyak orang tidak sadar memiliki kadar kolesterol tinggi, sampai muncul komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan tes darah untuk mengetahui normal atau tingginya kolesterol.
Untuk orang dewasa, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol tiap 4-6 tahun sekali, mulai usia 20 tahun.
Walaupun jarang, kolesterol tinggi dapat terjadi pada anak-anak. Pemeriksaan kolesterol pada anak-anak disarankan dilakukan saat berusia 9-11 tahun, dan diulangi pada berusia 17-21. Pada anak-anak dari keluarga penderita diabetes dan kolesterol tinggi, pemeriksaan kolesterol disarankan pada saat anak berusia 2-8 tahun dan diulangi pada usia 12-16 tahun.
Baca Juga: 6 Tips Gizi Seimbang untuk Pola Hidup Sehat
Kolesterol Normal Untuk mengetahui kadar kolesterol normal, Anda perlu memahami dulu jenis kolesterol dan fungsinya. Pada dasarnya, kolesterol tidak bisa larut dalam darah. Oleh karena itu, hati memproduksi zat yang bernama lipoprotein untuk menyalurkan kolesterol ke seluruh tubuh.
Kolesterol tinggi Apabila kondisi ini dibiarkan begitu saja, maka di dalam pembuluh darah akan terjadi penumpukan plak yang bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan yang jauh lebih berbahaya seperti penyakit jantung atau bahkan serangan stroke. Obesitas atau berat badan berlebih Perlu Anda ketahui terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak bisa berdampak pada meningkatnya berat badan sehingga Anda akan berisiko tinggi untuk terkena masalah obesitas.
Padahal seperti yang kita ketahui bahwa obesitas bisa memicu terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, gangguan jantung, dan lainnya. Dengan kita banyak mengonsumsi makanan berminyak yang di dalamnya terkandung banyak sekali kadar lemak yang tinggi. Maka dari itu kita harus penting menjaga pola makan sehat dan olahraga agar badan kita tetap sehat.
Baca Juga: Pengaruh Musim Pancaroba terhadap Kesehatan Manusia
Maryanah
Mahasiswa Universitas Binawan
Editor: Diana Pratiwi
