Saat ini meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk menghadapi tantangan Industri di masa depan merupakan isu terhangat saat ini. Untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam hal tersebut, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang bersama dengan PR Indonesia menciptakan kampanye sosial #Main Jauh.
Kampanye ini dibuat dengan tujuan menyadarkan Generasi Muda Indonesia untuk tidak ragu dalam mengembangkan diri serta meningkatkan kualitasnya untuk mengantisipasi menjadi pengangguran di masa depan.
Dengan target anak muda, Tim Main Jauh memaksimalkan penggunaan instagram dalam media kampanyenya. Dengan total pengguna 56 juta atau 20.97 persen dari total populasi Indonesia, Kampanye ini diharapkan mudah untuk disebarkan dan diketahui oleh targetnya.
Dengan adanya konten-konten informatif dan persuasif diharapkan pemuda Indonesia menjadi sadar tentang betapa pentingnya pengembangan diri dan meningkatkan hard skill serta soft skill dalam bersaing di era Industri 4.0. Campaign #MainJauh juga diikuti oleh inspirator-inspirator muda dari beberapa Universitas di Malang dan juga pekerja Kreatif Muda.
“Saat ini kita tidak hanya bersaing bersama dengan fresh graduate ataupun first jobber, namun juga dengan tenaga asing dan juga robot. Dengan adanya Industri 4.0, kini mesin sudah bisa menggantikan banyak pekerjaan sekaligus. Jika SDM Muda terus tertinggal, maka bukan tak mungkin nantinya pengangguran malah semakin bertambah” Jelas Tiwi selaku salah satu penggerak Campaign #MainJauh.
Pengangguran adalah problem yang tidak henti-hentinya dibahas. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada semakin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang Indonesia miliki.
Dua juta penduduk Indonesia yang tiap tahunnya terjun ke dunia kerja, dinilai menjadi tantangan yang sangat besar buat pemerintah Indonesia pengangguran muda (kebanyakan adalah mereka yang baru lulus kuliah) adalah salah satu kekhawatiran utama dan butuh adanya tindakan yang cepat. Bahkan isu ini menjadi salah satu materi dalam debat Presiden 2019.
Penguatan SDM yang berpacu pada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan seseorang sangat diperlukan. Saat ini banyak perusahaan mengeluh bahwa kualitas SDM Indonesia terlalu lemah, sehingga membuat perusahaan memilih berinvestasi di negara lain.
Sudah saatnya perubahan tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah namun juga rakyatnya. Sebagai Rakyat yang baik kita harus saling mendorong dan berkembang bersama untuk mengakhiri permasalahan tahunan ini.
Background Issues
Pengangguran adalah problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada semakin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita punyai.
Dua juta penduduk Indonesia yang tiap tahunnya terjun ke dunia kerja, dinilai menjadi tantangan yang sangat besar buat pemerintah Indonesia pengangguran muda (kebanyakan adalah mereka yang baru lulus kuliah) adalah salah satu kekhawatiran utama dan butuh adanya tindakan yang cepat. Bahkan isu ini menjadi salah satu materi dalam debat Presiden 2019.
Penguatan SDM yang berpacu pada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan seseorang sangat diperlukan. Saat ini banyak perusahaan mengeluh bahwa kualitas SDM Indonesia terlalu lemah, sehingga membuat perusahaan memilih berinvestasi di negara lain.
Sudah saatnya perubahan tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah namun juga rakyatnya. Sebagai Rakyat yang baik kita harus saling mendorong dan berkembang bersama untuk mengakhiri permasalahan tahunan ini.
Karena itu sebagai PR Indonesia yang membawa nama Indonesia, PR Indonesia akan menjadi media yang menghubungkan pemerintah dan Masyarakat yang akhirnya akan menciptakan mutual understanding untuk kedua belah pihak.
Main Jauh Campaign
Semakin majunya teknologi dan semakin dekatnya kita dengan Society 5.0 lapangan pekerjaan untuk SDM Indonesia banyak mengalami perubahan. Adanya muncul lapangan kerja serta profesi baru dan juga berakhirnya profesi-profesi lain.
Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh era Disrupsi yang terjadi. Banyak sekali perdebatan di sosial media mengenai orang yang kesulitan mencari pekerjaan, namun ada juga yang kesulitan mencari Pekerja yang cocok.
Dunia sangatlah luas untuk merasa penuh pada diri sendiri. Juga seringkali ucapan “makanya main yang jauh” terdengar untuk dikatakan pada orang yang kurang pengetahuan dalam beberapa hal.
Jauh di sini bukanlah jauh dalam hal bepergian, namun jauh bergerak untuk mencari ilmu, memperkaya diri dengan literasi dan skill.
Merasa percaya diri pada apa yang kita miliki merupakan hal yang baik, namun sadar terus mencari dan memenuhi diri dengan pengetahuan yang luas dan mempertajam skill merupakan hal yang lebih baik.
Campaign ini bermaksud untuk mengajak Publik untuk terus mencari potensi diri dan sadar terhadap pengaruh era Disrupsi terhadap Masa Depan kita. Anda dapat membaca artikel lain tentang media di finjmedia.com
Tiwi